TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Turki telah menangkap sebanyak 2.554 buronan sebagai bagian dari operasi kontraterorisme nasional yang diluncurkan setelah militan Kurdi meledakkan bom di dekat gedung-gedung pemerintah di Ankara sepekan lalu, kata Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya pada Ahad, 8 Oktober 2023.
Setelah Partai Pekerja Kurdistan (PKK) mengaku bertanggung jawab atas serangan bom yang melukai dua polisi dan menewaskan kedua penyerang tersebut, Turki mengatakan pekan ini semua sasaran milik milisi terlarang PKK dan milisi YPG Kurdi Suriah adalah “target yang sah” bagi pasukannya.
Ankara mengklaim para penyerang berasal dari Suriah. Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat, dan dipelopori oleh milisi YPG yang dianggap Turki sebagai organisasi teroris terafiliasi dengan PKK, membantah hal tersebut. AS dan Uni Eropa menganggap PKK sebagai organisasi teroris, namun bukan YPG.
Sejak serangan itu, Ankara telah melancarkan serangkaian serangan udara dan serangan darat terhadap sasaran-sasaran militan di utara Suriah dan Irak, serta meningkatkan operasi keamanan di dalam negeri.
Yerlikaya mengatakan para buronan itu ditangkap sebagai bagian dari inisiatif nasional yang dijuluki “Operasi Pahlawan”.
“Kami tidak akan membiarkan buronan penjahat berkeliaran di jalan-jalan kami. Kami bertekad untuk menangkap dan menyerahkan mereka ke pengadilan,” katanya, tanpa menyebutkan kelompok mana yang ditangkap.
Pihak berwenang telah mencari 12 dari semua buronan selama lebih dari 10 tahun, kata Yerlikaya, sementara 91 orang telah dicari selama 5-10 tahun, dan 2.451 orang lainnya kurang dari lima tahun.
Kementerian pertahanan Turki pada Ahad malam mengatakan militer telah melancarkan serangan udara baru terhadap militan Kurdi di Suriah utara dan menghancurkan enam sasaran, termasuk tempat perlindungan dan fasilitas penyimpanan yang diyakini sebagai lokasi militan, serta fasilitas minyak yang digunakan oleh para militan.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian juga mengatakan banyak militan telah “dinetralkan” dalam serangan yang dilakukan pada pukul 19.00 GMT (19.00 WIB), tanpa menyebutkan wilayah Suriah mana yang mereka serang.
Ankara biasanya menggunakan istilah “dinetralkan” dalam arti dibunuh.
Turki, yang telah melakukan beberapa serangan ke Suriah utara untuk melawan YPG, mengatakan operasi darat ke Suriah adalah salah satu opsi yang dapat dipertimbangkan.
YPG juga merupakan jantung pasukan SDF dalam koalisi pimpinan AS melawan militan ISIS. Dukungan AS terhadap mereka telah lama menimbulkan ketegangan dengan Ankara.
REUTERS
Pilihan Editor: Brasil Kecam Serangan Hamas ke Israel, Minta Kekerasan Dihentikan