TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Menteri Patrick Gorman akan mewakili Australia dalam World Water Forum ke-10 di Bali, yang diselenggarakan pada 19 Mei-21 Mei 2024. Diskusi di Bali akan mencakup masalah kebijakan yang sangat penting bagi warga Australia termasuk keamanan air, pengurangan dan manajemen risiko bencana, serta inovasi.
World Water Forum 2024 mempertemukan kepala negara, menteri, pemerintah daerah, universitas, lembaga pemikir, LSM dan perwakilan sektor swasta. Forum ini membahas peluang dan tantangan dalam pengelolaan sumber daya air, termasuk memastikan akses yang setara dan berkelanjutan terhadap layanan air dan sanitasi dalam menghadapi perubahan iklim (dan perubahan pola cuaca).
World Water Forum 2024 mengusung tema 'Air untuk Kesejahteraan Bersama'. Kedutaan Besar Australia di Jakarta dalam pernyataan pada 20 Mei 2024 menjelaskan dalam World Water Forum tersebut, Gorman akan berbagi pengalaman unik Australia dalam pengelolaan sumber daya air di tengah perubahan iklim dan mendiskusikan wawasan bersama para mitra internasional.
"Sebagai benua berpenduduk yang paling kering di dunia, Australia memahami dampak signifikan dari perubahan iklim dan pertumbuhan penduduk terhadap sumber daya air dan ekosistem perairan kita. Saya berharap dapat mewakili Australia dalam acara penting ini dan menunjukkan komitmen kami terhadap konservasi, perlindungan dan penggunaan sumber daya air yang berkelanjutan,” kata Gorman.
Sebelumnya pada Minggu malam, 19 Mei 2024, Presiden RI Joko Widodo menyambut delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10 lewat jamuan makan malam di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali. Dalam jamuan makan malam itu, Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, dan Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
Selain Gorman yang mewakili Australia, hadir sejumlah delegasi dalam seremonial pembukaan KTT World Water Forum Ke-10 di antaranya Wakil Perdana Menteri (PM) Papua Nugini John Rosso, Utusan Khusus Belanda Meike van Ginneken, Presiden Majelis Umum PBB Dennis Francis, Utusan Khusus Prancis Barbara Pompili, dan Utusan Khusus Persatuan Emirat Arab Suhail Mohamed Al Mazroui. Hadir pula Wakil PM Malaysia Dato Sri Haji Fadillah Bin Haji Yusof, Utusan Khusus yang juga Presiden Hungaria 2012-2022 János Áder, PM Tajikistan Qohir Rasulzoda, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, dan Presiden Fiji Ratu Wiliame Maivalili Katonivere.
Pilihan editor: Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini