Sanksi PBB
Korea Selatan dan Amerika Serikat mengatakan pada hari Jumat bahwa kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia melanggar sanksi PBB terhadap Pyongyang dan sekutu mereka akan memastikan ada konsekuensi yang harus dibayar.
Rusia telah berusaha keras untuk mempublikasikan kunjungan Kim dan berulang kali memberikan petunjuk tentang prospek kerja sama militer dengan Korea Utara, yang dibentuk pada 1948 dengan dukungan Uni Soviet.
Bagi Putin, yang mengatakan bahwa Moskow sedang terlibat dalam pertarungan sengit dengan Barat mengenai Ukraina, pendekatan terhadap Kim memungkinkan dia untuk menyerang Washington dan sekutu-sekutunya di Asia, sekaligus berpotensi mengamankan pasokan artileri dalam jumlah besar untuk perang di Ukraina.
Washington menuduh Korea Utara menyediakan senjata ke Rusia, yang memiliki gudang hulu ledak nuklir terbesar di dunia, namun tidak jelas apakah ada pengiriman yang dilakukan.
Kim, Jumat, memeriksa pabrik jet tempur Rusia yang berada di bawah sanksi Barat.
Dia dan Putin membahas masalah militer, perang di Ukraina dan memperdalam kerja sama ketika mereka bertemu pada Rabu. Putin mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia “tidak akan melanggar apa pun”, namun akan terus mengembangkan hubungan dengan Korea Utara.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa belum ada rencana untuk menandatangani perjanjian formal apa pun selama kunjungan tersebut.
Para diplomat Rusia mengatakan Washington tidak punya hak untuk menceramahi Moskow setelah Amerika Serikat mendukung sekutu-sekutunya di seluruh dunia, termasuk dengan kunjungan kapal selam rudal balistik bersenjata nuklir AS ke Korea Selatan pada Juli.
REUTERS
Pilihan Editor: Konglomerat Bekas Pendukung Zelensky Ditahan, Uang Jaminannya Fantastis