TEMPO.CO, Jakarta -Saat ini Association of South East Asia Nations atau disingkat ASEAN telah memiliki 10 anggota yang ikut berpartisipasi dalam memajukan segala aspek di kawasan Asia Tenggara.
ASEAN memiliki sejarah tersendiri dalam pembentukannya, terutama dalam pemilihan lambang batang padi untuk mewakili organisasi regional tersebut.
Lambang ASEAN terdiri dari bendera biru tua dengan piringan merah berpinggiran putih berisi sepuluh batang padi berbentuk bundelan berwarna kuning. Disebutkan juga dalam laman crwflags.com pemilihan batang padi dalam lambang ASEAN sebagai berikut;
“Puluhan batang padi melambangkan impian para Founding Fathers ASEAN untuk sebuah ASEAN yang terdiri dari sepuluh negara di Asia Tenggara yang terikat bersama dalam persahabatan dan solidaritas di ASEAN."
ASEAN juga memiliki logo terdahulu yang hampir mirip dengan sekarang, yaitu memiliki desain yang mewakili seikat batang padi, berwarna cokelat, dengan tulisan ASEAN di bagian bawahnya. Logo ini dipilih karena melambang solidaritas antar negara ASEAN. Makna lainnya juga sebagai komitmen mereka terhadap aspirasi dan kemakmuran rakyatnya dalam konsep perdamaian regional di konteks global.
Melansir asean.org, lambing seikat padi ini telah diresmikan pada pertemuan ke-6 Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council/ACC) di Hanoi pada 8 April 2010. Dalam pertemuan itu ditetapkan panduan resmi gambar dan penggunaan lambing untuk perwakilan organisasi ASEAN.
Sementara menurut data p2k.unkris.ac.id, terpilihnya logo batang padi karena nasi merupakan makanan pokok yang dimakan oleh kebanyakan masyarakat Asia Tenggara. Selain itu, padi juga senantiasa menunjukan inti dari kemakmuran, kecukupan pangan, dan kekayaan sumber daya alam.
Atau dengan kata lain melambangkan suatu persatuan dan kesatuan di negara Asia Tenggara. Hal ini tentu merupakan impian dari semua negara yang tergabung di ASEAN
FATHUR RACHMAN
Baca juga : Kisah Kontroversi Vietnam Bergabung dengan ASEAN pada Hari Ini 28 Juli Tahun 1995