Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Ini di 1991, Boris Yeltsin Presiden Pertama Rusia Bertugas: Pernah Menjadi Mentor Putin

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Eks Presiden Rusia, Boris Yeltsin (kiri) dan Presiden Rusia, Vladimir Putin 24 April 2007 (RFE / RL)
Eks Presiden Rusia, Boris Yeltsin (kiri) dan Presiden Rusia, Vladimir Putin 24 April 2007 (RFE / RL)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Tepat pada hari ini 10 Juli di 1991, Boris Yeltsin memulai jabatannya sebagai pemimpin Rusia pertama pasca Uni Soviet. Ie memegang jabatan tersebut semenjak 10 Juli 1991 sampai 31 Desember 1999.

Yeltsin merupakan politikus kelahiran 1 Februari 1931 di Butka, Sverdlovsk, Rusia SFSR. Namun ia meninggal dunia pada tanggal 23 April 2007 karena gagal jantung.

Mengutip laman History, Yeltsin melanjutkan pendidikan tinggi dan mengambil jurusan teknik sipil di Institut Politeknik Ural, Sverdlovsk (sekarang Yekaterinburg). Barulah ia memasuki ranah politik ketika lulus kuliah berusia 30 tahun dengan menjadi anggota Partai Komunis pada 1961.

Namun pada 1987 dan 1988 diminta mundur dari jabatannya karena sifatnya yang terlalu kritis. Saat itu, ia berani memtuskan hubungan ratusan pejabat tingkat bawah dan mencerca korupsi.

Yeltsin membawa warna demokrasi ke dalam Rusia yang sebelumnya belum pernah ada. Di awal karirnya pun ia pernah melawan pendirian komunis dalam pemilihan parlemen pada 1989 dan 1990.

Lalu Pada 12 Juni 1991, Yeltsin tercatat sebagai presiden Republik Sosialis Soviet Rusia yang terbentuk menjadi federasi dengan 57 persen suara. Lawannya saat itu adalah Michael Gorbachev, pemimpin Uni Soviet kedelapan dan terakhir pemimpin Uni Soviet.

Ia sempat mendapaat percobaan kudeta dari Gorbachev dan pejabat Partai Komunis lainnya, namun gagal setelah tiga hari. Setelah itu ia langsung membubarkan partai Komunis dan 15 Republik Uni Soviet.

Melansir Politico, Yeltsin ia mencoba untuk merombak perekonomian Rusia setelah mendapatkan kekuasaannya. Saat itu, ia langsung menemui para ekonom Rusia yang belum dikenal seperti Yegor Gaidar, Anatoly Chubais dan Boris Fedorov.

Alhasil, ia merefrormasi ekonomi secara radikal yang membawa Rusia untuk diprivatisasi secara permanen dan menjadi ekonomi pasar yang dinamis. Sebaliknya, ia bahkan meyakini prinsip pasar bebas dalam kepemerintahannya. Hal itu membuat terbentuknya bursa saham dan bursa komoditas di Rusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perubahan lainnya pun dirasakan ketika ia mendukung kebebasan pers. Ia pun mulai mengizinkan kritik bagi publik dan membuka pintu bagi budaya barat ke dalam Rusia. Selain itu juga ia mengurangi senjata nuklir dan memulangkan tentara bekas Republik Soviet dari Eropa Timur.

Semasa karir politiknya, ia mendapat suatu masalah dalam membangun kepemerintahan demokrasi. Tepatnya pada bulan Desember 1994, Yeltsin melancarkan perang berdarah dan tidak berhasil di Chechnya, yang menelan puluhan ribu nyawa. Hal terbaik yang dapat dikatakan tentang tindakan itu adalah bahwa Yeltsin tampaknya terlalu sakit dan mabuk untuk terlibat dalam pengambilan keputusan.

Disebutkan juga dalam Politico bahwa kelemahan Yeltsin adalah pengangkatannya sebagai letnan kolonel dari KGB sebagai ahli warisnya. Dari hal tersebut, secara tidak langsung menghilangkan demokrasi di Rusia. Sementara Vladimir Putin mendapatkan keuntungan dari basis ekonomi yang telah disusun oleh Yeltsin.

Mengutip journalofdemocracy.org, sebelumnya Putin melalui bantuan menantu Yeltsin, Yumashev dipercaya untuk menjadi Calon Presiden selanjutnya. Namun ia mengatakan kepada Yeltsin bahwa dirinya tak suka untuk melakukan kampanye dan tidak mencalonkan diri. 

Namun Yeltsin mempercayai Putin agar bisa mengeluarkan Rusia dari negeri komunis. Bahkan setahun sebelum Yeltsin habis masa jabatan, ia telah mempercaya Putin sebagai Presiden Rusia yang baru. Yeltsin sendiri baru mengundurkan diri pada tanggal 31 Desember 1999 setelah merekam video pidato terakhirnya.

Boris Yeltsin pun mendapat pensiun dan hidup damai dengan keluarganya. Ia menghirupkan nafas terakhirnya di usia 76 tahun pada 23 April 2007.

FATHUR RACHMAN
Baca juga : Dari Yeltsin Clinton Tahu Putin akan Jadi Presiden Rusia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

2 jam lalu

Ilustrasi koran. Shutterstock
Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif


Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

5 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping menghadiri upacara minum teh di taman Zhongnanhai Beijing, Cina 16 Mei 2024. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS
Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.


Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

14 jam lalu

Petugas keamanan memindahkan PM Slovakia Robert Fico di dalam mobil setelah insiden penembakan, setelah pertemuan pemerintah Slovakia di Handlova, Slovakia, 15 Mei 2024. REUTERS/Radovan Stoklasa
Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico alami percobaan pembunuhan. Begini respons pimpinan dunia seperti Putin, Zelensky, Joe Biden hingga Rishi Sunak.


Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri upacara penyambutan resmi di Beijing, Tiongkok 16 Mei 2024. Sputnik/Sergei Bobylev/
Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.


Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.


Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Seorang wanita menolong seorang bayi yang menangis di sebuah rumah yang rusak di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 29 April 2024. Pihak Palestina juga mengatakan bahwa lebih dari 17 ribu anak Palestina kini hidup tanpa orang tua akibat serangan Israel. REUTERS/Hatem Khaled
Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.


Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Maria Andreeva, istri tentara Rusia dalam perang di Ukraina, meletakkan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal dekat tembok Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Januari 2024.  REUTERS
Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.


Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping


Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping menghadiri pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Putin mengatakan kepada Xi dalam pertemuannya bahwa dia telah melihat proposal Cina tentang bagaimana menyelesaikan konflik di Ukrain. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.


Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.