Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Plus Minus Boris Yeltsin Presiden Rusia Pertama, Begini Catatannya

Reporter

image-gnews
Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBoris Yeltsin, presiden pertama Rusia setelah Uni Soviet pecah. Ia menjabat dari 1991 sampai 1999. Sebagian besar hidup Yeltsin dihabiskan sebagai anggota Partai Komunis, sebelum akhirnya ia mempercayai reformasi pasar bebas dan sistem demokratis.

Meski sosoknya dua kali menang dalam pemilihan Presiden Rusia, dan berhasil mengantarkan masyarakat kepada sistem yang lebih bebas dan terbuka. Masa jabatannya ternodai dengan sulitnya ekonomi, meningkatnya korupsi dan kejahatan, perang kekerasan di republik Chechnya yang memisahkan diri dan pengaruh Rusia yang berkurang pada peristiwa-peristiwa dunia.

Masa Kanak-kanak Boris Yeltsin

Boris Nikolayevich Yeltsin lahir pada 1 Februari 1931, di Butka, sebuah desa kecil di Pegunungan Ural, Rusia. Yeltsin memiliki kakek dan nenek seorang petani, namun produksinya dicabut paksa oleh kolektivisasi pertanian diktator Soviet Joseph Stalin. Sementara ayahnya ditangkap selama pembersihan era Stalin.

Mengutip laman History di alamat history.com, pada tahun 1937 Yeltsin pindah ke kota pabrik Berezniki, tempat sang ayah menjadi buruh setelah dibebaskan dari kamp penjara Gulag.

Di tempat ini, Yeltsin melakukan pemberontakan bersama pemuda lainnya, sampai ia harus kehilangan dua jari saat menggunakan granat tangan. Pada tahun 1949, Yeltsin meninggalkan Berezniki ke Sverdlovsk (sekarang Yekaterinburg) untuk melanjutkan pendidikan di Institut Politeknik Urals, untuk menjadi Insinyur Sipil.

Setelah lulus, Yeltsin bekerja sebagai pengawas proyek konstruksi perumahan. Dan mulai menjajaki arena politik dengan menjadi anggota Partai Komunis pada tahun 1961 dan tujuh tahun kemudian bergabung dengan Komite Partai Provinsi Sverdlovsk. Setelah ia menjabat sebagai ketua partai dari tahun 1976 hingga 1985, Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev memanggilnya ke Moskow dan menjadikan Yeltsin sebagai ketua partai.

Sosok Yeltsin mulai dikenal saat dirinya mencerca korupsi, dan memecat ratusan pejabat tingkat bawah yang kedapatan culas. Namun, Yeltsin kehilangan jabatan setelah berselisih dengan Gorbachev mengenai langkah reformasi.

Setelah diasingkan ke posisi yang relatif tidak jelas dalam birokrasi konstruksi, Yeltsin memulai kebangkitan politiknya pada 1989 dengan memenangi pemilihan parlemen Soviet yang baru dibentuk dengan hampir 90 persen suara. Tahun berikutnya ia meraih kemenangan telak serupa dalam perlombaan untuk parlemen Rusia, menjadi ketua dan kemudian meninggalkan keanggotaannya di Partai Komunis.

Dengan momentum pembangunannya, Boris Yeltsin mulai menyerukan pengunduran diri Mikhail Gorbachev. Dia pun mengajukan dirinya untuk pemilihan Presiden Rusia, dan memenangkan pemilu dengan 59 persen suara pada Juni 1991.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Jejak Mikhail Gorbachev Pemimpin Terakhir Uni Soviet Sebelum Menjadi Rusia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

20 jam lalu

Kosmonot Roscosmos, Sergey Prokopyev dan Dmitry Petelin melakukan perjalanan luar angkasa di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), 17 November 2022. Roscosmos/Handout via REUTERS
Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.


Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 hari lalu

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova berbicara saat konferensi pers di Moskow, Rusia, 4 April 2023. REUTERS/Maxim Shemetov
Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita


Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi pemukiman yang rusak berat selama serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di kota Zviahel, wilayah Zhytomyr, Ukraina, dalam gambar yang dirilis 9 Juni 2023. Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina di wilayah Zhytomyr/Handout via REUTERS
Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.


WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

2 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa yang mengenakan topeng Presiden Rusia Vladimir Putin memegang uang kertas palsu saat ia berdiri di depan poster Alexei Navalny menjelang pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa, Swiss, 15 Juni 2021. [REUTERS /Denis Balibouse]
WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.


Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

2 hari lalu

Maulwi Saelan. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.


Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

3 hari lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 melaju di sepanjang lapangan terbang selama forum teknis militer internasional
Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih


Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

3 hari lalu

Mykola Solsky. wikipedia.org
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar


Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui panggilan konferensi video di Moskow, Rusia, 9 September 2022. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS/File Photo
Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

3 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

4 hari lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.