TEMPO.CO, Jakarta - Eks Presiden Rusia, Boris Yeltsin, mengatakan kepada mitranya dari Amerika Serikat, Bill Clinton pada 1999 bahwa ia telah memilih Vladimir Putin untuk menggantikannya sebagai presiden Rusia berikutnya. Pernyataan ini tertera dari dokumen-dokumen rahasia yang diterbitkan oleh Perpustakaan Kepresidenan Clinton.
Dilansir dari Sputniknews, 31 Agustus 2018, dalam sebuah transkrip panggilan telepon tertanggal 8 September 1999, Yeltsin berusaha memenuhi keinginan Hillary Clnton untuk memilih presiden menjelang pertemuan presiden AS dengan Putin.
Baca: Putin Pecat 15 Jenderal Menjelang Latihan Perang Besar-besaran
"Saya sangat yakin bahwa dia akan didukung sebagai kandidat pada tahun 2000. Kami sedang mengusahakannya," kata Yeltsin.
Yeltsin juga mengaku telah menghabiskan banyak waktu mencari kandidat yang tepat.
"Akhirnya, saya menemukan dia, yaitu, Putin, dan saya mengeksplorasi biofilmnya, minatnya, kenalannya, dan seterusnya dan seterusnya," kata Yeltsin.
Yeltsin mengatakan Putin yang saat itu berusia 46 tahun, sebagai "orang kuat yang dijaga dengan baik dari berbagai subjek di bawah bidangnya. Pada saat yang sama, dia teliti dan kuat, sangat ramah."
"Saya yakin Anda akan mendapati dia sebagai mitra yang sangat berkualitas," kata Yeltsin.
Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Clinton dan Perdana Menteri Rusia saat itu bertemu di sela-sela pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Auckland, Selandia Baru, pada 9-12 September 1999, di mana mereka berjabat tangan.
Dalam percakapan selanjutnya pada tahun 1999, Clinton bertanya siapa yang akan memenangkan pemilihan.
"Putin, tentu saja," kata Yeltsin. "Dia akan menjadi penerus Boris Yeltsin. Dia seorang demokrat, dan dia tahu Barat."
Dilansir dari Radio Free Europe/Radio Liberty, pada pertemuan tatap muka dua bulan kemudian, di Istanbul, Bill Clinton kembali ke masalah Putin, dan Yeltsin membuatnya sangat jelas siapa yang dia pikir akan memenangkan pemilihan yang dijadwalkan pada Maret 2000.
Baca: Erdogan Undang Putin ke Istanbul, Bersantap di Restoran Ikan
Yeltsin melanjutkan untuk mengundurkan diri pada Malam Tahun Baru. Putin memenangkan pemilihan Maret, dalam perjalanannya untuk menjadi pemimpin terkemuka Rusia, dan pemimpin yang melayani paling lama di negara itu sejak Joseph Stalin.
Transkrip percakapan soal Putin antara Yeltsin dan Bill Clinton dimasukkan dalam ratusan halaman memo dan dokumen lain yang diterbitkan secara diam-diam bulan lalu oleh Perpustakaan Kepresidenan resmi Clinton, di Little Rock, Arkansas.