Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Rusia Bantah Tuduhan Barat Soal Krisis Pangan Global

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan parade militer pada Hari Kemenangan, yang menandai peringatan ke-77 kemenangan atas Nazi Jerman pada Perang Dunia Kedua, di Lapangan Merah di Moskow tengah, Rusia, 9 Mei 2022. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan parade militer pada Hari Kemenangan, yang menandai peringatan ke-77 kemenangan atas Nazi Jerman pada Perang Dunia Kedua, di Lapangan Merah di Moskow tengah, Rusia, 9 Mei 2022. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Moskow -Pada Rabu kemarin waktu setempat, Rusia bereaksi suara atas tuduhan yang dilayangkan Barat mengenai penyebab krisis pangan di dunia.

Bahkan, Rusia balik berargumen bahwa krisis pangan terjadi karena sanksi Amerika Serikat terhadap Rusia dan Uni Eropa karena invasi Moskow ke Kiev.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova turut kecewa dengan pernyataan ini. Menurutnya, Amerika Serikat yang harusnya disalahkan. Mereka telah memasok senjata ke Ukraina tanpa alasan, tetapi menuduh Rusia pemicu krisis pangan ketika mencegah ekspor biji-bijian dari Ukraina.

Selain itu, ia mengatakan sanksi Barat menganggu sistem pembayaran, pengiriman, asuransi yang telah mencegah banyak ekspor makanan dan pupuk Rusia.

Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin pun angkat bicara mengenai tuduhan tersebut. Menurutnya, akar dari masalah saat ini adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh Amerika.

Melansir Russian Today, Putin menjelaskan bahwa krisis pangan di dunia tidak terbentuk karena hanya satu faktor, atau bahkan sejak Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Donbass dan Ukraina.

Ia menuduh balik kebijakan keuangan Amerika selama pandemi Covid-19 yang membuat krisis pangan terjadi. Lalu, Eropa Barat yang terlalu bergantung pada pada energi terbarukan dan kontrak gas jangka pendek, yang telah menyebabkan kenaikan harga dan inflasi

Harga gas yang tinggi akibat kurangnya investasi di sektor energi tradisional membuat banyak produsen pupuk untuk menutup bisnis mereka karena tidak menguntungkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akibatnya, perkembangan tersebut telah menyusutkan pasokan pupuk, yang pada gilirannya mendorong harga pangan lebih tinggi lagi.

Tidak hanya itu, Putin menolak tuduhan semisal Moscow mencegah biji-bijian Ukraina diekspor ke negara lain sebagai alasan suatu gertakan dari Rusia.

Faktanya, memang Ukraina bergantung banyak terhadap sektor ekspor tersebut. Ukraina sendiri pun telah lama dijuluki sebagai lumbung roti Eropa yang banyak mengekspor Gandum.

Putin akhirnya menyarankan kiatan warga Ukraina untuk mendapatkan gandum dengan aman, termasuk untuk warga Polandia dan Hongaria. Ia juga menyatakan siap meningkatkan ekspor gandumnya sendiri sampai 50 juta ton.

Terakhir, Putin akan membereskan berbagai ranjau yang ia telah dipasang sekitar wilayah Laut Hitam. Tujuan blokade oleh pemimpin Rusia tersebut adalah untuk mengawasi perjalanan barang yang aman melalui Azov dan Laut Hitam.

FATHUR RACHMAN
Baca juga : Turuti Warga, Rusia Ubah Nama Jalan Depan Kedutaan AS Jadi Republik Rakyat Donetsk

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


French Open 2023: Diwarnai Ejekan Penonton, Aryna Sabalenka Melaju ke Putaran Kedua

4 jam lalu

Aryna Sabalenka dari Belarusia beraksi selama pertandingan putaran pertamanya melawan Marta Kostyuk dari Ukraina, dalam Prancis Terbuka, Roland Garros, Paris, Prancis, 28 Mei 2023. REUTERS/Kai Pfaffenbach
French Open 2023: Diwarnai Ejekan Penonton, Aryna Sabalenka Melaju ke Putaran Kedua

Penonton French Open 2023 melontarkan ejekan karena Marta Kostyuk menolak berjabat tangan dengan Aryna Sabalenka.


Rusia Jadi Negara Terbesar di Dunia, Ini Fakta Menarik dan Keunikannya

5 jam lalu

Warga dan wisatawan melihat barang-barang bekas yang dijual di pasar loak Udelnaya di Saint Petersburg, Rusia, 4 Juli 2018. Di pasar yang termasuk salah satu pasar besar di kota ini, warga dapat menjual dan membeli barang-barang bekas. REUTERS/Max Rossi
Rusia Jadi Negara Terbesar di Dunia, Ini Fakta Menarik dan Keunikannya

Negara terbesar di dunia adalah Rusia. Dengan luas 17 juta kilometer persegi, Rusia 27 kali lebih besar dari Ukraina.


Bos Grup Wagner Curhat, Kesal Dicekal Media Rusia

6 jam lalu

Pendiri kelompok tentara bayaran swasta Wagner Yevgeny Prigozhin meninggalkan pemakaman sebelum pemakaman seorang blogger militer Rusia yang tewas dalam serangan bom di sebuah kafe St Petersburg, di Moskow, Rusia, 8 April 2023. REUTERS/Yulia Morozova
Bos Grup Wagner Curhat, Kesal Dicekal Media Rusia

Pendiri Grup Wagner Yevgeny Prigozhin menyatakan pejabat senior Kremlin melarang peliputan tentang dirinya di media pemerintah Rusia.


Drone Rusia Serang Kyiv Besar-besaran, Satu Orang Tewas

9 jam lalu

Pemandangan menunjukkan bangunan tempat tinggal yang rusak akibat sisa-sisa drone bunuh diri Rusia yang ditembak jatuh oleh Pasukan Pertahanan Udara, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di Kyiv, Ukraina 20 Mei 2023. REUTERS/Valentyn Ogirenk
Drone Rusia Serang Kyiv Besar-besaran, Satu Orang Tewas

Rusia menyerang Kyiv dengan puluhan drone pada Minggu dini hari. Walikota Kyiv minta rakyatnya berlindung.


Serangan dari Ukraina Makin Gencar, Putin Minta Pengaman Perbatasan Ditingkatkan

10 jam lalu

Anggota Korps Relawan Rusia berpose di atas kendaraan lapis baja di perbatasan Graivoron di Kozinka, wilayah Belgorod, Rusia, dalam foto yang dirilis pada 23 Mei 2023. Korps/Selebaran Sukarelawan Rusia via REUTERS
Serangan dari Ukraina Makin Gencar, Putin Minta Pengaman Perbatasan Ditingkatkan

Putin memerintahkan keamanan perbatasan diperkuat dengan memastikan pergerakan militer Rusia yang cepat ke daerah Ukraina yang sekarang mereka kuasai


AS Ajak Sekutu Lawan Boikot China atas Micron

12 jam lalu

Ilustrasi chip buatan Micron, AS. REUTERS/Kai Pfaffenbach
AS Ajak Sekutu Lawan Boikot China atas Micron

Amerika Serikat "tidak akan mentolerir" larangan China atas pembelian chip memori Micron dan bekerja sama dengan sekutu untuk mengatasinya


3,5 Juta Warga Ukraina Diperkirakan Mengungsi ke Rusia

14 jam lalu

Pengungsi dari Ukraina dan sukarelawan di lobi Stasiun Pusat Warsawa, Polandia, pada Kamis, 7 April 2022.Kredit: Tempo/Raymundus Rikang
3,5 Juta Warga Ukraina Diperkirakan Mengungsi ke Rusia

Kepala Border Guard Service mengungkap sudah lebih dari 3.5 juta warga negara Ukraina yang melintasi wilayah perbatasan Rusia-Ukraina


Bertelepon 90 Menit, Joe Biden dan McCathy Sepakat Soal Plafon Utang

16 jam lalu

Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy di Gedung Putih, 22 Mei 2023. REUTERS/Leah Millis
Bertelepon 90 Menit, Joe Biden dan McCathy Sepakat Soal Plafon Utang

Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy mencapai kesepakatan tentatif untuk menaikkan plafon utang pemerintah federal $31,4 triliun.


Rusia Jinakkan Rudal Storm Shadow Bantuan Inggris

17 jam lalu

Rudal jelajah Storm Shadow, Prancis menamakannya SCALP, dapat ditembakan dalam segala cuaca dan dirancang untuk menghancurkan target diam yang bernilai tinggi, seperti pangkalan udara, fasilitas radar, fasilitas komunikasi, pelabuhan, dan target lainnya. ukdefencejournal.org.uk
Rusia Jinakkan Rudal Storm Shadow Bantuan Inggris

Pasukan Rusia mencegat dua rudal jelajah Storm Shadow Ukraina, yang dipasok Inggris dan HIMARS buatan Amerika Serikat


Digelar Pertama Kali, Operasi Gabungan Amerika Serikat Temukan 225 Anak Hilang

19 jam lalu

United States Marshals berbicara dengan anak-anak di dalam kendaraan.  Agensi menemukan 225 anak yang hilang dengan selamat.  (Layanan Marshals Amerika Serikat)
Digelar Pertama Kali, Operasi Gabungan Amerika Serikat Temukan 225 Anak Hilang

Lembaga Marshals Amerika Serikat (USMS), dengan bantuan badan negara bagian dan lokal, menemukan 225 anak hilang dalam operasi gabungan pertama