Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dunia Dibayangi Krisis Pangan, Apa Itu Krisis Pangan dan Sebabnya

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi Orang-orangan sawah. AFP PHOTO/ADEK BERRY
Ilustrasi Orang-orangan sawah. AFP PHOTO/ADEK BERRY
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Program Pangan Dunia (WFP) mengeluarkan peringatan keras kepada berbagai penyebab krisis pangan yang membayangi banyak negara.

Melansir fao.org, FAO dan WFP menyatakan kelaparan akut akan terjadi di 20 titik panas. Mereka memperkirakan ketahanan pangan dunia akan memburuk pada Juni sampai September.

Lantas, apa itu sebenarnya krisis pangan dunia yang sedang melanda banyak negara?

FAO menjelaskan bahwa krisis pangan merupakan kondisi ketika bahaya pangan akut dan malnutrisi menjaring meningkat tajam. Dampaknya mulai dari skala nasional hingga pada tingkat internasional.

Padahal dalam Deklarasi Roma, disebutkan salah satu hak asasi manusia yang perlu dipenuhi adalah mendapatkan pangan yang cukup.

Ketahanan pangan dinilai tidak aman ketika ketersediaan pangan lebih kecil dibandingkan permintaan atas kebutuhan masyarakat. Hal ini membuat kondisi ekonomi menjadi tidak stabil.

Penyebab terjadinya krisis pangan bermacam-macam. Yang pertama dapat terjadi karena adanya pelambatan produksi pangan.

Lalu, krisis pangan dapat terjadi karena latar belakang alami atas kelangkaan dan kenaikan bahan baku industri. Akibatnya, kondisi ini akan memperburuk krisis pangan dalam waktu dekat atau panjang,

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam catatan Koran Tempo, krisis pangan membuat sejumlah pelaku kelimpungan. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Shinta Kamdani menejalaskan bahwa terjadi keluhan harga bahan baku impor untuk industri makanan dan minuman.

Penyebab lain krisis pangan karena adanya situasi iklim yang tidak menentu. Ketahanan pangan sendiri dipengaruhi oleh barang komoditi yang berfluktuasi dan terjadi secara musiman.

Misalnya, untuk negara berkembang seperti Asia dan Afrika, beberapa bahan baku kualitasnya akan memburuk ketika musim panas. Hal ini menyebabkan anjloknya permintaan, namun barang yang tersedia sedikit.

Selain itu, penyebab lain dari krisis pangan adalah konflik antar negara. Sejak akhir Februari 2022, terjadi perang Rusia Ukraina yang antara lain militer Rusia memblokade Laut Hitam. Hal ini menghambat Ukraina mengekspor gandum dan biji-bijan komoditas utama mereka.

Selain itu, konflik ini membuat warga Ukraina mengungsi dari sumber pendapatan dan bahan baku. Dengan persediaan makanan yang kurang, maka harga pangan juga melambung tinggi yang bisa menandai awal krisis pangan. Secara global, Badan Pengungsi PBB (UNHCR) memprediksi akan meningkatnya tingkat pengungsian untuk warga yang meninggalkan rumah mereka.

FATHUR RACHMAN
Baca juga : AS Bangun Silo untuk Ekspor Gandum Ukraina, Hindari Ranjau Laut Hitam

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonom Sebut Program 3 Juta Rumah Prabowo Meningkatkan Ancaman Krisis Pangan

12 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto saat memberikan sambutan dalam rapat koordinasi nasional legislatif Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2024. TEMPO/Nandito Putra.
Ekonom Sebut Program 3 Juta Rumah Prabowo Meningkatkan Ancaman Krisis Pangan

Direktur Center of Economics and Law Studies Bhima Yudhistira: program Prabowo bangun 3 juta rumah per tahun meningkatkan ancaman krisis pangan.


Bright Institute: Ada Gejala Indonesia Terancam Krisis Pangan di Masa Depan

2 hari lalu

Pekerja tengah membongkar beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa, 17 September 2024.  Badan Pangan Nasional atau Bapanas mengakui cadangan sejumlah pangan pokok yang dikelola pemerintah melalui Perum Bulog dan ID Food cukup rendah. Kondisi itu membuat intervensi kenaikan harga sejumlah pangan itu tidak akan maksimal.Per 6 September 2024, Bapanas mencatat, cadangan pangan pemerintah itu antara lain beras sekitar 1,45 juta ton. TEMPO/Tony Hartawan
Bright Institute: Ada Gejala Indonesia Terancam Krisis Pangan di Masa Depan

Lembaga riset Bright Institute merilis hasil studi yang mengungkap Indonesia memiliki potensi mengalami krisis pangan.


TNI Buka 5 Batalyon di Daerah Rawan Papua untuk Dukung Program Ketahanan Pangan

8 hari lalu

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak berfoto bersama prajurit batalyon infanteri penyangga daerah rawan Papua selepas acara peresmian yonif penyangga di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu (2/10/2024). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.
TNI Buka 5 Batalyon di Daerah Rawan Papua untuk Dukung Program Ketahanan Pangan

TNI mendirikan lima batalyon infanteri penyangga daerah rawan di lima daerah Papua untuk mendukung program ketahanan pangan pemerintah.


FAO, KSP, dan Kemenko Perekonomian Luncurkan Program untuk Merevitalisasi Pertanian Indonesia

8 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
FAO, KSP, dan Kemenko Perekonomian Luncurkan Program untuk Merevitalisasi Pertanian Indonesia

Inisiatif ini untuk mengatasi salah satu tantangan terbesar Indonesia memastikan keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia.


Mentan Sebut Blueprint Ketahanan Pangan Pemerintahan Prabowo-Gibran Sudah Disusun

12 hari lalu

Menteri Pertanian Amran Sulaiman seusai Upacara Pembukaan Rakernas PSMTI ke-20 tahun. Acara digelar di Hotel Intercontinental Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Sabtu, 28 September 2024. TEMPO/Hanin Marwah
Mentan Sebut Blueprint Ketahanan Pangan Pemerintahan Prabowo-Gibran Sudah Disusun

Swasembada pangan mandiri energi merupakan cita-cita tertinggi di sektor pangan RI yang dapat meningkatkan PDB sebesar 4,8 persen.


Hari Rabies Dunia, WHO dan FAO Menyoroti Perlunya Tindakan Cepat untuk Cegah Kematian Akibat Rabies

14 hari lalu

Ilustrasi suntik rabies. AP/Wally Santana
Hari Rabies Dunia, WHO dan FAO Menyoroti Perlunya Tindakan Cepat untuk Cegah Kematian Akibat Rabies

WHO dan FAO mendorong tindakan di seluruh Indonesia untuk menghentikan kematian akibat rabies pada manusia.


Ini Alasan Agroforestri Salak Bali Masuk Daftar Warisan Pertanian FAO

17 hari lalu

Petani perempuan sedang mengumpulkan buah salak selama panen di perkebunan di Karangasem, Bali. Dok. FAO/Harriansyah
Ini Alasan Agroforestri Salak Bali Masuk Daftar Warisan Pertanian FAO

Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menilai agroforestri salak bali menunjukkan praktik budaya berkelanjutan dan punya arti sejarah.


Zelensky Klaim Ukraina Kian Dekat Akhiri Perang dengan Rusia, Minta Dukungan AS

17 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, 21 September 2023. REUTERS/Kevin Lamarque
Zelensky Klaim Ukraina Kian Dekat Akhiri Perang dengan Rusia, Minta Dukungan AS

Zelensky mendesak AS agar kembali memberi dukungan untuk Ukraina. Ia yakin bisa segera mengakhiri perang dengan Rusia.


Proyek Food Estate di Merauke, Pertaruhan Jokowi dan Prabowo

17 hari lalu

Dalam proyek food estate di Merauke, Papua Selatan, Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto  bersaing mewujudkannya.
Proyek Food Estate di Merauke, Pertaruhan Jokowi dan Prabowo

Food Estate di Merauke mendapat sorotan publik. Proyek pertaruhan Prabowo dan Jokowi untuk ketahanan pangan nasional.


FAO Tetapkan Agroforestri Salak Indonesia Sebagai Sistem Warisan Pertanian Penting Dunia

18 hari lalu

Petani salak di Bali mengumpulkan hasil panennya. Badan Pangan Dunia (FAO) menetapkan sistem budidaya salak bali atau Agroforestri sebagai warisan pertanian dunia. Dok. Kementan
FAO Tetapkan Agroforestri Salak Indonesia Sebagai Sistem Warisan Pertanian Penting Dunia

Lanskap pertanaman salak bali juga menakjubkan serta memiliki nilai-nilai kebudayaan dan praktik-praktik ketahanan pangan.