TEMPO.CO, Jakarta - Kepala jaksa penuntut umum Haiti mengundang Perdana Menteri Ariel Henry pada Jumat supaya bertemu dengannya minggu depan untuk menjelaskan mengapa dia berbicara dengan salah satu tersangka utama pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada malam kejadian.
Sebuah surat yang dikirim oleh jaksa Bed-Ford Claude kepada Henry mengatakan, hanya seorang presiden yang dapat mengizinkan pemanggilan resmi kepada seseorang yang selevel dengannya, tetapi Haiti belum memiliki presiden sejak pembunuhan Moise. Sebaliknya, dia "diundang" untuk hadir dan bekerja sama.
Sidang di Pengadilan Tingkat Pertama Port-au-Prince akan berlangsung pada pukul 10 pagi pada hari Selasa, katanya.
"Kepala penuntutan pidana akan berterima kasih jika Anda bisa hadir...untuk bekerja sama dengan keadilan Haiti jika Anda menginginkannya, dengan mempertimbangkan pembatasan yang diberikan status Anda sebagai pejabat senior negara," kata surat itu, dilaporkan Reuters, 11 September 2021.
Ariel Henry, perdana menteri Haiti yang baru menjabat, tidak segera membalas permintaan komentar.
Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh sekelompok pria bersenjata di rumahnya di ibu kota Haiti, Port-au-Prince, pada 7 Juli 2021. Kelompok bersenjata tersebut terdiri dari 28 anggota regu pembunuh, yang terdiri dari warga AS dan Kolombia. REUTERS/Valerie Baeriswyl
Jovenel Moise ditembak mati ketika para pembunuh menyerbu kediaman pribadinya di perbukitan Port-au-Prince pada 7 Juli, menjerumuskan negara Karibia yang miskin itu lebih dalam ke lubang kekacauan.
Penyelidik mengatakan mantan pejabat kementerian kehakiman Haiti Joseph Felix Badio mungkin telah memerintahkan pembunuhan itu.
Catatan panggilan dari operator ponsel Digicel kini juga memungkinkan mereka untuk mengonfirmasi tuduhan bahwa Badio dan Henry berbicara pada 7 Juli, dua kali sekitar pukul 4 pagi, hanya beberapa jam setelah pembunuhan Moise, menurut surat yang dikirim pada hari Jumat.
Data geolokasi juga menunjukkan Badio berbicara dari tempat kejadian pembunuhan Jovenel Moise, kata surat itu.
Baca juga: Misteri Pembunuhan Presiden Haiti: Kronologi Hingga Dalang di Baliknya
REUTERS