Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mantan Pejabat Haiti Diduga Sebagai Dalang Pembunuhan Presiden Jovenel Moise

image-gnews
Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh sekelompok pria bersenjata di rumahnya di ibu kota Haiti, Port-au-Prince, pada 7 Juli 2021. Kelompok bersenjata tersebut terdiri dari 28 anggota regu pembunuh, yang terdiri dari warga AS dan Kolombia. REUTERS/Valerie Baeriswyl
Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh sekelompok pria bersenjata di rumahnya di ibu kota Haiti, Port-au-Prince, pada 7 Juli 2021. Kelompok bersenjata tersebut terdiri dari 28 anggota regu pembunuh, yang terdiri dari warga AS dan Kolombia. REUTERS/Valerie Baeriswyl
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pejabat Kementerian Kehakiman Haiti, Joseph Felix Badio, diduga sebagai dalang pembunuhan Presiden Jovenel Moise. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kepolisian Kolombia, Jenderal Jorge Vargas, mengacu pada hasil investigasi yang sedang berjalan.

Menurut keterangan Vagas, Badio memberikan perintah pembunuhan Presiden Moise tiga hari sebelum hari kejadian. Adapun Badio menyampaikan perintahnya kepada mantan tentara Kolombia Duberney Capador dan German Rivera yang sebelumnya mengklaim dikontak untuk menjalani misi pengamanan Moise .

"Tiga hari sebelum pembunuhan, Joseph Felix Badio, yang merupakan mantan pejabat Kementerian Kehakiman Haiti dan bekerja untuk unit anti-korupsi serta layanan intelijen umum, memerintahakn Capador dan Rivera untuk membunuh Presiden Haiti," ujar Vargas, dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 17 Juli 2021.

Vargas tidak memberikan detil lebih lanjut soal bukti apa yang mengarah pada dugaan keterlibatan Badio. Badio, di sisi lain, belum memberikan komentar apapun atas tuduhan yang berkembang.

Petugas polisi Haiti berjaga-jaga di luar kediaman mendiang Presiden Jovenel Moise saat agen FBI melakukan penyelidikan di Port-au-Prince, Haiti, 15 Juli 2021. REUTERS/Ricardo Arduengo

Dari kedua tentara Kolombia yang menurut Vargas diperintah untuk membunuh Moise, salah satu di antaranya telah meninggal. Capador tewas dibunuh usai pembunuhan terjadi. Sementara itu, Rivera telah ditangkap oleh Kepolisian Haiti dan sedang menjalani pemeriksaan.

Adapun kemunculan nama Badio menambah daftar nama-nama orang yang diduga terlibat atau mendalangi pemebunuhan Jovenel Moise. Sebelum Badio, ada nama dokter Emmanuel Sanon. Sama seperti Badio, dokter yang berasal dari Florida itu disebut menedalangi pembunuhan Moise. Sanon sedang menjalani tahanan saat ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain Sanon, ada mantan Senator Haiti John Joel Joseph. Ia juga dituduh sebagai pemain kunci dalam pembunuhan Moise dan telah ditangkap bersama mantan kepala keamanan rumah presiden, Dimitri Herard.

Di luar nama tersebut, Kepolisian Haiti telah menetapkan belasan tentara Kolombia sebagai tersangka. Rinciannya, dari total 26 prajurit yang dikerahkan, 18 telah ditangkap, lima dalam pelarian, dan tiga tewas ditembak dalam pertempuran dengan polisi.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh oleh kelompok bersenjata ketika ia berada di rumahnya. Sebanyak 12 peluru ditembakkan ke tubuhnya pada peristiwa yang terjadi pada Rabu pekan lalu tersebut. Motif pembunuhan belum diketahui hingga sekarang.

Baca juga: Joe Biden Tolak Permintaan Kirim Pasukan AS ke Haiti

ISTMNAN MP | REUTERS

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

3 hari lalu

Petugas polisi mengambil bagian dalam konfrontasi dengan geng di dekat Istana Nasional, di Port-au-Prince, Haiti 21 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

Geng-geng bersenjata melancarkan serangan baru di beberapa bagian ibu kota Haiti, Port-au-Prince, menjelang pelantikan pemerintahan baru


YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

25 hari lalu

Warga membawa barang-barang saat meninggalkan rumah akibat kekerasan geng, di bagian Pernier di Port-au-Prince, Haiti 30 Januari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

Seorang Youtuber asal Amerika Serikat ditangkap saat hendak mewawancarai pentolan geng Haiti.


PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

33 hari lalu

Orang-orang berjalan melewati mobil yang rusak di lingkungan Carrefour Feuilles, yang sepi karena kekerasan geng, di Port-au-Prince, Haiti 19 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

PBB melaporkan bahwa 5,5 juta dari total 11,4 juta orang yang tinggal di Haiti membutuhkan bantuan kemanusiaan. 3 juta di antaranya adalah anak-anak


Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

33 hari lalu

Kartu remi berlumuran darah tergeletak di lantai di samping mayat dua pria yang ditembak mati di tengah meningkatnya kekerasan geng, di Port-au-Prince, Haiti 18 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

Ernst Julme, yang dikenal sebagai Ti Greg, adalah rekan pemimpin geng kuat Haiti Jimmy "Barbecue" Cherizier.


Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

36 hari lalu

Demonstran mengambil bagian dalam protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Haiti Ariel Henry, di Port-au-Prince, Haiti, 6 Februari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.


PM Ariel Henry Mundur, Haiti Masih Dikuasai Gerombolan Geng, Siapa Mereka?

41 hari lalu

Pimpinan Geng 400 Mawozo,  Lanmo Sanjou, ketika menuntut tebusan untuk misionaris yang disandera, Oktober 2021. (Youtube/hcabarbieri.it)
PM Ariel Henry Mundur, Haiti Masih Dikuasai Gerombolan Geng, Siapa Mereka?

Kelompok-kelompok bersenjata Haiti telah mendominasi berita utama dunia dalam beberapa minggu terakhir.


Setelah Ariel Henry Mundur, Bagaimana Nasib Haiti di Saat Kekerasan Geng Meningkat?

43 hari lalu

Warga membawa barang-barang saat meninggalkan rumah akibat kekerasan geng, di bagian Pernier di Port-au-Prince, Haiti 30 Januari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Setelah Ariel Henry Mundur, Bagaimana Nasib Haiti di Saat Kekerasan Geng Meningkat?

PM Ariel Henry mengumumkan pengunduran diri setelah kekerasan geng menguasai ibu kota Haiti dan sulit dikendalikan.


Pemimpin Haiti Akhirnya Umumkan Pengunduran Diri Ketika Kekerasan Geng Meningkat

43 hari lalu

Perdana Menteri Haiti Ariel Henry. Prime Minister of the Republic of Haiti via X/Handout via REUTERS
Pemimpin Haiti Akhirnya Umumkan Pengunduran Diri Ketika Kekerasan Geng Meningkat

PM Haiti Ariel Henry, yang terdampar di Puerto Rico ketika kekerasan geng melanda seluruh negaranya, menyatakan pengunduran diri.


Perantara Narkoba Mantan Rekan Pablo Escobar Ditahan di Kolombia

45 hari lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Perantara Narkoba Mantan Rekan Pablo Escobar Ditahan di Kolombia

Terduga mantan pengedar narkoba dan mantan mitra mendiang gembong narkoba asal Kolombia Pablo Escobar


Geng Kriminal Serang Istana Kepresidenan Haiti di Port-au-Prince

46 hari lalu

Istana Kepresidenan Haiti. Foto : Wikipedia
Geng Kriminal Serang Istana Kepresidenan Haiti di Port-au-Prince

Geng-geng kriminal Haiti melancarkan serangan besar-besaran terhadap beberapa kantor pemerintah, termasuk Istana Kepresidenan