TEMPO.CO, - Pemerintah Malaysia bakal mencabut kebijakan kerja dari rumah (WFH) untuk sektor publik dan swasta mulai 1 April 2021. Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri mengatakan mulai bulan depan kehadiran karyawan untuk sektor swasta termasuk industri manufaktur yang diizinkan adalah 100 persen.
Sabri menjelaskan keputusan ini agar dunia kerja bisa beroperasi secara maksimal, khususnya bagi industri manufaktur. Keputusan ini sudah disepakati dalam sidang khusus.
"National Security Council menyepakati usulan Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (MITI) tentang pembatalan 30 persen persyaratan kepatuhan WFH (Work From Home) untuk manajemen dan pengawas sebuah perusahaan berdasarkan beberapa pembenaran," katanya dikutip dari Malaysia Gazette, Selasa, 30 Maret 2021.
Menurut Sabri, bekerja dari rumah untuk industri manufaktur sulit diterapkan karena operasi tidak dapat dilakukan jarak jauh. Ia berujar kegiatan manufaktur melibatkan proses yang kompleks serta diperlukan kehadiran tim yang terdiri dari staf manajemen dan supervisor pada saat yang sama.
"Sedangkan sektor swasta diperbolehkan 100 persen untuk pengelolaan, pengawasan dan operasi serta dukungan,” ucap dia.
Adapun untuk pegawai layanan publik, kata Sabri, kapasitas kehadiran berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan kemudian.
Ia mengatakan, informasi lebih lanjut mengenai Standard Operating Procedures (SOP) kembali bekerja di kantor bagi pekerja di Malaysia dapat dikonsultasikan melalui laman resmi kementerian.
Baca juga: Satu WNI Berencana Melakukan Pembunuhan pada Mahathir Mohamad
Sumber: MALAYSIA GAZETTE