TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan Presiden Donald Trump bahwa dirinya ogah menerima hasil Pilpres Amerika jika kalah dikritik partainya sendiri. Menurut Pemimpin Senat Republikan, Mitch McConnell, seharusnya Donald Trump bisa bersikpa lapang dada jika kalah dan menjamin transisi kekuasaan berjalan damai, bukannya membuat gaduh.
"Pemenang dari Pilpres Amerika pada 3 November nanti akan dilantik pada 20 Januari. Transisi akan berjalan damai dan rapih seperti sebelum-sebelumnya sejak 1792," ujar McConnell, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 25 September 2020.
Pernyataan McConnell didukung oleh anggota-anggota Partai Republik lainnya. Walau begitu, tidak semua mengkritik Donald Trump secara frontal. Sebagai contoh, anggota Parlemen AS Liz Cheney mengatakan bahwa transisi kepemimpinan yang damai sudah diatur dalam konstitusi. Oleh karenanya, kata ia, sudah seharusnya setiap warga Amerika, termasuk Donald Trump, menjamin konstitusi dipatuhi.
Contoh lain, Senator Republikan Marco Rubio menjamin Pilpres Amerika akan berjalan secara jujur dan adil seperti pilpres-pilpres sebelumnya. Oleh karenanya, tidak perlu ada kekhawatiran soal kecurangan ataupun tindakan illegal lainnya seperti yang ditakutkan Donald Trump.
Sebagai catatan, Donald Trump meragukan pelaksanaan Pilpres Amerika karena sebagian akan digelar via pos. Surat suara akan dikirimkan ke pemilih dan kemudian dikirimkan balik setelah 'dicoblos'. Menurut Donald Trump, mekanisme itu rentan bocor dan berpotensi dicurangi. Dia bahkan sempat memilih Pilpres Amerika ditunda daripada digelar dengan mekanisme via pos.
"Bisa saja hasil finalnya akan lebih lama dibanding seharusnya. Namun, hasilnya pasti valid," ujar Rubio.
Sementara itu, Ketua dari Komite Yudisial di Senat AS, Lindsey Graham, menyatakan tidak tertutup kemungkinan proses Pilpres Amerika 2020 akan lebih panjang dari biasanya. Hal tersebut menimbang kemungkinan Donald Trump membawa hasil Pilpres Amerika ke Pengadilan Mahkamah AS jika mengalahkannya.
Jika itu terjadi, kata Graham, maka hal tersebut adalah hak dari Donald Trump. Namun, ia ingin Donald trump bisa menerima apapun hasil akhir Pilpres Amerika nanti, termasuk jika dirinya kalah. "Jika itu yang dimau, maka kita harus memastikan ada majelis hakim (di Pengadilan Mahkamah AS)."
Pernyataan para anggota Republikan, ironisnya, diperkuat pernyataan Gedung Putih. Juru bicara Gedung Putih, Kayleigh McEcnany, mengklaim Donald Trump akan menerima hasil Pilpres Amerika yang digelar secara jujur dan adil.
ISTMAN MP | AL JAZEERA
News Link:
https://www.aljazeera.com/news/2020/9/24/mcconnell-republicans-split-with-trump-on-peaceful-transfer