Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Debat Pertama Pilpres Amerika, Donald Trump dan Joe Biden Akan Bahas 4 Hal

image-gnews
Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pilpres Amerika kian dekat. Tanggal 29 September 2020 nanti, debat pertama calon Presiden Amerika akan digelar, mempertemukan inkumben Donald Trump dan penantang baru yaitu Joe Biden.

Dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 23 September 2020, debat itu akan berlangsung selama 90 menit. Moderasi debat akan ditangani oleh wartawan dan penyiar Fox News, Chris Wallace. Adapun menurut penyelenggara Debat Presiden Amerika, akan ada empat topik yang menjadi fokus debat. Berikut rincian serta latar belakang isu terkait topik yang akan diperdebatkan:

1. Pengadilan Mahkamah AS
Saat ini, Pengadilan Mahkamah AS tengah diramaikan isu komposisi hakim agung konservatif dan non-konservatif pasca wafatnya Ruth Bader Ginsburg. Sebelum Ginsburg wafat, komposisi hakim konservatif dan non konservatif adalah 5 : 4.

Gambar Hakim Mahkamah Agung AS, Ruth Bader Ginsburg diproyeksikan ke gedung Mahkamah Agung Sipil Negara Bagian New York di Manhattan, New York City, AS setelah dia meninggal pada 18 September 2020. Ruth Bader Ginsburg meninggal dalam usia 87 tahun. REUTERS/Andrew Kelly

Presiden Amerika Donald Trump dikabarkan ingin mengubah komposisi tersebut menjadi 6 : 3. Hal itu menyusul langkahnya mengajukan hakim konservatif untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Ruth Bader Ginsburg. Selain itu, Donald Trump juga mendesak pemilihan pengganti Ginsburg dilakukan sebelum Pilpres Amerika digelar.

Capres Joe Biden menentang langkah Donald Trump tersebut. Menurutnya, komposisi hakim agung harus berimbang. Di sisi lain, ada kekhawatiran Donald Trump menginginkan komposisi hakim yang timpang untuk memudahkannya jika ada sengketa yang dibawa hingga Pengadilan Mahkamah AS.

2. Virus Corona
Isu virus Corona (COVID-19) tidak lolos dari debat calon Presiden Amerika. Per berita ini ditulis, Amerika adalah episentrum virus Corona di dunia. Amerika tercatat memiliki 7 juta kasus dan angka kematian sebesar 205 ribu. Dalam 24 jam terakhir, Amerika mencatatkan 35.696 kasus baru dan 969 kematian akibat virus Corona.

Presiden AS Donald Trump mengenakan masker ketika ia berbicara dengan para pekerja saat tur di pabrik mesin cuci Whirlpool Corporation di Clyde, Ohio, AS, 6 Agustus 2020. [REUTERS / Joshua Roberts]

Donald Trump beberapa kali dikecam karena dianggap lamban dan menyepelekan pandemi virus Corona. Sebagai contoh, ia beberapa kali menolak untuk tidak memakai masker. Di sisi lain, ia juga ribut dengan Cina karena menuding mereka sebagai dalang pandemi virus Corona.

Capres Joe Biden termasuk figur yang berkali-kali mengkritik Donald Trump terkait pengendalian pandemi virus Corona. Masalah masker dan vaksin beberapa hal yang ia singgung. Joe Biden berjanji akan berbeda dari Donald Trump walaupun ia belum pernah menyampaikan rencananya secara detil.

3. Integritas Pilpres Amerika
Salah satu isu yang sempat hangat di Amerika adalah soal mekanisme pelaksanaan pemilu. Hal ini masih berkaitan dengan virus Corona di mana situasi pandemi mendorong penyelenggara pemilu untuk memperbolehkan Pilpres Amerika digelar via pos. Dengan kata lain, pemilih tidak harus datang ke tempat pemungutan suara untuk memilih Joe Biden ataupun Donald Trump.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seseorang memasukan surat ke kotak surat Layanan Pos AS (USPS) di Philadelphia, Pennsylvania, AS, 14 Agustus 2020. [REUTERS / Rachel Wisniewski]

Joe Biden menganggap mekanisme Pilpres Amerika via pos sangat pas untuk situasi pandemi. Selain aman, juga terkontrol. Presiden Amerika Donald Trump beranggapan sebaliknya. Menurut Donald Trump, mekanisme pos tidak aman dan mudah bocor. Pada satu kesempatan, Trump bahkan sampai meminta Pilpres Amerika ditunda daripada digelar dengan mekanisme pos.

4. Isu Rasial
Isu rasial menjadi sorotan di Amerika sejak insiden pembunuhan warga kulit hitam, George Floyd, di Minneapolis, Minnesota. George Floyd dibunuh oleh polisi setempat, Derek Chauvin, yang menindih lehernya dengan lutut hingga tak bisa bernafas.

Wali Kota New York Bill de Blasio berfoto bersama warga di sela membuat mural "Black Lives Matter" di depan Trump Tower di New York, Amerika Serikat, 9 Juli 2020. Xinhua/Kantor Fotografi Wali Kota/Ed Reed

Insiden pada bulan Mei tersebut memicu unjuk rasa Black Lives Matter besar-besaran. Hal itu tidak hanya terjadi di Amerika, tetapi juga di negara lain. Aksinya beragam mulai dari menduduki jalanan, merobohkan patung-patung dengan jejak kolonialisme, hingga meminta reformasi Kepolisian yang diyakini rasis secara sistemik.

Donald Trump mendukung reformasi tersebut, namun tidak setuju dengan aksi-aksi unjuk rasa yang ada. Ia sempat mengancam akan menggunakan aparat federal untuk memukul mundur pengunjuk rasa. Di sisi lain, Joe Biden memanfaatkan isu rasial ini untuk menentukan cawapresnya, Kamala Harris, yang merupakan keturunan India-Jamaika.

"Format dan keempat topik itu dipilih untuk memicu diskusi mendalam soal isu-isu terkini di Amerika," ujar penyelenggara debat.

ISTMAN MP | REUTERS

News Link:
https://www.reuters.com/article/us-usa-election-debates/trump-and-biden-set-to-clash-on-supreme-court-five-other-topics-in-first-debate-idUSKCN26D2RD?il=0

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

20 jam lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

2 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

2 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.


Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

2 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.


DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

3 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

DPR Amerika Serikat pada Sabtu, 20 April 2024, mendukung lolosnya paket bantuan keamanan untuk Ukraina, Israel dan Taiwan total senilai USD95 miliar


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

5 hari lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

5 hari lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

6 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

8 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

9 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani