TEMPO.CO, Jakarta - Kota Moscow, ibukota Rusia resmi memberlakukan karantina dan isolasi mandiri mulai hari ini, 30 Maret 2020. Langkah ini diambil setelah terjadi lonjakan kasus infeksi virus Corona sebanyak seribu kasus dalam seminggu ini.
Wali kota Moscow Sergei Sobyanin mengatakan, untuk isolasi mandiri akan diberlakukan untuk semua penghuni kota untuk semua tingkatan usia.
Menurut laporan the Moscow Times, warga Moscow hanya akan diizinkan keluar rumah untuk perawatan medis darurat, perjalanan untuk kerja karena tidak bisa dilakukan dari jarak jauh, pergi ke toko atau apotik yang terdekat dari rumah, membawa hewan piaraan berjalan-jalan dalam radius 100 meter dari rumah, dan membuang sampah.
warga yang meninggalkan rumah diperintahkan menjaga jarak sedikitnya 1,5 meter antar mereka dan lainnya.
Untuk memastikan perintah ini ditaati, Kantor Wali kota Moscow mengerahkan sistem pemantauan cerdas. Kota ini juga sedang mengembangkan sistem khusus bagi orang yang meminta izin meninggalkan rumah mereka.
Meski melakukan karantina dan isolasi mandiri, Wali kota Moscow ini memastikan tidak ada larangan masuk atau meninggalkan kota. Bahkan transportasi umum tetap beroperasi.
"Perubahan peristiwa yang sangat negatif yang kami saksikan di kota-kota terbesar di Eropa dan Amerika Serikat telah menimbulkan keprihatinan besar terhadap kehidupan dan kesehatan warga negara kami, kata Sobyanin di situs resminya.
Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin meminta pemimpin di daerah untuk mempelajari langkah mengisolasi mandiri dan karantina untuk mencegah penularan virus Corona yang diberlakukan secara tegas di Moscow dalam pekan ini. Dan mempertimbangkan aturan yang sama diterapkan di wilayah mereka.
"Saya meminta pemimpin wilayah Rusia untuk memperhatikan pada pengalaman rekan mereka dan mencari kemungkinan penggunaan tindakan serupa di wilayah mereka," kata Mishustin.
Jumlah kasus virus Corona di Moscow yang terkonfirmasi sebanayk 1.014 kasus. Hal ini membuat kota ini menjadi pusat pandemi virus Corona di Rusia.