Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktris Gal Gadot Versus Netanyahu Soal Arab Israel, Ada Apa?

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Aktris Hollywood, Gal Gadot (kiri) dan PM Israel, Benjamin Netanyahu (kanan). Sapo
Aktris Hollywood, Gal Gadot (kiri) dan PM Israel, Benjamin Netanyahu (kanan). Sapo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Hollywood asal Israel, Gal Gadot, mengingatkan rakyat Israel mengenai bahaya retorika yang memecah-belah Arab Israel dan Yahudi Israel.

Baca:

 

Gadot, yang terkenal dengan peran utamanya dalam film "Wonder Woman", mengatakan ini menyusul pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa Israel adalah negara bagi bangsa Yahudi saja.

“Cintai tetanggamu seperti dirimu sendiri. Ini bukan soal kiri atau kanan. Yahudi atau Arab. Relijius atau sekuler. Rotem saudaraku, Anda adalah inspirasi bagi kita semua,” kata Gal Gadot seperti dilansir CNN pada Senin, 11 Maret 2019.

Rotem yang dimaksud Gadot adalah penyiar televisi Rotem Sela, yang menulis di akun Instagram pada Sabtu pekan lalu soal kondisi sosio politik di negara itu.

“Kapan sih seseorang di pemerintahan ini akan mengumumkan ke publik bahwa Israel adalah sebuah negara untuk semua rakyatnya? Dan orang Arab juga manusia. Begitu juga dengan Druze, juga homoseksual, dan lesbian… dan tentu saja orang-orang kiri,” kata Sela.

Baca:

 

Menanggapi pernyataan ini, Netanyahu menyahut lewat akun Instagram bahwa sebagai koreksi yang penting untuk mengatakan Israel bukanlah negara bagi semua warganya.

Netanyahu lalu mengulangi lagi pernyataannya ini pada rapat kabinet pekanan. “Israel adalah negara-bangsa bagi orang-orang Yahudi saja. Tentu, negara menghormati semua hak individu semua warga negara, Yahudi atau non-Yahudi. Tapi, ini adalah negara-bangsa, bukan untuk semua warga negaranya, tapi hanya untuk orang-orang Yahudi.”

Lembaga anti-Semit yaitu Anti-Defamation League, yang merupakan organisasi Yahudi berbasis di New York, memperingatkan pada Ahad pekan lalu bahwa ada upaya delegitimasi terhadap Partai Arab Israel dan populasi minoritas Arab di Israel.

Direktur ADL, Carole Nuriel, mengatakan,”Peran partai-partai Arab di parlemen Israel Knesset semakin meningkat sebagai kunci pada kampanye pemilu saat ini, dengan beberapa pemimpin partai dan politkus bersumpah tidak akan melibatkan mereka dalam koalisi partai di masa depan, sementara menuduh politikus pesaingnya justru ingin melakukan koalisi partai itu.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca:

 

Nuriel menambahkan perbedaan antara partai-partai Arab dan populasi arab menjadi samar dan mereka hanya disebut sebagai Arab saja dalam beberapa kasus. Nuriel mengatakan,”Retorika anti-Arab ini merupakan tren yang sangat mengganggu, jika itu berlanjut, dapat melemahkan demokrasi Israel.”

Israel bakal menggelar pemilu dalam empat pekan lagi. Saat ini, kantor Jaksa Agung mengindikasikan bakal menuntut Netanyahu terkait kasus korupsi, yang bisa membuat peluang politiknya untuk menjadi PM lag terhambat. 

Dalam sebuah konferensi perubahan iklim PBB di Paris pada bulan November 2015, terlihat perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas sedang berjabat tangan. Momen ini sangat langka. Sumber: Independent.co.uk

Kritik juga muncul dari Presiden Israel, Reuven Rivlin, yang mengatakan,”Baru-baru ini, ketika pemikiran politis membalik akal di kepalanya, kita mendengar pernyataan yang sama sekali tidak bisa diterima mengenai warga negara Arab di Israel. Tidak ada warga negara kelas satu, dan tidak ada pemilik suara kelas dua. Kita semua sama di tempat pemungutan suara. Kita semua memiliki wakil di Knesset,” kata Rivlin saat memperingati 40 tahun perdamaian antara Israel dan Mesir.

Baca:

 

Media Haaretz melansir Gal Gadot membela Rotem Sela, yang sebenarnya sedang mengkritik pernyataan Menteri Budaya, Miri Regev, soal kemungkinan partai Yahudi yaitu Kahol Lavan berkoalisi dengan partai-partai Arab di Kenesset Israel.

“Seharusnya dia ditanya lalu apa masalahnya dengan orang Arab? Ya Tuhan, ada warga negara Arab di negara ini,” kata Rotem Sela lewat posting di akun Instagramnya.

Dukungan juga datang dari model Shlomit Malka, yang membela Sela. “Respon yang saya lihat di unggahan Rotem mengerikan. Bagaimana bisa pada 2019, di sebuah negara demokrasi, orang harus merasa takut mengekspresikan pikirannya? Kemana perginya kebebasan berekspresi?” kata Malka lewat unggahan di akun Facebook mendukung Gal Gadot.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

1 jam lalu

Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. REUTERS
Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel


Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

10 jam lalu

Kendaraan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir terlibat dalam kecelakaan di Ramle pada 26 April 2024. (Screencapture/X)
Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

1 hari lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Setelah Berbicara dengan AS, Israel Siap Serang Rafah dalam Waktu Dekat

2 hari lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Setelah Berbicara dengan AS, Israel Siap Serang Rafah dalam Waktu Dekat

Israel kabarnya telah menyediakan puluhan ribu tenda untuk warga sipil Palestina yang akan dievakuasi dari Rafah dalam beberapa minggu mendatang.


Top 3 Dunia: Benjamin Netanyahu, ICC dan Ali Khamenei

3 hari lalu

Markas Besar ICC, Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, Belanda .
Top 3 Dunia: Benjamin Netanyahu, ICC dan Ali Khamenei

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar kemungkinan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditangkap oleh ICC.


Bos Intel Israel Mundur karena Gagal Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

4 hari lalu

Petugas bekerja memindahkan jenazah warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
Bos Intel Israel Mundur karena Gagal Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Kepala Intelijen Israel mundur dari jabatannnya karena merasa gagal mengantisipasi serangan Hamas. Sebaliknya dengan Netanyahu.


Kepala Intelijen Militer Israel Mengundurkan Diri karena Kegagalan 7 Oktober

4 hari lalu

Para pengunjuk rasa berkumpul untuk melakukan protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan memperingati 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 13 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Kepala Intelijen Militer Israel Mengundurkan Diri karena Kegagalan 7 Oktober

Militer Israel mengumumkan kepergian Mayor Jenderal Aharon Haliva, kepala intelijen militer, karena gagal mencegah serangan Hamas dan Iran.


AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

4 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.


AS Beri Sanksi Teman Ben-Gvir dan Entitas yang Membiayai Pemukim Ekstremis

6 hari lalu

Pemukiman Yahudi yang dibangun pemerintah Israel di wilayah ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
AS Beri Sanksi Teman Ben-Gvir dan Entitas yang Membiayai Pemukim Ekstremis

AS menjatuhkan sanksi terhadap sekutu Ben-Gvir dan dua entitas yang mengumpulkan dana untuk pria Israel yang dituduh melakukan kekerasan terhadap pemu


Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

Menolak menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai teroris, David Cameron berpendapat lebih baik jika London dapat terus berkomunikasi dengan Teheran.