TEMPO.CO, Jakarta - Kepala intelijen militer Israel mengundurkan diri karena gagal mengantisipasi serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Mayor Jenderal Aharon Haliva, seorang veteran militer selama 38 tahun, adalah salah satu dari sejumlah komandan senior Israel yang mengatakan mereka gagal meramalkan dan mencegah serangan paling mematikan dalam sejarah Israel.
“Divisi intelijen di bawah komando saya tidak menjalankan tugas yang dipercayakan kepada kami. Sejak saat itu, saya selalu membawa hari kelam itu bersama saya,” katanya dalam surat pengunduran diri yang dikeluarkan oleh militer.
Dia akan tetap menjabat sampai penggantinya ditunjuk. Media dan komentator Israel memperkirakan banyak pejabat lain yang diperkirakan akan ikut mundur setelah agresi militer utama Gaza berakhir.
Serangan tanggal 7 Oktober sangat mencoreng reputasi militer dan badan intelijen Israel. Sebelumnya Israel dianggap tidak terkalahkan oleh kelompok bersenjata Palestina seperti Hamas.
Pada dini hari, setelah serangan roket yang hebat, ribuan pejuang Hamas dan kelompok lain menerobos penghalang keamanan di sekitar Gaza, mengejutkan pasukan Israel dan mengamuk di komunitas-komunitas di Israel selatan.
Sekitar 1.200 warga Israel dan orang asing tewas dalam serangan itu, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil. Sekitar 250 orang ditawan di Gaza, di mana 133 orang masih disandera, menurut penghitungan Israel.
Israel belum memberikan bukti atas tuduhannya bahwa ratusan staf badan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA, adalah anggota kelompok teroris. Panglima angkatan bersenjata, Letnan Jenderal Herzi Halevi, dan kepala badan intelijen dalam negeri Shin Bet, Ronen Bar, keduanya bertanggung jawab setelah serangan tersebut namun tetap bertahan sementara perang di Gaza terus berlanjut.
Sebaliknya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sejauh ini belum menyatakan bertanggung jawab atas serangan Hamas 7 Oktober tersebut. Namun survei menunjukkan bahwa sebagian besar warga Israel menyalahkan Netanyahu karena gagal berbuat cukup untuk mencegah atau mempertahankan diri dari serangan tersebut.
Menanggapi serangan tersebut, Israel melancarkan serangan terhadap Gaza yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan setempat. Serangan itu menyebabkan Gaza yang merupakan wilayah padat penduduk tersebut dalam kehancuran.
REUTERS
Pilihan editor: Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam