Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Mahasiswa Indonesia Disebut Alami Penyerangan di Canberra

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Ilustrasi tindak kekerasan. 123rf.com
Ilustrasi tindak kekerasan. 123rf.com
Iklan

TEMPO.COCanberra – Dua mahasiswa Indonesia mengalami serangan verbal dan fisik saat sedang berjalan di ibu kota Canberra, Australia, pada Kamis sore, 7 Februari 2019.

Baca:

 

Kedua korban adalah mahasiswi di Australian National University dan University of Canberra. Keduanya sedang berjalan menuju ke salah satu halte bus di dekat pusat perbelanjaan Target di kota itu saat dua orang perempuan tidak dikenal mendekati. Kedua perempuan itu berteriak dan mulai berkata kasar.

Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia untuk kawasan Canberra atau ACT, Wilhelminus Poek, mengatakan kedua mahasiswi diserang pada saat sekitar pukul 4.30 sore.

Baca:

 

“Mereka mengatakan kenapa kamu berpakaian serba hitam? Kenapa kamu masih hidup? Itu tidak adil bagi kita. Mana HP kamu?” kata Wilhelminus menirukan penjelasan salah satu korban di WhatsApp seperti dilansir media Coconuts mengutip ABC Indonesia pada Jumat, 8 Februari 2019.

Wilhelminus melanjutkan, salah satu mahasiswi yang menjadi korban mengatakan,“Saya dan teman hanya diam, kemudian dia memukul dengan keras telinga temanku sampai terpental dan lututnya berdarah. Bahkan celana temanku sobek.”

Baca:

 

Setelah mendapat laporan ini, pengurus PPIA ACT langsung memberikan himbauan kepada mahasiswa Indonesia di sana agar bersikap waspada. Wilhelminus mengatakan pengurus belum mengetahui apa motif penyerangan itu. Namun, ada dugaan serangan itu bermuatan rasial karena kedua perempuan penyerang mempertanyakan cara berpakaian kedua korban.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wilhelminus mengatakan pengurus PPIA ACT tidak akan tinggal diam soal serangan ini apalagi jika ada dugaan kuat motifnya bersifat rasial.

“Meski kita tinggal di negara orang tapi negara ini punya hukum dan aturan termasuk mengatur masalah kekerasan apalagi jika berbau rasis,” kata Wilhelminus.

Baca:

 

Mengenai insiden ini, KBRI Canberra mengatakan telah menemui kedua mahasiswi yang menjadi korban penyerangan. “KBRI Canberra telah menemui dan berkomunikasi langsung dengan kedua korban,” kata seorang pejabat di KBRI Canberra.

KBRI Canberra akan mendampingi kedua korban untuk menyelesaikan masalah ini lewat jalur hukum. Insiden ini bertepatan dengan laporan medai Canberra Times mengenai pemerintahan Kota Canberra, Menteri Kepala Andrew Barr, yang membawa delegasi perguruan tinggi ke Indonesia.

Barr berharap jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar ke Canberra bertambah seperti di bidang perubahan iklim, ekologi, keperawatan dan informasi teknologi. Saat ini, jumlah mahasiswa Indonesia menempati urutan keempat setelah Bhutan, Cina, dan India.

“Lembaga riset dan pengajaran di Canberra Australia terkenal di seluruh dunia dalam bidang energi terbarukan, keamanan siber dan pertahanan, informasi teknologi dan pemerintahan digital, kesehatan dan sains olah raga, luar angkasa, pertanian dan lingkungan hidup,” kata Barr seperti dilansir Canberra Times.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

16 jam lalu

Sejumlah paus pilot yang terdampar di Pantai Cheynes, Australia 25 Juli 2023. Courtesy of Allan Marsh/Cheynes Beach Caravan Park/via REUTERS
Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

1 hari lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

2 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara dalam pertemuan dengan kabinet di Teheran, Iran, 8 Oktober 2023. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.


Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

2 hari lalu

Indonesia dan Australia Memperluas Kemitraan di Bidang Pajak pada Senin, 22 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

3 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

3 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

3 hari lalu

Selama empat tahun Badan Karantina Kementerian Pertanian tidak bisa mengekspor buah manggis ke Tiongkok
Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).


4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

4 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.


Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

4 hari lalu

Pelatih Australia U-23 Tony Vidmar . Foto : AFC
Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.


Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

4 hari lalu

Polisi memasuki Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd  bersama seorang pendeta setelah serangan pisau terjadi saat kebaktian pada Senin malam, di Wakely, di Sydney, Australia, 17 April 2024. REUTERS/ Jaimi Joy
Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne