Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Senjata AS Diduga Disalahgunakan Koalisi Arab dalam Perang Yaman

image-gnews
Arab Saudi diduga kuat telah merekrut anak-anak dari Darfur, Sudan, untuk berada di garda depan perang Yaman. Sumber: Nael Shyoukhi/Reuters/aljazeera.com
Arab Saudi diduga kuat telah merekrut anak-anak dari Darfur, Sudan, untuk berada di garda depan perang Yaman. Sumber: Nael Shyoukhi/Reuters/aljazeera.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi dan koalisinya diduga memberikan senjata AS ke pejuang afiliasi Al Qaeda, milisi Salafi garis keras dan faksi milisi lain yang melakukan kejahatan perang dalam perang Yaman.

Laporan investigasi CNN, yang dikutip pada 6 Februari 2019, bahkan menyebut senjata AS digunakan oleh pemberontak dukungan Iran. Ini berpotensi Iran bisa saja mengadopsi teknologi militer AS.

Baca: Mereka yang Bertempur di Perang Yaman

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab adalah pemain utama dalam perang Yaman dan menggunakan senjata produksi AS, untuk mempersenjatai milisi proksinya.

Pengalihan peralatan militer ke pihak ketiga melanggar ksepakatan penjualan senjata dengan AS, menurut Departemen Pertahanan AS. Dephan mengkonfirmasi tengah menyelidiki laporan investigasi CNN ini.

Ada dua pertanyaan yang mencuat terkait temuan ini, yakni AS telah kehilangan pengawasan terhadap sekutu mereka dalam perang, dan apakah Saudi cukup bertanggung jawab untuk membeli persenjataan AS. Faktanya, senjata As adalah instrumen serangan koalisi Arab yang menyebabkan warga sipil tewas.

Gambar dari rekaman video yang diperoleh dari Arab 24 memperilhatkan pasukan yang dipimpin koalisi Arab berkumpul untuk merebut kembali bandara internasional kota pelabuhan Hodeida, Yaman, dari pemberontak Syiah Houthi pada Sabtu, 16 Juni 2018.[Arab 24 via AP]

Tahun 2015 adalah ketika koalisi Arab meluncurkan kampanye militer untuk mengusir pemberontak Houthi proksi Iran dari ibu kota dan mengukuhkan kembali pemerintahan Presiden Abdu Rabu Mansour Hadi. Sejak itu Yaman terbelah, dan aliran senjata masuk, bukan cuma senjata ringan tetapi roket antitank, kendaraan lapis baha, laser pendeteksi panas dan artileri.

Sejak itu sejumlah "perlatan militer Amerika yang cantik", mengutip julukan yang disematkan oleh Trump, dialihtangankan, dijual, dicuri, atau ditinggalkan selama konflik.

Baca: Kenapa Yaman Dilanda Perang?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pemimpin milisi memiliki banyak kesempatan untuk memperoleh perangkat keras militer sebagai imbalan bagi tenaga kerja untuk memerangi milisi Houthi. Pedagang senjata telah berkembang, dengan pedagang menawarkan untuk membeli atau menjual apa pun, dari senapan buatan AS sampai tank, kepada penawar tertinggi.

Dalam laporan Reuters, Amnesty International juga menuduh Uni Emirat Arab mengalihkan senjata yang diberikan oleh negara-negara Barat, terutama AS, dan lainnya ke "milisi yang tidak bertanggung jawab yang dituduh melakukan kejahatan perang" di Yaman.

"Pasukan Emirati menerima senjata bernilai miliaran dolar dari negara-negara Barat dan lainnya, hanya untuk memasoknya ke milisi di Yaman yang tidak menjawab siapa pun dan diketahui melakukan kejahatan perang," kata Amnesty International.

Kantor media pemerintah UEA tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Amnesty International.

Baca: Arab Saudi Diduga Rekrut Anak-anak Sudan Berperang di Yaman

UEA telah melatih dan mempersenjatai ribuan pejuang Yaman, sebagian besar di provinsi selatan dan wilayah pesisir barat, sebagai bagian dari pasukan yang memerangi Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah perkotaan termasuk ibu kota Sanaa dan pelabuhan utama Hodeidah.

Kelompok-kelompok HAM menuduh kedua belah pihak dalam konflik melakukan kemungkinan kejahatan perang, termasuk penyalahgunaan tahanan, tuduhan yang ditolak oleh pihak-pihak yang bertikai.

Amnesty International meminta negara-negara untuk menangguhkan penjualan senjata kepada pihak-pihak yang bertikai di Yaman sampai "tidak ada lagi risiko yang substansial" mereka dapat digunakan untuk melanggar hukum humaniter atau hak asasi manusia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

1 hari lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

3 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Penembakan di Memphis Amerika Serikat, 2 Tewas dan 6 Luka-luka

5 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Penembakan di Memphis Amerika Serikat, 2 Tewas dan 6 Luka-luka

Dua pelaku penembakan di Memphis Amerika Serikat masih dalam pengejaran polisi. Belum diketahui motif penembakan.


Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

5 hari lalu

Foto udara menunjukkan bangunan tempat tinggal yang rusak selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 3 April 2022. Warga sipil yang terperangkap di Mariupol berlindung di ruang bawah tanah dengan sedikit makanan, listrik, atau air mengalir. REUTERS/Pavel Klimov
Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

Rusia menilai bantuan keamanan untuk Ukraina hanya akan memperburuk konflik dan korban jiwa warga Ukraina


Israel Minta AS Kirim Lebih Banyak Senjata untuk Hadapi Iran

6 hari lalu

Ilustrasi tank. TEMPO/Amston Probel
Israel Minta AS Kirim Lebih Banyak Senjata untuk Hadapi Iran

Israel meminta kiriman senjata lebih banyak dari Amerika Serikat untuk menghadapi Iran.


Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

14 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

Warga Israel yang diidentifikasi sebagai Shalom Avitan terancam hukuman mati karena perdagangan senjata api ilegal.


Top 3 Dunia: Inggris Ogah Setop Ekspor Senjata ke Israel hingga Ucapan Lebaran Menlu AS

16 hari lalu

Umat Muslim menghadiri salat Idul Fitri yang menandai akhir Ramadan, di kompleks Al-Aqsa, yang juga dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Tua Yerusalem, 10 April 2024. REUTERS/Ammar Awad
Top 3 Dunia: Inggris Ogah Setop Ekspor Senjata ke Israel hingga Ucapan Lebaran Menlu AS

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 10 April 2024 diawali oleh penolakan Inggris untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel.


Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

16 hari lalu

Ayatollah Ali Khamenei dari Iran memegang senjata saat ia berpidato di depan ribuan orang di Masjid Agung Mosalla Teheran pada Idul Fitri, 10 April 2024 [Handout melalui kantor pemimpin tertinggi/Al Jazeera]
Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir


Petinggi Partai Demokrat AS Tunda Persetujuan Transfer Senjata ke Israel, Ini Alasannya

16 hari lalu

Perwakilan AS Gregory Meeks (D-NY), Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR, menjawab pertanyaan saat konferensi pers tentang perjalanan delegasi Kongres baru-baru ini ke kawasan Indo-Pasifik, di Capitol Hill di Washington, AS, 10 Agustus 2022. Reuters
Petinggi Partai Demokrat AS Tunda Persetujuan Transfer Senjata ke Israel, Ini Alasannya

Petinggi Partai Demokrat AS Gregory Meeks menegaskan hal ini dilakukan sampai ada informasi tentang bagaimana Israel akan menggunakan senjata itu


Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

19 hari lalu

Demonstran pro-Palestina melakukan protes saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berkecamuk di Munich, Jerman, 9 Oktober 2023. REUTERS/Christine Uyanik
Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza