TEMPO.CO, Washington – Bekas Direktur CIA, John Brennan, mengatakan bantahan berulang kali dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bahwa dirinya tidak terlibat kolusi dengan Rusia sebagai omong kosong.
Baca:
Eks Bos CIA Brennan Tuding Trump adalah Seorang ...
Senator Amerika Minta Trump Cabut Akses Keamanan Bekas Bos Intel
Brennan juga menuding keputusan Trump untuk mencabut akses keamanan tingkat tinggi miliknya sebagai tindakan putus asa dan memiliki motivasi politik untuk menakuti orang-orang lain agar diam dan tidak mengkritik.
Brennan mengatakan ini dalam artikel yang dipublikasi di New York Times sehari pasca pencabutan akses keamanannya oleh Trump.
“Klaim Trump bahwa tidak ada kolusi (dengan Rusia) adalah omong kosong,” kata Brennan dalam artikel itu seperti dilansir Guardian, Kamis, 16 Agustus 2018 waktu setempat.
This action is part of a broader effort by Mr. Trump to suppress freedom of speech & punish critics. It should gravely worry all Americans, including intelligence professionals, about the cost of speaking out. My principles are worth far more than clearances. I will not relent. https://t.co/TNzOxhP9ux
— John O. Brennan (@JohnBrennan) August 15, 2018
Gedung Putih mengumumkan pencabutan akses keamanan tingkat tinggi Brennan dengan menyebut salah satu alasannya adalah perilaku Brennan yang dinilai keliru (erratic conduct) dan meluap-luap (wild outbursts) di tayangan televisi.
Baca:
Eks Bos CIA Brennan Sering Mengkritik, Trump Cabut Akses Keamanan
Brennan juga mengatakan tim investigasi pimpinan penasehat khusus Robert S. Mueller, yang menyelidiki dugaan intervensi Rusia pada pilpres 2016 untuk memenangkan Trump, harus diizinkan menyelesaikan tugasnya tanpa gangguan. “Sehingga semua orang America dapat jawaban yang memang menjadi hak mereka,” kata dia.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Robert Mueller. REUTERS/Carlos Barria, Foto/nymag.com
Selama ini, para bekas pejabat tinggi intelijen AS masih memiliki akses keamanan tingkat tinggi selama beberapa waktu pasca pensiun agar mereka bisa memberi nasihat kepada penggantinya.
Soal pencabutan akses keamanan ini, Trump mengatakan dalam wawancara bahwa dia mempertimbangkan untuk melakukan itu kepada sejumlah eks penjabat intelijen lainnya.
.@TuckerCarlson speaking of John Brennan: “How did somebody so obviously limited intellectually get to be CIA Director in the first place?” Now that is a really good question! Then followed by “Richard Blumenthal of Connecticut is a FAKE War Hero...” So true, a total Fake!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) August 17, 2018
Trump juga mengatakan dalam wawancara bahwa pencabutan akses keamanan Brennan terkait investigasi dugaan intervensi Rusia.
Baca:
Gina Haspel, Direktur Perempuan Pertama CIA Pilihan Trump
Eks Direktur CIA Sebut Trump Narsis dan Pendendam Soal Yerusalem?
“Orang-orang ini yang memimpin investigasi itu,” kata Trump mengacu kepada Brennan dan lainnya. “Jadi saya pikir ini hal yang harus saya lakukan.”
Dalam wawancara dengan media Fox, pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani, mengatakan Brennan merupakan orang yang bertanggung jawab memulai investigasi dugaan intervensi Rusia untuk kemenangan Trump.
Saat itu, Brennan menggunakan dokumen dossier dari bekas agen intelijen Inggris dan mendapat dukungan dari dua orang politikus Partai Republik. “Dia sebagai quarterback-nya,” kata Giuliani.
Di akun Twitternya, Trump mencuit sejumlah pernyataan berbagai tokoh terkait Brennan dan beberapa tokoh terkait FBI dan Kementerian Kehakiman.