TEMPO.CO, Jakarta - Dua dealer besar sepeda motor Harley -- Davidson di Western Pennsylvania mengaku tidak merasa khawatir dengan dukungan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, agar konsumen memboikot produk perusahaan sepeda motor khas Amerika itu.
Baca:
Bekas Pembantu Gedung Putih Luncurkan Buku, Mengkritik Trump
Harley -- Davidson Mau Pindah Pabrik, Trump Ancam Pajak Tinggi
Ini menyusul pengumuman dari manajemen Harley -- Davidson pada Juni 2018 bahwa mereka akan memindahkan pabrik untuk pasar Eropa ke kawasan itu atau Asia.
Manajemen mengaku melakukan ini untuk menghindari kenaikan tarif impor akibat perang dagang AS dan Eropa. Namun perusahaan, yang berbasis di Wisconsin tetap memproduksi sepeda motor di AS untuk pasar domestik.
Ketika mayoritas konsumen dari dealer Harley -- Davidson di Tarentum, Western Pennsylvania, memahami ini, mereka cenderung tidak merasa khawatir.
“Saya kira kebanyakan orang memahami itu,” kata George Gatto, Presiden Tarentum’s Harley -- Davidson.
Many @harleydavidson owners plan to boycott the company if manufacturing moves overseas. Great! Most other companies are coming in our direction, including Harley competitors. A really bad move! U.S. will soon have a level playing field, or better.
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) August 12, 2018
Gatto, yang mengaku menghindari soal politik dalam berbisnis dan kehidupan sehari-hari, menambahkan perusahaan tidak berencana membuat perubahan apapun terkait meningkatnya konflik antara manajemen kantor pusat Harley -- Davidson dan Trump.
Pendapat senada dilontarkan James McMahan, pemilik dari dealer Z&M Harley -- Davidson di Greensburg. Mayoritas pelanggan tidak merasa terganggu jika motor untuk pasar Eropa dibuat di sana.
“Itu karena mereka tidak berusaha mengambil bisnis keluar dari AS,” kata dia.
Baca:
Hubungan Menegang, Erdogan kepada Trump: Ada Apa dengan Anda?
Hindari Tarif UE, Harley Davidson Pindahkan Pabrik ke Luar Negeri
Dalam pernyataannya beberapa waktu lalu seperti dilansir Reuters, manajemen Harley -- Davidson mengatakan perang tarif impor AS dan Uni Eropa membuat biaya yang ditanggung perusahaan bertambah sekitar US$100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun pertahun untuk ekspor ke Eropa.
Soal komponen motor legandaris ini, Gatto mengatakan ada komponen yang dibuat di luar negeri seperti injektor bbm dan ban. Ini tidak membuat calon konsumen merasa enggan terhadap produk dari perusahaan yang telah berdiri selama 115 tahun.
Manajemen Harley -- Davidson juga belum berencana menaikkan harga jual untuk pasar AS terkait dampak dari tarif Trump tadi. Trump ingin manajemen Harley-- Davidson tidak menyerah dan memindahkan pabriknya ke luar negeri.