TEMPO.CO, Petaling Jaya – Pengusaha buron, Low Taek Jho alias Jho Low diduga telah berganti identitas untuk menghindari penangkapan petugas dalam kasus korupsi 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB.
Petugas Malaysia dan Singapura, yang bekerja sama mengejar lelaki dengan sapaan Jho Low itu, mengatakan ada kemungkinan Low telah melakukan operasi plastik untuk mengubah identitasnya.
“Kami meyakini dia telah mengubah penampilannya dan menggunakan nama lain,” kata seorang petugas kepada Straits Times, Sabtu, 14 Juli 2018.
Baca:
Skandal 1MDB, Najib Razak Diadili
Otoritas juga mendapat informasi Low telah menggunakan jasa khusus untuk VIP dan selebritas sehingga bisa menghindari pengecekan imigrasi di bandara atau pelabuhan.
Jasa ini biasa disediakan perusahaan komersial pesawat jet, yang memiliki ruang tunggu penumpang privat. Penumpang langsung dibawa ke ruang privat ini begitu pesawat mendarat.
Bekas PM Malaysia Najib Razak melakukan wawancara pertama dengan Reuters di sebuah resor di Langkawi soal kasus dugaan korupsi 1MDB, Rabu, 20 Juni 2018. Reuters
“Ini menjelaskan mengapa Low bisa keluar masuk ke sejumlah negara di Asia Tenggara meskipun petugas Interpol telah mengeluarkan Red Notice,” kata sumber ini. “Semua dokumen penumpang diurus oleh pilot atau petugas lapangan dengan petugas imigrasi setempat.”
Petugas mendeteksi keberadaan Low di sejumlah negara seperti Phuket, Thailand, Makau, Hong Kong, Taiwan dan Shanghai, Cina. Padahal kapal pesiar yang digunakannya untuk berpergian ke berbagai negara yaitu Equanimity telah disita otoritas Indonesia.
Ini membuat otoritas Malaysia dan Singapura mengumpulkan berbagai informasi detil termasuk foto terbaru yang mungkin tertangkap di pintu imigrasi agar mendapat gambaran lebih jelas mengenai penampilan terkini pengusaha yang disebut-sebut dekat dengan bekas PM Najib Razak itu.
“Para penyelidik tidak memiliki foto terbaru. Kebanyakan foto yang ada berasal dari 3-4 tahun lalu,” kata sumber ini.
Menurut petugas, Low menggunakan dua paspor yaitu Saint Kitts dan Nevis. Ini adalah nama Federasi Saint Christopher dan Nevis, yang merupakan sebuah negara dua pulau di kawasan Karibia. Namun ada kemungkinan dia memiliki beberapa jenis paspor lainnya. Pemerintah Malaysia telah mencabut paspor Low pada 15 Juni 2018.
Low diketahui memiliki aset di Australia, Selandia Baru dan Thailand. “Dia juga dikenal memiliki koneksi di Uni Emirat Arab dan beberapa negara Timur Tengah,” kata sumber itu.
Soal kemungkinan pengubahan bentuk wajah Low, seorang ahli bedah plastik mengatakan pria berwajah bulat itu bisa membayarnya dengan mudah.
“Untuk mengubah wajah bulat menjadi oval, dia cukup membayar sekitar Rp150 – Rp300 juta,” kata ahli bedah plastik yang enggan diungkap identitasnya. “Masa pemulihannya hanya dua pekan, tapi pasien akan memiliki wajah bengkak selama sekitar satu bulan.”
Ada sejumlah klinik di Thailad yang memiliki dokter profesional dan bisa mengubah bentuk hidung, mulut, dan kelopak mata hanya dalam waktu beberapa jam saja. Jho Low bisa menggunakan jasa ini dengan mudah.