TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, yang baru terpilih, sedang mengupayakan pengembalian dana 1MDB di luar negeri. 1MDB merupakan singkatan dari 1 Malaysia Development Berhad. Jumlah dana ini yang parkir di AS saja diperkirakan mencapai US$4,5 miliar atau sekitar Rp63,5 triliun.
Mahathir, yang diusung koalisi Pakatan Harapan, mengatakan akan mengontak sejumlah negara untuk menarik kembali uang rakyat di perusahaan investasi pelat merah itu. Pemerintahan sebelumnya, yang diusung Barisan Nasional, menolak mengakui adanya dana 1MDB yang tersebar di berbagai negara karena mismanajemen ataupun praktek korupsi.
Baca: Mahathir Sebut Najib Ganti Jaksa Agung karena Skandal 1MDB
“Fokus pada penanganan korupsi menjadi penting karena masih ada uang (tersebar) di Swiss, Singapura, dan Amerika Serikat. Sebelumnya, tidak ada pengakuan dari Najib bahwa uang itu berasal dari 1MDB dan terjadi pencucian uang di AS,” kata Mahathir menyebut nama bekas PM Najib Razak, Rabu, 16 Mei 2018. Mahathir baru saja mengalahkan Najib pada pemilu 9 Mei 2018.
(Kiri) Mahathir Mohamad, bekas Perdana Menteri Malaysia selama 22 tahun dan (Kanan) Najib Razak, Perdana Menteri inkumben saat ini. Reuters via Nikkei
Baca: PM Mahathir Mohamad Perintahkan Polisi Buka Laporan Audit 1MDB
Menurut Mahathir, jumlah uang itu cukup besar dan bisa digunakan untuk membayar sejumlah utang pemerintah. “Total jumlahnya kami tidak tahu, tapi di AS saja jumlahnya mencapai US$4,5 miliar,” kata Mahathir dalam jumpa pers hari ini di Kuala Lumpur, Rabu, 16 Mei 2018. Mahathir merujuk pada angka yang dikeluarkan pemerintah AS dalam aksi mengatasi kleptokrasi yang digelar Departemen Keuangan.
Seperti dilansir New York Times, pemerintah AS mendeteksi adanya aliran dana dalam sejumlah rekening dari 1MDB. Uang itu digunakan oleh manajemen perusahaan untuk berbagai kegiatan termasuk memberikan hadiah kepada seorang aktris Hollywood, membiayai film yang dibintangi Leonardo DiCaprio, hingga pembelian apartemen mewah. Nama Najib Razak dan anak angkatnya disebut-sebut terlibat langsung dalam penggunaan dana 1MDB ini. Mahathir telah mengatakan jika bersalah maka Najib harus menghadapi konsekuensi hukum.