TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan pemerintah Suriah mengambil alih Kota Douma, selanjutnya mereka menguasai sepenuhnya basis pemberontak di Ghouta Timur. Keterangan tersebut disampaikan pejabat Rusia kepada media seperti dikutip Al Jazeera, Jumat, 13 April 2018.
Menurut Mayor Jenderal Yury Yevtushenko, Kepala Pusat Rekosiliasi Suriah, pasukan Suriah menekan para pemberontak hingga mereka keluar dari Douma pada Kamis, 12 April 2018.
Baca: Turki dan Rusia Bangun Rumah Sakit di Ghouta Timur Suriah
Polisi membantu evakuasi seorang wanita tua bersama warga sipil lainya dari Ghouta timur di Saqba, Suriah, 18 Maret 2018. Lebih dari 20.000 orang telah meninggalkan Ghouta Timur melalui kota Hammouriyeh pada akhir pekan ini. REUTERS/SANA
"Hari ini adalah sebuah peristiwa bersejarah bagi Republik Arab Suriah yang berhasil mengambil alih seluruh Ghouta Timur," katanya sebagaimana disiarkan kantor berita Rusia, Sputnik.
"Bendera negara dikerek di atas sebuah gedung di Kota Douma. Itu penanda bahwa pasukan telah menguasai kawasan Ghouta Timur," tambahnya.
Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Suriah soal kemenangan pasukannya di Douma, Ghouta Timur.Sebuah tank pasukan Suriah terlihat di pinggiran kota Jisreen yang dikuasai pemberontak di Distrik Ghouta Timur, 11 Maret 2018, [Photo/Xinhua]
Pernyataan Rusia itu diduga berdasarkan perkembangan terkini pada Ahad, 8 April 2018. Ketika itu, pemberontak Jais al-Islam, kelompok perlawanan terakhir yang bertahan di Ghouta Timur, mencapai kesepakatan dengan Rusia untuk meninggalkah Douma. Kemudian, mereka bergabung dengan oposisi di utara Suriah.
Baca: Gencatan Senjata Tak Berlaku, Suriah Tetap Gempur Ghouta Timur
Di antara kesepakatan yang dicapai dengan Rusia, tulis Al Jazeera, meliputi gencatan senjata dan evakuasi para pemberontak dan warga sipil dari kawasan perang di Ghouta Timur, Suriah.