TEMPO.CO, Jakarta - Rusia, Kamis, 15 Maret 2018, mengakui turut membantu rezim Suriah guna mengakhiri pemberontakan di Ghouta Timur. Menurut Moskow, serangan militer memainkan peran dalam gempuran ke kantong pemberontak.
Sementara itu, kabar dari Daily Mail menyebutkan, Rusia memberikan keterangan detail mengenai serangannya ke Ghouta. Bahkan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov menyatakan bahwa tidak diragukan lagi pasukan Moskow turut aktif dalam serangan ke kawasan tersebut.
Baca: Rusia Dukung Gencatan Senjata di Suriah Hari Ini
Sebuah tank pasukan Suriah terlihat di pinggiran kota Jisreen yang dikuasai pemberontak di Distrik Ghouta Timur, 11 Maret 2018, [Photo/Xinhua]
"Kami akan melanjutkan perang melawan teroris, kami akan menyelesaikannya, kami akan membantu melumat Ghouta Timur, di mana pasukan Suriah melancarkan operasi dengan dukungan kami," kata Lavrov seperti dikutip Daily Mail.
Sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan menarik sebagian pasukannya dari Suriah akhir tahun lalu, militer mulai memberikan informasi tentang keterlibatan mereka dalam memerangi teroris di Ghouta Timur.Seorang bocah berdiri di atas reruntuhan gedung yang hancur di kota yang dikepung pasukan pemerintah Suriah di Douma, Ghouta TImur, 5 Maret 2018.[REUTERS]
Dalam keterangannya kepada media, Moskow juga mengatakan bahwa mereka juga membantu warga sipil keluar dai Ghouta Timur dekat Damaskus melalui koridor bantuan kemanusiaan.
Baca: PBB: Rusia dan Amerika Serikat Penyebab Kematian di Suriah
Ghouta Timur menjadi target gempuran pasukan pemerintah Suriah dengan dukungan Rusia selama sebulan penuh menyebabkan masalah kemanusiaan di sana. Serangan militer pemerintah itu didukung dengan pengeboman yang terbagi menjadi tiga sasaran di kantor pemberontak.