TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, mengancam akan memukuli pemrotes yang kemmungkinan bakal membakar potret atau patung replikanya saat berkunjung ke Sydney, Australia, pada bulan depan.
Hun Sen dijadwalkan menghadiri KTT khusus yang diselenggarakan oleh Australia untuk para pemimpin dari 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada pertengahan Maret mendatang.
Baca: Hun Sen Bersumpah Pertahankan Jabatannya Hingga 10 Tahun Lagi
"Lakukan dan teriaklah, tapi saya ingatkan jangan membakar potret saya. Jika Anda membakar potret saya, saya akan mengejar Anda ke rumah Anda dan memukul Anda, "katanya. "Saya bersunggu-sungguh."
Baca: Hun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu
Keluarga Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, phnompenhpost.com
Demonstrasi telah direncanakan oleh diaspora vokal Kamboja di Australia untuk memprotes tindakan keras pemerintah terhadap kelompok oposisi nasional, media independen, dan organisasi non-pemerintah.
"Anda bisa menikmati hak Anda untuk membakar patung saya. Saya dapat menikmati hak saya untuk menyerang Anda. Tidak ada yang salah tentang itu. Anda menggunakan kekerasan pada patung Hun Sen. Saya dapat menggunakan kekerasan terhadap Anda, "kata Hun Sen.
Ancaman Hun Sen itu disampaikan selama pidato kepada 10.000 pekerja garmen di bagian barat Phnom Penh itu pada Rabu, 21 Februari 2018.
Dia juga mengucapkan ancaman khusus kepada Gerakan Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRM). Ini adalah sebuah kelompok yang berasal dari Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP), yang sebelumnya dilarang.
"Saya memperingatkan Anda untuk tidak pernah menunjukkan wajah Anda. Begitu Anda muncul Anda semua akan diserang," kata dia seperti dilansir Radio Free Asia pada 22 Februari 2018.
Menanggapi itu, seorang anggota parlemen Kamboja-Australia, Meng-Heang Tak, mengatakan ancaman Hun Sen akan memicu kemarahan warga Kamboja di Australia. Ancaman Hun Sen itu juga bakal menjadi bumerang karena akan menyebabkan lebih banyak pemrotes membakar patungnya.
"Saya dapat melihat bahwa ada unsur-unsur kejahatan dalam ucapan Hun Sen. Orang-orang di Australia dilindungi undang-undang untuk menikmati kebebasan berekspresi dan demonstrasi damai," katanya.
"Ancamannya terhadap orang-orang agar tidak menciptakan patung dirinya dan membakarnya hanya mendorong lebih banyak orang untuk menciptakan lebih banyak patung dan membakarnya," kata Meng-Heang Tak.
Sementara, sebagai bagian dari protesnya, CNRM bersumpah pada hari Rabu untuk memperluas pemboikotan terhadap perusahaan yang terhubung dengan keluarga Hun Sen, yang telah memerintah Kamboja selama sekitar 32 tahun.
Pekan lalu CNRM meminta orang-orang untuk tidak membeli produk dari Perusahaan Air Premi Vital mulai minggu ini karena perusahaan itu dikelola putri Hun Sen, Hun Mana.
Minggu ini CNRM menyerukan pemboikotan bensin yang dijual oleh Kampuchea Tela Company, sebuah perusahaan milik Hun Mana dan istri Hun Sen, Bun Rany.
Hun Sen juga mengatakan dia telah mendapat informasi rahasia tentang rencana Australia dan negara-negara ASEAN lainnya untuk melakukan protes diplomatik kepada pemerintahannya. Seperti dilansir Channel News Asia, KTT antara Australia dan para pemimpin ASEAN, yang beranggotakan 10 negara, dijadwalkan berlangsung pada 17-18 Maret di Sydney, dan akan diselenggarakan oleh Perdana Menteri Malcolm Turnbull.