TEMPO.CO, Jakarta - Raja Kamboja telah menyetujui pencalonan Hun Menet, putra tertua Perdana Menteri Hun Sen untuk menjadi perdana menteri berikutnya, menurut sebuah dekrit yang diterbitkan pada Senin, 7 Agustus. Ini mengkonfirmasi peralihan kekuasaan yang telah lama ditunggu-tunggu.
Dekrit yang mendukung Manet, jenderal angkatan darat berusia 45 tahun, dibagikan di saluran Telegram ayahnya. Ini sekaligus menandakan akhir dari hampir empat dekade mantan gerilyawan Khmer Merah memimpin sebuah negara yang pulih dari dekade perang dan kemiskinan.
Penunjukan itu membutuhkan persetujuan dari Majelis Nasional yang baru terpilih dan diharapkan akan selesai akhir bulan ini. Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang berkuasa menang besar dalam pemilihan bulan lalu.
Partai yang dipimpin Hun Sen itu memenangkan 120 dari 125 kursi parlemen. Kontes itu minus partisipasi oposisi yang layak.
Hun Sen bulan lalu mengatakan dia akan mundur dan menyerahkan kekuasaan kepada putranya pada Agustus. Ia berkuasa selama 38 tahun – membangun stabilitas setelah perang bertahun-tahun tetapi menghambat demokrasi dalam prosesnya.
Bagaimanapun, Hun Sen telah menegaskan mempertahankan posisi penting di legislatif dan partai yang berkuasa.
Hun Manet mengenyam pendidikan di Amerika Serikat dan Inggris. Dalam periode itu, ia masing-masing menerima gelar master dan doktor, yang keduanya di bidang ekonomi.
Ia juga lulusan akademi militer West Point yang prestisius di Amerika Serikat dan menjabat sebagai wakil panglima tertinggi angkatan bersenjata Kamboja.
Hun Manet tidak banyak bicara tentang visinya untuk negara. Dia memenangkan kursi di ibu kota, Phnom Penh, dalam pemilihan tersebut.
REUTERS
Pilihan Editor Jokowi Singgung Masyarakat Dunia Makin Tidak Religius