Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia Siap Mediasi Korea Utara - Amerika Serikat, Ini Syaratnya

image-gnews
Menteri Luar Negeri China Wang Yi (kiri) meminta semua pihak untuk menahan diri dari memprovokasi dan mengancam satu sama lain, sementara juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mendesak
Menteri Luar Negeri China Wang Yi (kiri) meminta semua pihak untuk menahan diri dari memprovokasi dan mengancam satu sama lain, sementara juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mendesak "menahan diri" dan memperingatkan terhadap setiap "langkah-langkah provokatif". PHOTO: AFP, REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia siap menjadi mediator antara Korea Utara dan Amerika Serikat yang berseteru dan saling ancam selama ini. Kesiapan itu disertai syarat, yakni kedua pihak harus menyetujuinya.

"Anda tidak bisa menjadi mediator di antara dua negara atas kemauan Anda sendiri. Itu tidak mungkin, Anda butuh kedua belah pihak memang menginginkannya," kata Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, seperti dikutip dari CNN, Selasa, 26 Desember 2017.

Baca: Cina dan Rusia Antisipasi Serangan Rudal Korea Utara

Pernyataan Peskov muncul hanya beberapa hari setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa secara aklamasi memberlakukan sanksi baru terhadap Korea Utara setelah Pyongyang melakukan uji coba peluncuran 29 rudal balistik. Draf sanksi dirumuskan Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov sehari sebelumnya mendesak Amerika Serikat dan Korea Utara memulai dialog, dan Amerika diminta yang pertama melangkah untuk memulai dialog.

"Menurut saya, langkah pertama untuk maju seharusnya dilakukan pihak yang lebih kuat dan yang lebih cerdas, dan ada penduduk di Amerika yang percaya situasi harus diselesaikan melalui cara-cara diplomasi," kata Lavrov kepada Russia Today.

Baca: Rusia Sebut Korea Utara Siap Serang Amerika Serikat dengan Nuklir

Lavrov juga mengatakan latihan militer Amerika di Semenanjung Korea telah membuat dialog semakin berat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sanksi terbaru Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara meliputi larangan suplai energi dan memperketat larangan penyelundupan pekerja Korea Utara ke luar negeri. Kedua sanksi ini diklaim Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, sebagai sanksi yang terberat.

Sanksi terhadap Korea Utara diputuskan secara bulat di Dewan Keamanan PBB. Namun Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasilly Nebenzia, mengkritik resolusi itu karena Amerika Serikat secara tergesa-gesa di menit-menit terakhir melakukan perubahan dengan menargetkan pekerja Korea Utara di luar negeri.

Baca: Trump Puji Cina dan Kritik Rusia Soal Korea Utara

Sekitar 40 ribu pekerja Korea Utara bekerja di Rusia saat ini. Menurut Nebencia, butuh waktu minimum setahun untuk memulangkan mereka karena terkait dengan aspek logistik.

"Sayangnya, permintaan kami untuk menghalangi ketegangan yang semakin meluas, untuk merevisi kebijakan intimidasi bersama, tak diperhatikan," kata Nebenzia.

Mengenai resolusi terbaru Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara, menurut Preskov, kedua pihak seharusnya melangkah pada pembicaraan diplomatik.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

2 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel


Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

2 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

4 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

4 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

4 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Ketua Eksekutif dan Chief Executive Officer Fox Corporation Lachlan Murdoch, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 20 November 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.


Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

9 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina


Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

10 hari lalu

PLTN Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.


AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

11 hari lalu

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com
AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik


3.000 Eks Pejuang Wagner Bergabung dengan Pasukan Chechnya

12 hari lalu

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. REUTERS/Christopher Pike
3.000 Eks Pejuang Wagner Bergabung dengan Pasukan Chechnya

Ramzan Kadyrov menyatakan bahwa 3.000 eks tentara Wagner akan bergabung dengan pasukan Chechnya.