Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bangladesh Tawarkan Sterilisasi kepada Pengungsi Rohingya

Reporter

Editor

Yon Yoseph

image-gnews
Setara, pengungsi Rohingya menggendong bayinya yang baru lahir di pusat kesehatan di kamp pengungsian Kutupalong, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 26 Oktober 2017. REUTERS/Hannah McKay
Setara, pengungsi Rohingya menggendong bayinya yang baru lahir di pusat kesehatan di kamp pengungsian Kutupalong, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 26 Oktober 2017. REUTERS/Hannah McKay
Iklan

TEMPO.CO, Dhaka - Pemerintah Bangladesh berencana memperkenalkan sterilisasi sukarela di kamp pengungsi Rohingya di Cox Bazar. Ini dilakukan untuk menekan pertambahan jumlah penduduk melalui kontrasepsi.

Kamp pengungsi Cox Bazar menjadi tujuan bagi warga minoritas Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan militer Myanmar sejak Agustus 2017. Saat ini, keadaan kamp menjadi sangat padat dengan jumlah total penghuninya mencapai sekitar satu juta orang.

Baca: Di Bangladesh, Pengungsi Rohingya Myanmar Sulit Cari Kuburan

Berbagai upaya telah dilakukan guna menekan pertambahan jumlah pengungsi, termasuk upaya kontrasepsi yang gagal.Lebih dari 600 ribu warga Rohingya telah tiba di Bangladesh sejak operasi militer Myanmar pada akhir Agustus lalu yang memicu eksodus ke Bangladesh.

Mereka bergabung dengan ratusan ribu pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari gelombang kerasan sebelumnya di Rakhine, Myanmar. Selama puluhan tahun  minoritas Muslim Rohingya dianiaya dan tanpa diberi status kewarganegaraan.

Di kamp pengungsian ini, sebagian besar Rohingya hidup dalam memprihatinkan dengan keterbatasan akses terhadap makanan, sanitasi atau fasilitas kesehatan.

Pintu Kanti Bhattacharjee, yang memimpin dinas keluarga berencana di distrik Cox's Bazar,mengatakan, tingkat kesadaran untuk menggunakan alat kontrasepsi masih rendah di kalangan warga Rohingya.

Baca: Anak Yatim dan Janda Rohingya Jadi Sasaran Predator Seksual

"Seluruh masyarakat Rohingya sengaja ditinggalkan, karena dipandang sebagai imigran ilegal dan pemerintah menolak akses ke banyak layanan," katanya, seperti yang dilansir AFP pada 28 Oktober 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bhattacharjee mengatakan jumlah anggota keluarga yang besar adalah hal biasadi kamp-kamp ini. Beberapa orang tua bahkan memiliki 19 anak dan banyak pria Rohingya memiliki lebih dari satu istri.

Dinas Keluarga Berencana Bangladesh berencana meluncurkan kontrasepsi, namun sejauh ini baru berhasil mendistribusikan 549 paket kondom di antara para pengungsi, yang enggan menggunakannya.

Bhattacharjee menambahkan pihaknya telah meminta pemerintah untuk menyetujui sebuah rencana untuk meluncurkan vasektomi bagi pria dan tubektom untuk wanita Rohingya. Tapi rencana ini cenderung menghadapi perjuangan berat.

Baca: Empat Pengungsi Rohingya Tewas Terinjak Gajah di Bangladesh

Banyak pengungsi mengatakan bahwa mereka percaya sebuah keluarga besar akan membantu mereka bertahan di kamp-kamp sementara  akses terhadap makanan dan air tetap menjadi pertempuran sehari-hari dan anak-anak sering dikirim untuk mengambil dan membawa persediaan.

Yang lainnya mengatakan kontrasepsi bertentangan dengan ajaran Islam. Banyak wanita percaya bahwa pengendalian kelahiran adalah dosa.

Bangladesh telah bertahun-tahun menjalankan program sterilisasi domestik yang sukses dengan menawarkan imbalan kepada setiap orang yang setuju untuk menjalani prosedur ini. Setiap bulan 250 orang menjalani sterilisasi di kota perbatasan Cox's Bazar. Program yang sama ditawarkan ke warga minoritas Rohingya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

16 hari lalu

Pengungsi etnis Rohingya membawa bantuan paket Lebaran dari Human Appeal Australia di tempat penampungan bekas kantor Imigrasi di Desa Blang Mee, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 9 April 2024. Paket Lebaran yang berisi bahan pokok makanan harian itu diberikan kepada 252 jiwa pengungsi etnis Rohingya untuk menyambut Idul Fitri 1445 H di Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad
Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya


120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

Sebuah perahu yang membawa pengungsi Rohingya, termasuk perempuan dan anak-anak, terlihat terdampar di perairan lepas pantai Bireuen, provinsi Aceh, Indonesia, Senin, 27 Desember 2021. Indonesia akan mengizinkan kapal yang penuh dengan Rohingya yang terdampar di lepas pantainya untuk berlabuh. Aditya Setiawan via REUTERS
120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.


Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.


Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Puluhan warga Rohingya berada diatas kapal saat akan dipindahkan ke pulau Bhasan Char dekat Chattogram, Bangladesh, 29 Desember 2020. Bangladesh meyakinkan hanya mengirimkan orang-orang yang mau direlokasi, kendati relokasi diperlukan untuk mengurangi kepadatan di kamp-kamp pengungsian yang dihuni oleh lebih dari satu juta etnis Rohingya. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.


100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

Seorang pengungsi membawa poster saat melakukan aksi protes epatriasi atau pemulangan para pengungsi di kamp Unchiprang di Teknaf, Bangladesh, 15 November 2018. Para pengungsi Rohingya beralasan khawatir keselamatan jiwa raga mereka jika harus kembali ke Myanmar. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.


Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Pengungsi Rohingya, yang melintasi perbatasan dari Myanmar dua hari sebelumnya, berjalan setelah mereka mendapat izin dari tentara Bangladesh untuk melanjutkan ke kamp-kamp pengungsi, di Palang Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh 19 Oktober 2017. Bulan ini menandai peringatan kedua tentang pelarian lebih dari 730.000 Rohingya dari Negara Bagian Rakhine di Myanmar barat laut ke Bangladesh setelah tindakan keras pimpinan militer dalam menanggapi serangan oleh gerilyawan Muslim di pos-pos polisi Myanmar. REUTERS / Jorge Silva / File Photo
Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya


Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS
Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.


Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Menteri Luar Negeri Myanmar Aung San Suu Kyi tersenyum usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Norwegia Borge Brende di Kementerian Luar Negeri Myanmar di Naypyitaw, Myanmar 6 Juli 2017. [REUTERS / Soe Zeya Tun]
Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.


Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]
Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.


Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri makan siang khusus tentang pembangunan berkelanjutan di sela-sela KTT ASEAN di Bangkok, Thailand, 4 November 2019. Suu Kyi akan muncul di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ) untuk memperebutkan sebuah kasus yang diajukan oleh Gambia menuduh Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya, kata pemerintahnya, Rabu.[REUTERS / Soe Zeya Tun / File Photo]
Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya