TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak tiga orang anak dan satu wanita pengungsi Rohingya tewas terinjak gajah saat mereka sedang tidur di perbatasan Bangladesh, Sabtu dini hari, 14 Oktober 2017. Kejadian ini merupakan yang kedua kalinya semenjak kedatangan ratusan ribu pengungsi dari Myanmar beberapa minggu ke belakang.
Banyak pohon di perbukitan berhutan di Balukhali, Bangladesh Selatan, tempat insiden itu terjadi telah ditebang untuk menampung masuknya pengungsi muslim Rohingya. Dalam beberapa area, kamp penampungan pengungsi ini dibuat di jalur berjalannya kawanan gajah. Hal ini dirasa dapat memicu permasalahan lingkungan di tempat tersebut.
Selain mereka yang tewas, empat pengungsi lainnya juga terinjak gajah dan berada dalam kondisi kritis dan dirawat di Rumah Sakit di kota Cox’s Bazar. Hal tersebut disampaikan oleh seorang kepala pengawas polisi setempat, Afrojul Hoque Totul.
Baca: Bangladesh Tahan 2 Jurnalis Myanmar Saat Meliput Rohingya
Salah satu pengungsi yang tendanya ikut terinjak gajah, Abdul Sokoor, 30 tahun, mengatakan ia dan keluarganya sempat melarikan diri. Ia kabur saat mendengar pengungsi lain berteriak saat gajah-gajah tersebut mulai mendekat. Walaupun sudah pindah ke tenda yang lebih jauh di dalam kamp, Abdul mengaku masih tetap khawatir.
"Kita harus terus waspada di malam hari," kata dia.
Lebih dari 530.000 pengungsi dari Myanmar telah melarikan diri ke Bangladesh dalam dua bulan terakhir. Mereka mengungsi untuk menghindari operasi militer Myanmar yang dipicu penyerangan militan Rohingya ke kantor-kantor keamanan.
Baca: Bisnis Migas di Myanmar Jadi Salah Satu Pemicu Konflik Rohingya
Simak kabar terbaru dari Rohingnya hanya di kanal Dunia Tempo.co.
THE GUARDIAN | ADAM PRIREZA