Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

image-gnews
Seorang pengungsi membawa poster saat melakukan aksi protes epatriasi atau pemulangan para pengungsi di kamp Unchiprang di Teknaf, Bangladesh, 15 November 2018. Para pengungsi Rohingya beralasan khawatir keselamatan jiwa raga mereka jika harus kembali ke Myanmar. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Seorang pengungsi membawa poster saat melakukan aksi protes epatriasi atau pemulangan para pengungsi di kamp Unchiprang di Teknaf, Bangladesh, 15 November 2018. Para pengungsi Rohingya beralasan khawatir keselamatan jiwa raga mereka jika harus kembali ke Myanmar. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Myanmar menahan hampir 100 etnis Rohingya pada Rabu, 6 Januari 2021 setelah menggeledah sebuah rumah di Ibu Kota Yangon. Foto-foto yang beredar memperlihatkan laki-laki tanpa alas kaki dan perempuan dengan kerudung warna-warni duduk di sebuah lapangan.

Tin Maung Lwin, Kapten Kepolisian di Kota Shwe Pyi Thar, mengkonfirmasi penahanan tersebut. Namun dia menolak memberikan informasi lebih lanjut.     

“Investigasi masih berlangsung,” ujarnya.

Pengungsi Rohingya menaiki kapal saat akan dipindahkan ke Pulau Bhasan Char di Chattogram, Bangladesh, 4 Desember 2020. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Dia hanya mengatakan ada sekitar 98 atau 99 orang yang sudah ditahan dalam penggeledahan itu. Etnis Rohingya yang ditahan tersebut akan dikirim ke sebuah pusat karantina untuk mencegah penyebaran virus corona.     

Otoritas Myanmar beberapa kali melakukan penahanan pada etnis Rohingya dengan tuduhan melakukan perjalanan ilegal karena berusaha meninggalkan wilayah asal mereka di barat negara bagian Rakhine.

Amnesty Internasional menyebut sekitar 600 ribu etnis minoritas Rohingya di Myanmar hidup dalam kondisi apartheid. Sebagian besar dari mereka tinggal di kamp-kamp dan desa-desa yang terbatas dan tidak bisa melakukan perjalanan dengan bebas atau bahkan mengakses ke perawatan kesehatan dan pendidikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagian besar etnis Rohingya tidak memiliki kewarga negaraan dan mereka dianggap sebagai imigran ilegal dari Bangladesh, yang berbatasan wilayah dengan Myanmar.   

“Ini sangat memalukan bahwa otoritas Myanmar masih melanjutkan kebijakan menahan etnis Rohingya karena mereka melakukan perjalanan di negara mereka sendiri,” kata John Quinley, pejabat senior HAM di Fortify Right.

Menurut Quinley, mereka yang ditahan di Yangon pada 6 Januari lalu harus segera dibebaskan tanpa syarat. Juru bicara Pemerintah Myanmar enggan berkomentar mengenai hal ini.

  

Sumber: https://in.reuters.com/article/myanmar-rohingya/myanmar-police-arrest-nearly-100-rohingya-in-raid-on-house-idINKBN29B1VI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gagalkan Aksi Ganjal ATM, Polisi Pondok Aren Kena Sabetan Senjata Tajam

22 jam lalu

Ilustrasi ATM Link. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Gagalkan Aksi Ganjal ATM, Polisi Pondok Aren Kena Sabetan Senjata Tajam

"Alasannya ATM-nya tertelan dan ibu memberikan nomor PIN kepada diduga pelaku, polisi langsung menarik keluar pria itu."


Guyonan Suswono Soal Janda Kaya: Dianggap Menista Agama hingga Dinilai Tidak Lucu

1 hari lalu

Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono, berbicara dalam debat kedua Pilgub Jakarta di Beach City International Stadium, Jakarta Utara, pada Ahad, 27 Oktober 2024 Cuplikan YouTube KPU DKI Jakarta
Guyonan Suswono Soal Janda Kaya: Dianggap Menista Agama hingga Dinilai Tidak Lucu

Ormas Betawi Bangkit melaporkan Suswono ke polisi dan Bawaslu atas dugaan penistaan agama.


SBMI Desak Pemerintah Selamatkan Pekerja Migran Korban Perdagangan Orang di Myanmar

1 hari lalu

Ketua Umum Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Hariyanto Suwarno (kanan) dan Perwakilan Kementerian Luar Negeri, Rina Komaria (kiri) melaporkan dugaan TPPO di Myanmar, Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa 2 Mei 2023. Pada keteranganya ada dua orang yang dilaporkan berinisial P dan A. Keduanya merupakan WNI yang diduga memiliki hubungan jaringan internasional terkait perdagangan orang dengan modus penipuan online yang disiksa, hingga diperbudak di daerah konfik bersenjata di Myawaddy, Myanmar. TEMPO/ Febri Angga Palguna
SBMI Desak Pemerintah Selamatkan Pekerja Migran Korban Perdagangan Orang di Myanmar

Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) mendesak pemerintah menyelamatkan pekerja migran Indonesia korban perdagangan orang di Myanmar.


Polisi Buru Rombongan Pemuda Penusuk dan Pengeroyok Santri Krapyak di Yogyakarta

6 hari lalu

Ilustrasi tawuran/aksi anarkis/pengeroyokan. Shutterstock
Polisi Buru Rombongan Pemuda Penusuk dan Pengeroyok Santri Krapyak di Yogyakarta

Dua korban yang dikeroyok merupakan santri Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta.


Promosikan Judi Online Lewat Instagram, Empat Selebgram Ditangkap Polisi di Batam

6 hari lalu

Pelaku dihadirkan saat konferensi pers tersangka yang melakukan promosi judi online di media sosial, Kamis (24/10/2024). Foto: Humas Polda Kepri
Promosikan Judi Online Lewat Instagram, Empat Selebgram Ditangkap Polisi di Batam

Adapun modus operandinya adalah para pelaku menggunakan akun Instagram sebagai sarana utama untuk mempromosikan situs judi online.


Tak Sanggup Bayar Rp 50 Juta, Guru Honorer Ditahan Karena Diduga Aniaya Anak Polisi

7 hari lalu

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com
Tak Sanggup Bayar Rp 50 Juta, Guru Honorer Ditahan Karena Diduga Aniaya Anak Polisi

Supriyani, Guru Honorer di SDN 4 Baito ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Baito dengan dugaan penganiayaan terhadap seorang siswa anak polisi.


5 Fakta Guru Honorer Ditahan Polisi Karena Tak Sanggup Bayar Rp 50 Juta

7 hari lalu

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com
5 Fakta Guru Honorer Ditahan Polisi Karena Tak Sanggup Bayar Rp 50 Juta

Guru honorer di Baito ditahan karena dilaporkan telah melakukakn dugaan penganiayaan terhadap muridnya. Suprioyani menolak adanya tuduhan tersebut dan sudah meminta maaf, namun tetap ditahan setelah tak sanggup membayar uang senilai Rp 50 juta.


10 Diktator Paling Kejam di Dunia yang Jarang Diketahui, Ada dari Asia

9 hari lalu

Pemimpin junta militer Myanmar Than Shwe. AP /David Longstreath
10 Diktator Paling Kejam di Dunia yang Jarang Diketahui, Ada dari Asia

Tidak hanya Adolf Hitler dan Joseph Stalin, terdapat beberapa diktator kejam yang jarang dikenal di dunia. Siapa saja?


Yayasan IJMI Dukung Penyelamatan 12 WNI dari Myanmar

12 hari lalu

Ilustrasi Perdagangan orang atau Human trafficking. shutterstock.com
Yayasan IJMI Dukung Penyelamatan 12 WNI dari Myanmar

Kementerian Luar Negeri membebaskan 12 WNI yang terindikasi menjadi korban penyekapan di wilayah konflik Mywaddy, Myanmar


Isu Myanmar Jadi Fokus KTT ASEAN di Laos

14 hari lalu

Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn menyampaikan pidato pada pembukaan Pertemuan Gubernur dan Wali Kota se-ASEAN (MGMAC & AMF) 2023 di Jakarta, Selasa 1 Agustus 2023. MGMAC dan AMF yang dihadiri lebih dari 500 peserta meliputi gubernur dan wali kota negara ASEAN tersebut guna menyalurkan aspirasi pemerintah kota dan daerah untuk mendukung perwujudan misi komunitas ASEAN 2025. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Isu Myanmar Jadi Fokus KTT ASEAN di Laos

Para pemimpin negara ASEAN menaruh perhatian terhadap konflik di Myanmar.