Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kerap Berbeda, Menjadi Sebab Pengucilan Qatar oleh Arab Saudi cs  

image-gnews
Peta negara teluk. asiancorrespondent.com
Peta negara teluk. asiancorrespondent.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengucilan yang dilakukan sejumlah negara Arab terhadap Qatar menurut pengamat Timur Tengah, hanya persoalan waktu. Sebab, Qatar selama ini dianggap sebagai negara kecil yang tidak sejalan dengan negara-negara Teluk lainnya, terutama Arab Saudi.

"Bagi Arab Saudi, Qatar tinggal menunggu waktu untuk dikucilkan, karena tidak sesuai dengan lingkungannya," kata Hamdan Basyar, pengamat Timur Tengah yang juga peneliti LIPI, dalam diskusi tentang Qatar di Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta, Sabtu, 10 Juni 2017.

Baca: 5 Hal Penting dari Krisis Qatar

Di samping perbedaan tersebut, pengucilan terjadi karena Qatar adalah negara yang lebih open-minded ketimbang negara-negara Teluk lainnya. Sifat tersebut disebabkan Qatar adalah negara yang secara geografis lebih terbuka. Wahabisme yang ada di Qatar juga berbeda dengan yang dianut Arab Saudi.

Pengajar FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta, Ali Munhanif, mengatakan Qatar adalah negara Arab dengan ekonomi yang luar biasa meski secara luas dan jumlah penduduk terbilang kecil. Dalam hubungannya dengan negara-negara Arab di kawasan, Qatar menunjukkan sikap yang lebih independen.

"Qatar ini negara kecil yang susah diatur," kata Ali. Dia mencontohkan sikap tidak setuju Qatar terhadap invasi Amerika Serikat ke Irak pada 2003. Di sisi lain, negara-negara seperti Arab Saudi mendukung invasi tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Dikeroyok Arab Saudi cs, Qatar: Kami Tak Akan Menyerah

Perasaan terancam juga disebabkan Qatar adalah negara yang mampu mereformasi diri secara internal. Ini membuat Arab Saudi khawatir berpengaruh pada konservatisme yang dianut mereka. "Jangan-jangan kalau dibiarkan bakal ada Arab Spring kedua," kata Ali.

Seperti diketahui, sejumlah ketegangan di kawasan Arab timbul setelah sejumlah negara memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Negara-negara tersebut di antaranya Arab Saudi, Mesir, Bahrain, dan Uni Emirat Arab.

AMIRULLAH SUHADA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Arab Saudi dan Qatar Menuju Rekonsiliasi

6 Desember 2020

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud menghadiri konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas di Berlin, Jerman 19 Agustus 2020. [John Macdougall / REUTERS]
Arab Saudi dan Qatar Menuju Rekonsiliasi

Arab Saudi mengatakan proses rekonsiliasi krisis diplomatik dengan Qatar mengalami kemajuan


Dimusuhi Saudi Cs, Qatar Pulihkan Hubungan dengan Iran

25 Agustus 2017

Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani. REUTERS
Dimusuhi Saudi Cs, Qatar Pulihkan Hubungan dengan Iran

Saat Qatar dimusuhi negara tetangga Arab, Iran menjadi negara yang sangat menolong


Qatar Khawatir Keselamatan Jemaah Hajinya di Arab Saudi

20 Agustus 2017

Ribuan jemaah calon haji melakukan tawaf, berjalan mengelilingi Kabah tujuh kali, di Masjidil Haram, Mekah, 21 September 2015. Para jemaah mulai bergerak Padang Arafah pada 22 September 2015 untuk melakukan wukuf. MOHAMMED AL-SHAIKH/AFP/Getty Images
Qatar Khawatir Keselamatan Jemaah Hajinya di Arab Saudi

Qatar prihatin atas keamanan rakyatnya di Arab Saudi, menyusul pembukaan kembali perbatasan negara yang memungkinkan mereka melakukan haji di Mekah.


Saudi Tuding Seruan Qatar Soal Haji Picu Perang di Teluk

31 Juli 2017

Ilustrasi Kakbah/Masjidil Haram/Ibadah Haji. AP
Saudi Tuding Seruan Qatar Soal Haji Picu Perang di Teluk

Arab Saudi menuding seruan Qatar untuk menginternasionalisasikan pengelolaan ibadah haji sebagai deklarasi perang.


YouTube Tayangkan Kembali Video Bukti Al Jazeera Dukung Terorisme

25 Juli 2017

Al-Jazeera. Chicagonow.com
YouTube Tayangkan Kembali Video Bukti Al Jazeera Dukung Terorisme

YouTube menayangkan kembali video jaringan berita Al Jazeera yang kontennya dianggap mempromosikan ideologi radikalisme.


Jerman Minta Arab Hormati Kedaulatan Qatar

5 Juli 2017

Menteri Luar Negeri Jerman, Sigmar Gabriel. REUTERS
Jerman Minta Arab Hormati Kedaulatan Qatar

Qatar menolak seluruh persyaratan tersebut karena diangap sebagai bentuk campur tangan urusan dalam negeri.


Krisis Qatar, Mesir Tuan Rumah Pertemuan Menlu Arab

3 Juli 2017

Kapal militer AS bersama dengan kapal Qatar saat melakukan latihan bersama di Teluk Arab, Qatar, 16 Juni  2017. Dua kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat telah tiba di Doha rabu lalu untuk mengikuti latihan bersama. REUTERS/Naseem Zeitoon
Krisis Qatar, Mesir Tuan Rumah Pertemuan Menlu Arab

Riyadh dan sekutunya pada Senin, sepakat mengulur waktu untuk Qatar agar menyetujui 13 tuntutan.


Arab Saudi Cs Perpanjang Tenggat Tuntutan terhadap Qatar

3 Juli 2017

Raja Salman memutuskan hubungan dengan Sheikh Tamim bin-Hamad bin Khalifa Al Thani. theiranproject.com, bbc.com
Arab Saudi Cs Perpanjang Tenggat Tuntutan terhadap Qatar

Arab Saudi cs setuju dengan permintaan Kuwait untuk memperpanjang batas akhir tuntutan yang harus dipenuhi Qatar agar sanksi dapat dicabut


Qatar Diminta Penuhi 13 Tuntutan Negara Arab untuk Akhiri Isolasi

23 Juni 2017

Sejumlah warga mengantri di kasir saat membeli bahan makanan yang dibeli oleh warga di sebua supermarket di Doha, Qatar, 5 Juni 2017.  Sudah 7 memutus hubungan dengan negara kaya minyak itu, menyusul Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir, Libya dan Yaman. (Doha News via AP)
Qatar Diminta Penuhi 13 Tuntutan Negara Arab untuk Akhiri Isolasi

Negara-negara Arab mengirim daftar 13 tuntutan kepada Qatar sebagai syarat untuk mencabut sanksi isolasi.


Atasi Krisis Qatar, Erdogan Berunding dengan Presiden Prancis

17 Juni 2017

Turki Presiden Recep Tayyip Erdogan, menyampaikan pidato selama reli pendukung sehari setelah referendum, di luar Istana Kepresidenan, di Ankara, Turki, 17 April 2017. AP/Burhan Ozbilici
Atasi Krisis Qatar, Erdogan Berunding dengan Presiden Prancis

Ketiga pemimpin negara memilik pandangan yang sama mengenai penyelesaian krisis Qatar