Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

YouTube Tayangkan Kembali Video Bukti Al Jazeera Dukung Terorisme

image-gnews
Al-Jazeera. Chicagonow.com
Al-Jazeera. Chicagonow.com
Iklan

TEMPO.CO, Dubai- Situs sosial berbagi video, YouTube menayangkan kembali video jaringan berita Al Jazeera yang kontennya dianggap mempromosikan ideologi radikalisme dan mendukung terorisme. Video itu dipulihkan setelah sempat dihapus atas perintah salah satu staf Al Jazeera.

Video tersebut dihapus setelah dua minggu diunggah oleh Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab saat menyampaikan surat kepada Komisaris Tinggi untuk Hak Asasi Manusia PBB yang merinci kekhawatiran tentang konten berita Al Jazeera.

Baca: Qatar Bersumpah Tak Menyerah Meski Diisolasi Negara-negara Teluk  

UEA menduga Al Jazeera secara tersirat ikut membantu menyebarkan paham radikalisme melalui wawancara-wawancara dengan tokoh-tokoh terorisme.

Seperti yang dilansir The National pada 25 Juli 2017, video itu memuat wawancara Al Jazeera dengan tokoh teroris dari kelompok Jabhat Al Nusra, Mohammed Al Jolani, dan tokoh-tokoh lain yang berafiliasi dengan Al Qaeda.

Video itu juga menunjukkan sebuah jajak pendapat yang dilakukan pada  Mei 2015 yang menyimpulkan bahwa 80 persen penonton Al Jazeera mendukung ISIS. Video tersebut telah dilihat lebih dari 135.000 sebelum dihapus.

Baca: Qatar Diminta Penuhi 13 Tuntutan Negara Arab untuk Akhiri Isolasi

Setelah beredar luas, Yassine Bouzaidi, produser di Al Jazeera English, meminta agar YouTube menghapus video tersebut terkait hak cipta. YouTube kemudian menghapusnya sampai keputusan dibuat pada Senin malam untuk memulihkannya kembali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

YouTube mematuhi doktrin penggunaan wajar yang mengatur kapan dianggap dapat diterima menggunakan materi berhak cipta dalam sebuah video. Namun UEA memahami bahwa materi yang digunakan dalam video tersebut tidak melanggar peraturan karena  video ini disiarkan oleh Al Jazeera.

UEA, Arab Saudi, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan dengan Qatar pada 5 Juni lalu. Keempat negara ini menyatakan frustrasi mereka dengan Doha karena kegagalannya untuk memutuskan hubungan dengan unsur-unsur ekstremis dan mencampuri urusan dalam negeri keempat negara.

Baca: Arab Saudi Cs Perpanjang Tenggat Tuntutan terhadap Qatar

Mereka meminta Qatar untuk mematuhi 13 persyaratan tak lama kemudian, untuk menunjukkan niat baiknya dan menghindari dukungan kepada ekstremis, termasuk menutup Al Jazeera. Namun Doha menyanggah semua tudingan serta menolak memenuhi tuntutan.

Perwakilan YouTube belum memberikan keterangannya terkait dipulihkan kembalinya video yang dibuat oleh pemerintah UEA sebagai bukti bahwa Al Jazeera mendukung kegiatan terorisme dan radikalisme.

THE NATIONAL|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pleidoi Fatia Maulidiyanti: Saya Tidak Pernah Menghina Luhut sebagai Seorang Pribadi

1 hari lalu

Terdakwa dugaan pencemaran nama baik terhadap Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Haris Azhar (kanan) dan Fatia Maulidiyanti (kedua dari kiri) hadir untuk menjalani sidang lanjutan dengan agenda pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin, 13 November 2023. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pleidoi Fatia Maulidiyanti: Saya Tidak Pernah Menghina Luhut sebagai Seorang Pribadi

Fatia Maulidiyanti membacakan pleidoinya dalam sidang ke-29 yang digelar Senin malam, 27 November 2023.


YouTube Luncurkan Playables, Game Arcade untuk Pengguna Premium

1 hari lalu

YouTube Luncurkan Playables (Gizmochina)
YouTube Luncurkan Playables, Game Arcade untuk Pengguna Premium

Playables memungkinkan pengguna YouTube Premium memainkan game arcade tanpa harus mengunduh apa pun.


YouTuber Satire Politik Gugat Google Gara-gara Motong Pendapatan Iklan

4 hari lalu

Ilustrasi Youtube (Reuters)
YouTuber Satire Politik Gugat Google Gara-gara Motong Pendapatan Iklan

YouTuber menggugat Google Spanyol atas dugaan pemecatan yang salah.


Chatbot Bard AI Google Kini Dapat Menjawab Pertanyaan tentang Video YouTube

5 hari lalu

Google Bard.
Chatbot Bard AI Google Kini Dapat Menjawab Pertanyaan tentang Video YouTube

Chatbot Bard AI Google kini dapat memberi Anda jawaban spesifik tentang pertanyaan terkait konten video.


Mendag Zulhas Bertemu CEO YouTube di San Fransisco, Apa yang Dibahas?

11 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas bertemu Chief Executive Officer (CEO) Youtube Neal Mohan di San Francisco, Amerika Serikat pada Rabu, 15 November 2023. Sumber: Dokumen Humas Kementerian Perdagangan
Mendag Zulhas Bertemu CEO YouTube di San Fransisco, Apa yang Dibahas?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas bertemu Chief Executive Officer (CEO) Youtube Neal Mohan di San Francisco, Amerika Serikat.


Google Tambahkan AI Generatif untuk Youtube, Ini Detailnya

11 hari lalu

Logo YouTube. (youtube.com)
Google Tambahkan AI Generatif untuk Youtube, Ini Detailnya

Google telah merinci bagaimana AI Generatif akan membuat pengalaman pengguna dalam menggunakan YouTube menjadi lebih baik.


Pemilik Facebook dan Snap Dipaksa Rinci Langkah-langkah Perlindungan Anak

18 hari lalu

Siluet pengguna ponsel terlihat di samping layar proyeksi logo Facebook dalam ilustrasi gambar yang diambil 28 Maret 2018. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]
Pemilik Facebook dan Snap Dipaksa Rinci Langkah-langkah Perlindungan Anak

Pemilik Facebook, Meta, dan Snap harus merinci langkah-langkah perlindungan anak paling lambat 1 Desember.


Pengelola Teater Utan Kayu Pertanyakan Alasan YouTube Hapus Akunnya Setelah Diskusi Politik

18 hari lalu

Penulis Ayu Utami saat membawakan sebuah lagu dalam acara peluncuran buku
Pengelola Teater Utan Kayu Pertanyakan Alasan YouTube Hapus Akunnya Setelah Diskusi Politik

Pengelola Teater Utan Kayu mempertanyakan penghapusan akun Teater Utan Kayu di YouTube. Dianggap ada muatan konten terlarang.


Tanggapan Host Kinderflix Usai Terima Komentar Pelecehan di Media Sosial

20 hari lalu

Kak Nisa Kinderflix. Youtube
Tanggapan Host Kinderflix Usai Terima Komentar Pelecehan di Media Sosial

Kinderflix, sebuah konten edukatif untuk balita, malah mendapatkan komentar negatif yang berbau pelecehan seksual di media sosial seperti TikTok.


Lupa Judul Lagu? Coba Bersiul dan YouTube akan Menemukannya

21 hari lalu

Logo YouTube. (youtube.com)
Lupa Judul Lagu? Coba Bersiul dan YouTube akan Menemukannya

Untuk mencari lagu, aplikasi YouTube menawarkan cara cukup dengan menggunakan kemampuan vokal dengan bersenandung, bernyanyi, atau bahkan bersiul.