TEMPO.CO, Sanaa- Badan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk urusan pengungsi atau UNHCR melalui akun Twitternya menjelaskan, sedikitnya 40 pengungsi Somalia tewas di lepas pantai Yaman ketika sebuah helikopter Apache menyerang kapal yang mereka tumpangi.
UNHCR yang mengunggah informasinya itu pada hari Sabtu, 18 Maret 2017 menjelaskan, penembakan terhadap 40 pengungsi Somalia hingga tewas terjadi pada Kamsi, 16 Maret.
Baca juga: Bencana Kelaparan, 110 Warga Somalia Tewas dalam 48 Jam
"Kami sedih engan kejadian ini dan memahami bahwa pengungsi bepergian dengan menggunakan kapal di lepas pantai Hodeidah," kata Shabia Mantoo, juru bicara UNHCR di Yaman.
Mohamed al-Alay, penjaga pantai di daerah Hodeidah yang dikuasai pemberontak Houthi di Yaman, mengatakan para pengungsi Somalia membawa dokumen resmi UNHCR sedang dalam perjalanan dari Yaman ke Sudan ketika mereka diserang oleh helikopter Apache di dekat selat Bab al-Mandeb.
Baca Juga:
Baca juga: Al-Shahab Serang Restoran di Tepi Pantai, 20 Orang Tewas
Seorang pelaut, Ibrahim Ali Zeyad, mengatakan 80 pengungsi lainnya langsung diselamatkan. Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) telah membawa para pengungsi ke rumah sakit di Hodeidah.
Belum diketahui siapa yang melakukan serangan biadab kepada para pengungsi itu.
Koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi pasukan Houthi di Yaman mengatakan pihaknya tidak melakukan operasi di daerah Hodeidah.
Juru bicara koalisi, Ahmed al-Asseri mengatakan Hodeidah berada di bawah kendali Houthi dan pelabuhan terus digunakan untuk penyelundupan manusia, senjata dan serangan di Laut Merah.
Hodeidah dikendalikan oleh milisi Houthi yang melakukan pemberontakan untuk merebut kekuasaan dari Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi sejak 2014. Sejak itu, lebih dari tujuh ribu nyawa melayang dan jutaan lainnya mengungsi.