TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Tinggi Pengungsi PBB, UNHCR, mengatakan, lembaganya membutuhkan dana mendesak sebesar US$ 270 juta atau setara dengan Rp 4 tiliun (kurs Rp 14.904 per satu dolar Amerika Serikat).
"Dana sebesar itu untuk pengungsi Suriah," bunyi pernyataan UNHCR sebagaimana diberitakan kantor berita Turki, Anadolu.
Baca: PBB: Pengungsi Suriah Tembus 2 Juta Orang
Anak-anak pengungsi Suriah bermain di kamp pengungsian Al-Zaatari di Mafraq, Yordania, dekat perbatasan Suriah, Senin, 30 Juli 2018. Meski tinggal di kamp pengungsian, anak-anak Suriah tetap mendapat pendidikan yang diberikan para relawan. REUTERS/Muhammad Hamed
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan UNHCR melalui kantornya di Amman, ibu kota Yordania, organisasi tersebut mengatakan, bantuan dana itu akan disalurkan untuk pengungsi Suriah di Turki, Libanon, Yordania, Irak dan Mesir.
Middle East Monitor mengutip keterangan UNHCR menyebutkan, kebutuhan dana itu untuk mendukung para pengungsi yang paling lemah dan rentan pada 2018 ini.Seorang pengungsi Suriah berjalan dari kamp pengungsian Al-Zaatari menuju pasar di Mafraq, Yordania, dekat perbatasan Suriah, Senin, 30 Juli 2018. Setelah ditutup sejak 2011 karena konflik di Suriah, pemerintah Yordania berencana akan membuka akses perbatasan kedua negara tersebut. REUTERS/Muhammad Hamed
Menurut taksiran UNHCR, hingga saat sekitar 5,6 juta pengungsi Suriah berada di negara-negara sekitar negeri tersebut, termasuk 2,6 juta anak.
Baca: PBB: Warga Suriah Pencari Suaka Terbesar Dunia
Suriah dilanda perang saudara sejak 2011 melibatkan pasukan pemerintah dukungan Rusia dan Iran melawan pemberontak sokongan Barat dan Arab Saudi. Akibat peperangan tersebut, lebih dari 5.000 orang tewas dan ribuan lainnya cedera. Konflik bersaudara itu juga mengakibatkan jutaan orang mengungsi dan kehilangan tempat tinggal.