TEMPO.CO, TEHERAN—Ratusan ribu warga Iran diperkirakan akan melepas jenazah bekas Presiden Akbar Hashemi Rafsanjani yang akan dimakamkan hari ini, Selasa 10 Januari 2017.
Seperti dilansir BBC, prosesi pemakaman akan diawali pembacaan doa oleh Pemimpin Spiritual Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Rafsanjani, presiden Iran dari 1989 -1997, meninggal pada Ahad lalu pada usia 82 tahun akibat serangan jantung.
Pemerintah Iran menetapkan masa berkabung selama tiga hari sejak Senin lalu.
Para pelayat mendatangi masjid di kawasan utara Teheran, tempat jenazah Rafsanjani disemayamkan.
Presiden Hassan Rouhani hingga rakyat biasa memberikan penghormatan terakhir kepada tokoh moderat itu sejak Senin lalu.
“Islam kehilangan harta besar, Iran kehilangan tokoh besar dan pengusung revolusi Islam,” kata Rouhani yang dilaporkan menemani keluarga Rafsanjani di rumah sakit saat tokoh itu dirawat pada Ahad lalu.
Hubungan keduanya memang sangat dekat. Rafsanjani menjadi pendukung perundingan damai Iran dan enam negara maju dunia terkait program nuklir, yang diusung pemerintahan Rouhani.
“Pandangan beliau menjadi dasar kebijakan luar negeri pemerintah,” ujar Menteri Luar Negeri Javad Zarif.
Namun rasa kehilangan tak hanya dirasakan para politikus moderat Iran. Warga biasa pun menangisi kepergiannya.
“Saya tidak tahu siapa yang bisa menggantikannya. Ia menjaga Iran dari kellompok militan bertahun-tahun lamanya,” tutur Maziar Rezaei, seorang agen penjual perumahan.
Zahra Qorbani, penjahit di Teheran, mengkhawatirkan nasib anak-anaknya pasca-kepergian Rafsanjani. “Ia adalah tokoh yang selalu memperbaiki hubungan Iran dengan negara tetangga dan dunia.”
Anak bungsu Rafsanjani, Yaser, 46 tahun, berterima kasih atas dukungan bagi ayahanda dan keluarganya. "Doa dan dukungan rakyat Iran mengobati duka kami,” kata dia kepada televisi pemerintah.
BBC | THE WASHINGTON POST | SITA PLANASARI AQUADINI