TEMPO.CO, Moskow - Pertemuan tingkat tinggi antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan rekannya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang dijadwalkan pada Selasa, 15 Desember 2015, dibatalkan terkait dengan hubungan kedua negara yang memanas akibat penembakan jet tempur Rusia di perbatasan Suriah, 24 November lalu.
Kedua pemimpin sebelumnya bersepakat bertemu dalam pertemuan kepala negara G-20 di Turki, 16 November 2015, hanya sepekan sebelum Ankara menembak jatuh pesawat perang Moskow.
"Pertemuan batal diadakan," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan di Moskow.
Putin dan Erdogan telah terkunci dalam perang kata menyusul penembakan jet pembunuh Rusia yang menyebabkan seorang pilot dan tentara yang dikirimkan untuk misi pencarian tewas. Insiden ini membuat Moskow murka dan menerapkan sanksi ekonomi terhadap Turki.
Kemarahan Putin dilampiaskan dalam bentuk menolak bertemu dengan Erdogan dalam konferensi perubahan iklim di Paris, Prancis, akhir November 2015, serta menolak menerima telepon pemimpin Turki tersebut.
Baca Juga:
Ketegangan kedua negara kian meningkat setelah Rusia menembaki kapal nelayan Turki di Laut Aegean pada Ahad, 13 Desember 2015, dengan alasan menghindari tabrakan.
YAHOO NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN