Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Myanmar Undang Jurnalis ke Rakhine, Ini Temuan Aneh Soal Rohingya  

image-gnews
Sejumlah rumah hangus terbakar di desa Gawdu Zara, negara bagian Rakhine utara, Myanmar, 7 September 2017. Rumah-rumah milik etnis minoritas Rohingya hangus terbakar usai ditinggalkan pemiliknya untuk melarikan diri. AP Photo
Sejumlah rumah hangus terbakar di desa Gawdu Zara, negara bagian Rakhine utara, Myanmar, 7 September 2017. Rumah-rumah milik etnis minoritas Rohingya hangus terbakar usai ditinggalkan pemiliknya untuk melarikan diri. AP Photo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan keamanan Myanmar bersama dengan kelompok Budha garis keras sengaja membakar desa-desa Rohingya. Bahkan umat Hindu yang berparas mirip Rohingya dijadikan model untuk memanipulasi sehingga terlihat seolah-olah umat muslim yang sengaja membakar rumah mereka sendiri.

Peristiwa ini diperoleh jurnalis BBC yang diizinkan pemerintah Myyanmar meliput wilayah yang dilanda konflik bersenjata di Rakhine.  Pemerintah Myanmar mengundang 18 jurnalis lokal dan jurnalis asing meliput ke lokasi konflik untuk memberikan informasi yang tidak sepihak  mengenai etnis Rohingya.

Baca: Bangladesh Protes Drone dan Heli Myanmar Terbang Tanpa Izin

Seluruh jurnalis mendapat kawalan ketat aparat keamanan dan tidak diizinkan melakukan liputan sendiri selama berada dalam wilayah konflik di Rakhine. Bedasarkan pengamatan jurnalis, hampir seluruh desa yang dihuni oleh etnis minoritas Rohingya telah terbakar. Pemerintah Myanmar menuduh ARSA dan beberapa warga muslim yang melakukan pembakaran.

Di Sittwe, ibukota negara bagian Rakhine, militer memberlakukan jam malam.  Ketika jam 6 sore, tidak lagi ada warga yang berkeliaran di luar rumah.

Ketika rombongan dibawa ke Maungdaw, para jurnalis mendapati beberapa warga Hindu yang memenuhi tenda-tenda pengungsian. Rata-rata para pengungsi itu mengungkapkan mereka korban penyerangan warga Muslim. 

Baca: Myanmar Tutup Akses Pihak Asing Masuk Rakhine  

Pernyataan mereka, menurut jurnalis BBC, berbeda dengan kisah orang Hindu yang telah melarikan diri ke Bangladesh bahwa mereka diserang oleh umat Buddha Rakhine setempat karena menyerupai Rohingya.

Namun para jurnalis meragukan keaslian pengakuan para pengungsi Hindu di Maungdaw, karena dikelilingi oleh tentara bersenjata lengkap.

Ketika beberapa biksu mengatakan bahwa muslim telah membakar desa, mereka menunjukan foto-foto sebagai bukti. Terlihat beberapa orang berparas mirip etnis Rohingya berpose di dekat rumah yang terbakar dengan ekspresi yang tampak aneh. Namun jurnalis menemukan bahwa salah satu wanita di foto itu sebenarnya adalah wanita Hindu yang menjadi pengungsi di satu sekolah di Maungdaw.

"Mereka telah memalsukan foto agar terlihat seolah-olah umat Islam melakukan pembakaran," kata jurnalis BBC.

Baca: Terungkap, Militer Myanmar Bumi Hangus Desa Etnis Rohingya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang tentara juga mengatakan bahwa ARSA telah menguasai desa-desa Rohingya dan memaksa satu pemuda dari setap keluarga untuk menjadi milisi. Mereka kemudian membakar desa-desa dan rumah-rumah mereka sendiri. Dia kemudian meminta jurnalis menanyakan hal itu kepada pengungsi Rohingya.

Namun jurnalis menduga pengungsi tersebut merupakan umat Hindu yang berparas mirip etnis Rohingya. Beberapa warga Muslim di tempat tersebut juga tampak takut untuk membuka suara.

Seorang pemuda mengatakan dirinya ingin melarikan diri ke Bangladesh, namun para pemimpin mereka telah menandatangani sebuah kesepakatan dengan pihak berwenang untuk tetap tinggal.

Para jurnalis juga mengatakan bahwa hampir semua pemukiman yang dilewati tampak sepi dan yang ada hanya kepulan asap yang menjulang tinggi. Sewaktu-waktu mereka mengaku mendengar suara tembakan senjata.

Pembakaran desa Rohingya diduga dilakukan oleh polisi dan tentara Myanmar diperkuat dengan kebakaran yang tampak masih baru di sebuah perkampungan. Namun tepat di sebelah perkampungan itu terdapat pos polisi dan terlihat petugas tampak tidak peduli dengan kebakaran itu.

Baca: Terungkap, Militer Myanmar Bumi Hangus Desa Etnis Rohingya

Pakaian wanita muslim juga terlihat jelas bertebaran di jalan berlumpur.  Beberapa pemuda-pemuda berotot, memegang pedang dan parang, berdiri di jalan setapak, bingung melihat 18 wartawan dan tubuhnya mulai berkeringat ketika para jurnalis mendekati pemuda-pemuda itu. Dua di antaranya tergesa-gesa lari menjauh.

Jurnalis berhasil melakukan percakapan singkat dengan salah satu dari pengungsi Budha, yang mengaku bahwa telah membakar rumah dengan bantuan polisi.

Fakta itu memperkuat laporan penggiat HAM dari Human Rights Watch yang mengatakan pembakaran dilakukan militer setelah memaksa warga desa mengungsi dan langkah ini 'sepertinya menjadi modus untuk melakukan pembersihan etnik terhadap warga Muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine'.

Lebih dari 400 ribu etnis Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh untuk menghindari kekerasan di negara yang  ditempati berdekade lamanya secara turun temurun. Rohingya adalah minoritas muslim di negara mayoritas Budha yang menolak mengakui kewarganegaraan mereka.

BBC|YON DEMA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

15 hari lalu

Pengungsi etnis Rohingya membawa bantuan paket Lebaran dari Human Appeal Australia di tempat penampungan bekas kantor Imigrasi di Desa Blang Mee, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 9 April 2024. Paket Lebaran yang berisi bahan pokok makanan harian itu diberikan kepada 252 jiwa pengungsi etnis Rohingya untuk menyambut Idul Fitri 1445 H di Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad
Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya


120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

Sebuah perahu yang membawa pengungsi Rohingya, termasuk perempuan dan anak-anak, terlihat terdampar di perairan lepas pantai Bireuen, provinsi Aceh, Indonesia, Senin, 27 Desember 2021. Indonesia akan mengizinkan kapal yang penuh dengan Rohingya yang terdampar di lepas pantainya untuk berlabuh. Aditya Setiawan via REUTERS
120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.


Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.


Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Puluhan warga Rohingya berada diatas kapal saat akan dipindahkan ke pulau Bhasan Char dekat Chattogram, Bangladesh, 29 Desember 2020. Bangladesh meyakinkan hanya mengirimkan orang-orang yang mau direlokasi, kendati relokasi diperlukan untuk mengurangi kepadatan di kamp-kamp pengungsian yang dihuni oleh lebih dari satu juta etnis Rohingya. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.


100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

Seorang pengungsi membawa poster saat melakukan aksi protes epatriasi atau pemulangan para pengungsi di kamp Unchiprang di Teknaf, Bangladesh, 15 November 2018. Para pengungsi Rohingya beralasan khawatir keselamatan jiwa raga mereka jika harus kembali ke Myanmar. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.


Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Pengungsi Rohingya, yang melintasi perbatasan dari Myanmar dua hari sebelumnya, berjalan setelah mereka mendapat izin dari tentara Bangladesh untuk melanjutkan ke kamp-kamp pengungsi, di Palang Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh 19 Oktober 2017. Bulan ini menandai peringatan kedua tentang pelarian lebih dari 730.000 Rohingya dari Negara Bagian Rakhine di Myanmar barat laut ke Bangladesh setelah tindakan keras pimpinan militer dalam menanggapi serangan oleh gerilyawan Muslim di pos-pos polisi Myanmar. REUTERS / Jorge Silva / File Photo
Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya


Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS
Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.


Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Menteri Luar Negeri Myanmar Aung San Suu Kyi tersenyum usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Norwegia Borge Brende di Kementerian Luar Negeri Myanmar di Naypyitaw, Myanmar 6 Juli 2017. [REUTERS / Soe Zeya Tun]
Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.


Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]
Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.


Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri makan siang khusus tentang pembangunan berkelanjutan di sela-sela KTT ASEAN di Bangkok, Thailand, 4 November 2019. Suu Kyi akan muncul di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ) untuk memperebutkan sebuah kasus yang diajukan oleh Gambia menuduh Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya, kata pemerintahnya, Rabu.[REUTERS / Soe Zeya Tun / File Photo]
Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya