TEMPO.CO, Caracas -Polisi Venezuela yang buron setelah mencuri helikopter untuk melemparkan granat ke Mahkamah Agung dan menembaki Kementerian Dalam Negeri mendadak muncul di YouTube pada Rabu pagi, 5 Juli 2017.
Dalam rekaman video di YouTube, polisi penyerang gedung pemerintahan Venezuela, Oscar Perez bersumpah untuk melanjutkan perlawanannya untuk membebaskan negaranya.
Baca: Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu
Perez yang menjalankan aksinya pada 27 Juni 2017 sedang diburu. Kemunculannya dalam video langsung viral di masyarakat Venezuela.
"Sekali lagi kami di Caracas, siap dan akan melanjutnya perjuangan kami untuk membebaskan negara kami," kata Perez yang mengenakan pakaian resmi militer dan topi wol dengan dilatari bendera Venezuela dan senjata.
Menurut Perez, serangannya ke gedung Mahkamah Agung dan Kementerian Dalam Negeri Venezuela merupakan pencapaian yang sempurna tanpa menimbulkan bencana. "Ini karena dirancang, karena kami bukan pembunuh seperti Anda, Nicolas Maduro," kata Pereze seperti dikutip dari Reuters, 5 Juli 2017.
Baca: Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung
Presiden Nicolas Maduro menghadapi tekanan besar dari rakyatnya dan kelompok oposisi yang menuntutnya mundur karena tidak becus mengelola negara.
Namun Maduro memilih bertahan sehingga muncul aksi unjuk rasa menuntutnya mundur dari kursi kepresidenan. Sedikitnya 90 orang tewas dalam unjuk rasa yang berlangsung beberapa bulan ini.
Maduro kemudian menuduh Perez sebagai teroris dan merancang kudeta. Ia pun memerintahkan pasukan khususnya mengejar dan menangkap Perez.
Helikopter yang dicuri Perez ditemukan aparat keamanan Venezuela di pantai Karibia dekat kota Caracas.
Baca: Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?
Mereka tidak menemukan Perez dalam pengejaran. Namun menurut Perez lewat video rekamannya, setelah meninggalkan helikopter itu, ia kemudian kembali ke Caracas dengan mendaki pegunungan.
Perez seolah menantang Presiden Maduro. "Kami sepenuhnya yakin mengenai apa yang sedang kami kerjakan dan jika kami harus menyerahkan hidup kami, kami akan menyerahkannya kepada rakyat," ujarnya.
Peres menggambarkan dirinya sebagai perpaduan James Bond dan Rambo di media sosial. Ia sendiri seorang aktor film yang tahun 2015 memproduksi satu film bertemakan upaya menyelamatkaan seorang pengusaha sebagai korban penculikan.
Dan aksi Perez, polisi penyerang Mahkamah Agung dan Kementerian Dalam Negeri Venezuela pada 27 Juni 2017 diduga terinspirasi bintang film itu .
REUTERS | MARIA RITA