Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Said Jalili, Negosiator Nuklir Iran yang Mengincar Posisi Presiden

Reporter

image-gnews
Kandidat presiden Iran Saeed Jalili.  Morteza Fakhri Nezhad/IRIB/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Kandidat presiden Iran Saeed Jalili. Morteza Fakhri Nezhad/IRIB/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Said Jalili, seorang diplomat dan politikus konservatif Iran yang terkenal, berada di posisi kedua dalam pemilihan presiden yang digelar pada Jumat lalu seperti dilansir Anadolu pada Sabtu 29 Juni 2024.

Jalili, 58 tahun, memperoleh 9,4 juta suara dalam pemilihan presiden dadakan. Ia berada di posisi kedua setelah anggota parlemen senior dan kandidat reformis Masoud Pezeshkian.

Mantan negosiator nuklir Iran itu juga menjadi salah satu kandidat pertama yang mengumumkan pencalonannya sebagai presiden Iran saat hari pertama pendaftaran pada 30 April.

Keduanya sekarang akan saling berhadapan dalam pemilihan putaran kedua pada 5 Juli karena mereka memperoleh jumlah suara tertinggi, tetapi kurang dari 50 persen suara.

Setelah mengajukan permohonan pencalonannya pada 30 April, Jalili berbicara tentang "kesempatan bersejarah" yang dihadapi bangsa Iran. Ia juga berjanji untuk menjaga warisan mendiang Presiden Ebrahim Raisi, yang meninggal dalam kecelakaan helikopter bulan lalu.

Lahir pada 6 September 1965, di Kota Mashhad di timur laut, Jalili berasal dari keluarga kelas menengah yang taat beragama.

Jalili meraih gelar doktor dalam ilmu politik dari Universitas Emam Sadegh di Teheran, sebuah lembaga yang didirikan untuk melatih kader republik Islam tersebut.

Bertutur kata lembut, tetapi dengan kepribadian yang kaku dan religius, ia telah memegang beberapa peran senior sepanjang kariernya.

Saat ini ia adalah salah satu perwakilan Khamenei di Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, badan keamanan tertinggi Iran.

Jalili bertempur dalam perang Iran-Irak pada1980-88 dan terkena pecahan peluru di garis depan, yang mengakibatkan kaki kanannya diamputasi.

Penugasan penting Jalili termasuk memimpin perundingan nuklir negara itu dengan AS pada 2007-2013 di bawah Presiden Mahmoud Ahmadinejad.

Para kritikus menuduhnya membuat pernyataan ideologis selama negosiasi dengan pemerintah Barat, alih-alih mengartikulasikan posisi Iran dengan jelas.

Ia juga menjabat sebagai kepala Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, badan keamanan paling berpengaruh di negara tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, ia menjabat sebagai wakil direktur Amerika Utara dan Tengah di Kementerian Luar Negeri Iran.

Pada 2013, Jalili mencalonkan diri sebagai presiden untuk pertama kalinya dan berakhir di posisi ketiga. Pada 2021, ia kembali mencalonkan diri tetapi akhirnya menarik diri dan memilih pemenangnya, Raisi.

Jalili merupakan salah satu penentang paling vokal kesepakatan nuklir Iran 2015, posisi yang ia soroti dalam kampanye pemilihannya, termasuk dalam debat yang disiarkan televisi.

Jajak pendapat pra-pemilu menunjukkan Jalili dan juru bicara parlemen Mohammad Baqer Qalibaf sama-sama berpeluang menang.

Namun, para pemilih sama sekali tidak memperkirakan Jalili berada di posisi kedua dan Qalibaf berakhir di posisi ketiga dengan hanya 3,3 juta suara, kira-kira sepertiga dari pesaingnya yang konservatif.

Pada 2013, ia ditunjuk oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk Dewan Kebijaksanaan, sebuah majelis administratif yang kuat yang bertugas menyelesaikan sengketa kebijakan di negara tersebut.

Dalam debat presiden, Jalili mengatakan ia akan "membuat musuh menyesali" tindakannya menjatuhkan sanksi terhadap Iran, seraya menambahkan bahwa ia memiliki "rencana aksi" untuk melakukan hal ini jika terpilih sebagai presiden.

Ia juga menepis klaim bahwa kesepakatan nuklir Iran 2015 menguntungkan negara tersebut secara ekonomi, dengan menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi "nol dan negatif" ketika kesepakatan tersebut ditandatangani.

Jalili juga sangat menganjurkan jilbab, menuduh Barat menyembunyikan "peran mulia" yang dimiliki wanita Iran di berbagai bidang. Ia menyebut jilbab sebagai aturan berpakaian untuk "memelihara dan memperkuat kesucian lembaga keluarga."

Pilihan Editor: Ini Beberapa Nama Pendaftar Calon Presiden Iran, Selain Ahmadinejad Ada Perempuan

ANADOLU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Denmark Bantah Tuduhan Putin soal Kepemilikan Rudal Jarak Menengah

18 jam lalu

Rudal Zolfaghar diperkenalkan pada tahun 2016 sebagai rudal operasional (taktis) berbahan bakar padat, jarak pendek hingga menengah, yang kemudian ternyata meskipun dirancang pada level operasional, namun memiliki efek strategis. Foto : @RYBAR
Denmark Bantah Tuduhan Putin soal Kepemilikan Rudal Jarak Menengah

Kementerian Pertahanan Denmark pada akhir pekan menolak tuduhan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang kepemilikan rudal jarak menengah.


Iran Ancam Israel Jika Menyerang Lebanon: Front Perlawanan Regional akan Dikerahkan!

1 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bertemu dengan pemimpin tertinggi kelompok Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, Iran 21 Juni 2023. Kantor Pemimpin Tertinggi Iran/WANA/ File Foto
Iran Ancam Israel Jika Menyerang Lebanon: Front Perlawanan Regional akan Dikerahkan!

Iran pada Sabtu memperingatkan bahwa "semua Front Perlawanan," sebuah kelompok yang terdiri atas Iran dan sekutu regionalnya, akan menghadapi Israel


Saeed Jalili, Eks Negoisator Nuklir yang Melaju ke Pemilihan Presiden Iran Putaran 2

1 hari lalu

Kandidat presiden Iran Saeed Jalili.  Morteza Fakhri Nezhad/IRIB/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Saeed Jalili, Eks Negoisator Nuklir yang Melaju ke Pemilihan Presiden Iran Putaran 2

Saeed Jalili memperoleh 9,4 juta suara dalam pemilihan presiden iran pada 28 Juni, dan membuntuti anggota parlemen senior Masoud Pezeshkian di nomor 1


Masoud Pezeshkian, Anggota Parlemen Kawakan yang Lolos Pemilu Presiden Iran Putaran 2

1 hari lalu

Masoud Pezeshkian, Anggota Parlemen Kawakan yang Lolos Pemilu Presiden Iran Putaran 2

Masoud Pezeshkian berhasil mengalahkan lawan-lawannya dalam pemilihan Presiden Iran pada Jumat, 28 Juni 2024 dengan memperoleh suara terbanyak.


Tak Ada yang Tembus 50 Persen Suara, Pemilihan Presiden Iran Dilanjut Putaran Kedua

1 hari lalu

Kandidat presisen Iran Masoud Pezeshkian. REUTERS
Tak Ada yang Tembus 50 Persen Suara, Pemilihan Presiden Iran Dilanjut Putaran Kedua

Jika tidak ada capres yang memperoleh lebih dari 50 persen suara dalam pemilu presiden Iran, maka 2 calon raihan suara terbesar maju ke putaran kedua.


Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Organisasi Teroris

1 hari lalu

Pria memegang bendera Hizbullah dan Palestina saat pendukung Hizbullah melakukan protes solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Beirut, Lebanon, 27 Oktober 2023. REUTERS/Amr Alfiky/File Foto
Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Organisasi Teroris

Pada 11 Maret 2016, Liga Arab mengklasifikasikan Hizbullah sebagai "organisasi teroris," meski menuai keberatan dari Lebanon dan Irak


Jalili dan Ghalibaf Disebut sebagai Kandidat Kuat di Pemilihan Presiden Iran 2024, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberikan suaranya saat pemilihan presiden di Teheran, Iran 28 Juni 2024. Rakyat Iran mulai memberikan suaranya untuk memilih presiden baru setelah kematian Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter. Office of the Iranian Supreme Leader/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Jalili dan Ghalibaf Disebut sebagai Kandidat Kuat di Pemilihan Presiden Iran 2024, Apa Alasannya?

Pemilihan Presiden Iran dilaksanakan pada Jumat, 28 Juni 2024. Dalam pemilu tersebut, disebut-sebut kandidat terkuat yakni Jalili dan Ghalibaf.


Tak Ada Pemenang, Pilpres Iran Putaran Kedua Digelar 5 Juli

2 hari lalu

Kandidat presisen Iran Masoud Pezeshkian. REUTERS
Tak Ada Pemenang, Pilpres Iran Putaran Kedua Digelar 5 Juli

Iran akan mengadakan pemilihan presiden putaran kedua pada 5 Juli 2024, setelah tidak ada satu pun kandidat yang memperoleh lebih dari 50% suara


Kendaraan Pilpres Iran Diserang, Dua Aparat Tewas

2 hari lalu

Wanita Iran mengantri saat mereka menunggu untuk memberikan suara di tempat pemungutan suara dalam pemilihan presiden cepat setelah Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter, di Teheran, Iran 28 Juni 2024. Pemilu tersebut bertepatan dengan meningkatnya ketegangan regional akibat perang antara Israel dan sekutu Iran Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Kendaraan Pilpres Iran Diserang, Dua Aparat Tewas

Orang-orang bersenjata tak dikenal menyerang sebuah kendaraan yang membawa kotak-kotak pemilihan presiden di Provinsi Sistan-Baluchestan, Iran.


Top 3 Dunia: Kontraktor Apple hingga Tentara Israel Injak Bendera Saudi

2 hari lalu

Sekelompok tentara Israel berdiri di atas bendera Arab Saudi menjadi viral di media sosial (@Tamerqdh/X)
Top 3 Dunia: Kontraktor Apple hingga Tentara Israel Injak Bendera Saudi

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 28 Juni 2024 diawlai oleh kabar Foxconn, kontraktor Apple yang memproduksi iPhone di India berstatus dalam pengawasan