TEMPO.CO, Kathmandu - Pemerintah Nepal akan segera membatasi usia pendaki Gunung Everest setelah seorang kakek berusia 85 tahun tewas saat berusaha menaiki puncak tertinggi dunia itu.
Kematian Min Bahadur Sherchan menghidupkan kembali kekhawatiran tentang membiarkan orang tua mencoba menaklukan puncak, di mana kondisinya sangat keras dengan tingkat oksigen rendah.
Hukum Nepal mengharuskan pendaki Everest minimal berusia setidaknya 16 tahun, tapi tidak ada batasan usia maksimum.
Baca: Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest
"Sangat perlu untuk segera membatasi usia pendaki. Jika ada batas, kehilangan nyawa bisa dicegah," kata Ang Tshering, ketua Asosiasi Pendaki Gunung Nepal, seperti dilansir Phill Star, Senin 8 Mei 2017.
Asosiasi tersebut berencana mendorong pemerintah membatasi usia pendaki setidaknya 76 tahun.
Menanggapi hal itu, Dinesh Bhattarai, yang memimpin Departemen Pariwisata, mengatakan bahwa pemerintah serius membahas batas usia di atas.
Sherchan meninggal pada Sabtu malam di base camp Everest. Jenazah Sherchan kemudian diterbangkan dengan helikopter ke Kathmandu pada Ahadgu. Penyebab kematian masih belum jelas dan hasil otopsi akan diumumkan dalam beberapa hari.
Sherchan yang meninggalkan dari seorang istri, tujuh anak, 17 cucu dan enam cicit; pertama kali mendaki Everest pada Mei 2008 saat berusia 76 tahun. Saat itu ia dinobatkan menjadi spendaki tertua di dunia yang menaklukan puncak gunung yang juga bernama Himalaya itu.
Namun rekornya dipecahkan pada 2013 oleh Yuichiro Miura dari Jepang yang berusia 80 tahun saat mendaki Everest di Nepal.
PHILL STAR | NEWS.COM.AU | YON DEMA