Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

image-gnews
123rf.com
123rf.com
Iklan

TEMPO.CO, Kathmandu – Kisah pilu datang dari Nepal. Seorang remaja putri tewas lantaran mematuhi tradisi. Gadis berusia 15 tahun tersebut meninggal di kampungnya di Kabupaten Achram, wilayah di sebelah barat Nepal, setelah diasingkan ke gudang karena sedang haid.

Orang tua sang gadis, yang bernama Roshani Truwa, mematuhi aturan Hindu kuno, yang melarang perempuan haid tinggal di rumah, melainkan diasingkan di satu tempat sampai haidnya berakhir. Kepercayaan ini sebenarnya sudah dilarang untuk diberlakukan lebih dari satu dekade di Nepal.

Menurut ayah Truwa, anaknya sempat makan malam pada Jumat pekan lalu, 16 Desember 2016, dan kemudian kembali ke gudang sesaat setelahnya. Ketika pagi harinya, Truwa tidak kunjung terlihat. Ayahnya yang curiga langsung menghampiri dan mendapati dia sudah tidak bernyawa.

Menurut surat kabar lokal, Truwa adalah seorang siswi kelas IX di sekolah menengah setempat dan menjalani hari ketiga menstruasi pada saat kematiannya.

“Kami sedang menyelidiki kasus ini. Kami menduga bahwa ia meninggal karena sesak napas oleh asap dari api yang ia nyalakan untuk menghangatkan tubuhnya di dalam gudang,” kata inspektur kepolisian Achram, Badri Prasad Dhakal, seperti yang dilansir Aljazeera pada 19 Desember 2016.

Beberapa penganut Hindu fanatik menilai wanita yang sedang haid atau menstruasi sebagai sesuatu yang tidak murni. Di beberapa wilayah Nepal, wanita haid akan dipaksa untuk tinggal di gudang atau lumbung bahkan di kandang sapi hingga periode datang bulannya berakhir. Tradisi ini dikenal sebagai Chhaupadi.

Dalam prakteknya, perempuan dilarang mengambil bagian dalam kegiatan keluarga yang normal selama menstruasi dan setelah melahirkan, dan tidak diperbolehkan untuk berhubungan dengan orang-orang di dalam rumahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Nepal sudah melarang tradisi Chhaupadi sejak 2005. Tetapi Mohna Ansari dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Nepal mengatakan para pemimpin-pemimpin di daerah kesulitan untuk menegakkan larangan tersebut.

“Hukum tersebut belum menunjukkan hasil yang signifikan karena sulitnya para penegak hukum, terutama di daerah mengimplementasikannya,” katanya.

Laporan sebelumnya menyebutkan bahwa Chhaupadi telah menyebabkan beberapa kematian, termasuk serangan oleh binatang liar, gigitan ular, pemerkosaan, kesehatan mental yang buruk, dan bayi terserang pneumonia.

Sebuah laporan PBB pada 2011 memperkirakan bahwa sekitar 95 persen wanita di Distrik Achham menjalankan praktek yang berdasarkan kepercayaan Hindu kuno tersebut.

ALJAZEERA | EXPRESS TRIBUNE | YON DEMA


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Bandara Ini Bikin Pilot dan Penumpang Tegang saat akan Mendarat

30 hari lalu

Pesawat Boeing yang hendak mendarat di Bandara Paro, Bhutan (20/5). Bandara ini kecil terletak di antara pegunungan Himalaya, berada 1,5 mil di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh puncak tajam hingga 18.000 kaki. (dailymail)
8 Bandara Ini Bikin Pilot dan Penumpang Tegang saat akan Mendarat

Bandara didesain dengan infrastruktur yang kuat, seperti alat bantu visual dan peringatan, juga landasan pacu yang memadai. Tapi 8 bandara ini tidak.


Gesits Merambah Pasar Global, Ekspor 72 Unit Sepeda Motor Listrik ke Nepal

25 Juni 2023

Gesits Raya E hadir di PEVS 2023. (Tempo/Erwan Hartawan)
Gesits Merambah Pasar Global, Ekspor 72 Unit Sepeda Motor Listrik ke Nepal

PT WIMA mengekspor 72 unit Gesits Raya G dalam bentuk Semi Knock Down (SKD) ke Nepal.


4 Fakta Menarik Sherpa, Suku Terkuat Pemandu Pendaki Gunung Everest

24 Juni 2023

Ngima Tashi Sherpa berjalan sambil menggendong seorang pendaki Malaysia saat menyelamatkannya dari zona kematian di atas kamp empat di Everest, Nepal, 18 Mei 2023. Gelje meyakinkan kliennya untuk menyerah pada upaya puncak, dimana 'Zona kematian' adalah bagian dari gunung di mana suhu bisa turun di bawah minus 20 derajat Fahrenheit. Gelje Sherpa/Handout via REUTERS  Gelje Sherpa/Handout via REUTERS
4 Fakta Menarik Sherpa, Suku Terkuat Pemandu Pendaki Gunung Everest

Suku Sherpa dikenal sebagai suku asli yang tinggal di lereng Gunung Everest. Simak fakta-faktanya dalam artikel ini.


Penelitian Ungkap Himalaya akan Kehilangan 75 Persen Gletser pada 2100

23 Juni 2023

Gunung Nanda Devi yang tertutup salju terlihat dari kota Auli, di negara bagian Himalaya utara Uttarakhand, India 25 Februari 2014. REUTERS/Stringer
Penelitian Ungkap Himalaya akan Kehilangan 75 Persen Gletser pada 2100

Pegunungan Himalaya, termasuk Hindu Kush, dapat kehilangan hingga 75 persen volume gletser pada akhir abad ke-21 akibat pemanasan global.


Banjir Bandang di Nepal Sapu Proyek PLTA, 1 Pekerja Tewas dan 16 Hilang

18 Juni 2023

Banjir bandang di sepanjang tepi Sungai Melamchi di Sindhupalchok, Nepal 16 Juni 2021. REUTERS/Navesh Chitrakar
Banjir Bandang di Nepal Sapu Proyek PLTA, 1 Pekerja Tewas dan 16 Hilang

Satu orang tewas dan sedikitnya 25 lainnya hilang dalam banjir bandang dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat di Nepal timur.


Mengenal Sherpa Tenzing Norgay, Mempersilakan Edmund Hillary Jejakkan Kaki Pertama di Gunung Everest

8 Juni 2023

Edmud Hillary dan Tenzing Norgay mencapai puncak Everest pada 29 Mei 1953. Mereka berdua merupakan orang pertama yang berhasil mecapai puncak gunung tertinggi di dunia tersebut. rsvlts.com
Mengenal Sherpa Tenzing Norgay, Mempersilakan Edmund Hillary Jejakkan Kaki Pertama di Gunung Everest

Salah satu Sherpa paling terkenal sepanjang masa adalah Tenzing Norgay. Ia persilakan Edmund Hillary jejakkan kaki pertama di puncak Gunung Everest.


Viral Selamatkan Pendaki Malaysia di Gunung Everest, Apa itu Sherpa?

7 Juni 2023

Viral Selamatkan Pendaki Malaysia di Gunung Everest, Apa itu Sherpa?

Viral di media sosial cerita Gelje Sherpa menyelamatkan nyawa pendaki Malaysia, Ravichandran, di Zona Kematian Gunung Everest. Apakah Sherpa itu?


Pendaki Malaysia Dirisak Gara-gara Blokir Akun Sherpa Gunung Everest

6 Juni 2023

Pendaki Malaysia Dirisak Gara-gara Blokir Akun Sherpa Gunung Everest

Seorang pendaki Malaysia yang naik ke Gunung Everest hampir mati bila tak ditolong seorang Sherpa.


Pria Ini Pecahkan Rekor, 28 Kali Mendaki Puncak Everest

26 Mei 2023

Foto yang diabadikan pada 11 November 2020 ini menunjukkan pemandangan pegunungan Annapurna di Nepal. Annapurna Base Camp (ABC) salah satu destinasi jalur pendakian di barisan Pegunungan Himalaya yang tak kalah tersohor dengan Everest Base Camp.  (Xinhua/Tang Wei)
Pria Ini Pecahkan Rekor, 28 Kali Mendaki Puncak Everest

Seorang pendaki Nepal yang mendaki Gunung Everest mencatatkan rekor ke-28 kalinya minggu ini.


Pria Nepal ini Telah Mendaki Gunung Everest 28 Kali

23 Mei 2023

Kami Rita Sherpa, 49 tahun, warga negara Nepal, memecahkan rekor 24 kali mendaki gunung Everest. Sumber: The Kathmandu Post - Ekantipur
Pria Nepal ini Telah Mendaki Gunung Everest 28 Kali

Ia memecahkan rekornya sendiri untuk jumlah pendakian terbanyak di Gunung Everest.