TEMPO.CO, Caracas - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan kenaikan gaji minimum bulanan sebesar 60 persen bagi pegawai negeri dan tentara.
Dengan kenaikan ini, gaji pegawai negeri dan tentara naik menjadi 200 ribu bolivar atau kurang dari US$ 50.
"Saya memutuskan untuk meningkatkan upah minimum dan pensiunan bagi semua pegawai negeri dan tentara sebanyak 60 persen," kata Maduro, seperti dilansir Time, Senin, 1 Mei 2017.
Baca: Venezuela Tangkapi Pedagang Kue dan Roti Mahal
Ini adalah kenaikan gaji ketiga sepanjang 2017 dan ke-15 kalinya sejak ia berkuasa pada 2013. Namun kenaikan gaji ini tak mampu mengatasi inflasi di Venezuela yang menurut Badan Moneter Internasional telah mencapai 2.000 persen.
Selain itu, ia menaikkan subsidi makanan untuk pegawai yang memiliki pendapatan minimal Rp 3,7 juta per bulan.
Subsidi pangan kini dilaksanakan melalui kartu yang hanya dapat dibelanjakan di toko dan organisasi yang menjual produk makanan.
Bonus khusus sebesar 30 persen dari gaji minimum pensiunan dinaikkan menjadi sekitar US$ 117 atau Rp 1,5 juta sebulan.
Baca: Venezuela Pastikan 19 Orang Tewas Sejak Aksi Unjuk Rasa Bergulir
Selain menaikkan gaji, penerus mendiang Hugo Chavez tersebut membagikan ratusan rumah dan apartemen gratis kepada warga miskin di seluruh wilayah negara sosialis tersebut.
Perumahan itu merupakan proyek sosial yang dibangun dengan dana hibah dari Cina. Program pembangunan 1,6 juta unit rumah itu diinisiasi oleh mendiang Chavez.
Pengumuman tersebut muncul dalam menyambut Hari Buruh Internasional dan di tengah krisis ekonomi dan politik di negara itu. Maduro telah menghadapi serangkaian demonstrasi besar-besaran dari masyarakat yang diinisiasi lawan politiknya.
Sebanyak 30 orang telah terbunuh, ratusan orang terluka, dan lebih dari 1.300 orang ditangkap dalam aksi yang telah berlangsung selama lebih-kurang satu bulan itu.
Ini menjadi aksi demonstrasi paling berdarah di Venezuela sejak kerusuhan anti-pemerintah pada 2014 yang mengakibatkan lebih dari 40 orang tewas.
Para pemrotes menuduh Maduro membawa Venezuela ke jalur kediktatoran dan menuntut kebebasan bagi puluhan tahanan politik, selain itu Maduro dianggap gagal mengatasi krisis di negara itu.
Pihak oposisi menyalahkan milisi pro-pemerintah Venezuela sebagai penyebab kematian demonstran.
TIME | BBC | YON DEMA