TEMPO.CO, Paris - Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve ditunjuk sebagai perdana menteri baru negara itu pada Selasa, 6 Desember 2016 setelah Manuel Valls mengundurkan diri untuk pencalonan Partai Sosialis dalam pemilihan Presiden.
"Saya telah menunjuk Cazeneuve sebagai Perdana Menteri dan memintanya segera membentuk pemerintahan baru," kata Presiden Prancis, Francois Hollande, seperti yang dilansir Independent pada 6 Desember 2016.
Baca:
45 Dokter di Mesir Terlibat Penjualan Organ Tubuh Imigran
Curhat kepada Buruh, Putin Ingin Pensiun lalu Travelling
Pria berusia 53 tahun tersebut adalah sekutu dekat Hollande dan telah menjadi tokoh populer dalam politik Perancis atas prestasinya mengatasi ekstrimisme.
Sejak ditunjuk sebagai menteri dalam negeri pada tahun 2014, ia telah memimpin dalam mengatasi serangkaian serangan teror, memperjuangkan hukum kontraterorisme dan intelijen.
Cazeneuve, yang mengawasi tindakan pasukan keamanan terhadap rentetan serangan ekstremis, menewaskan lebih 230 orang di Prancis sejak dua tahun lalu, akan mengambil alih pemerintah Sosialis sampai pemilihan legislatif Juni 2017.
Manuel Valls mundur dari jabatannya untuk fokus pada pencalonannya sebagai Presiden dalam pemilu mendatang di negara itu. Valls, yang selamat dari mosi tidak percaya awal tahun ini, telah dikritik oleh anggota partainya sendiri karena mendukung reformasi tenaga kerja yang kontroversial dan larangan burkini, serta bergaya otoriter.
Dia akan menghadapi pesaing lain dalam Sosialis pada pemilihan bulan depan sebelum pemilihan presiden Perancis pada bulan April dan Mei.
Partainya menguasai mayoritas di Majelis Nasional Perancis tapi popularitasnya menurun oleh krisis pengungsi dan ketidakmampuan pemerintah dalam mencegah serangan teroris.
INDEPENDENT|YON DEMA