TEMPO.CO, Kairo - Jual-beli organ tubuh manusia sedang marak di Mesir. Aparat penegak hukum Mesir menangkap 45 dokter, perawat, dan penjual dengan tuduhan terlibat perdagangan organ tubuh manusia.
Kementerian Kesehatan Mesir dalam pernyataannya menyatakan organ tubuh yang diperjualbelikan berasal dari Imigran Afrika yang kesulitan uang untuk pergi meninggalkan negaranya menuju Eropa melalui jalan laut.
Baca:
Curhat kepada Buruh, Putin Ingin Pensiun Lalu Travelling
Pangkas Anggaran, Trump Batalkan Kontrak dengan Boeing
Para dokter yang ditangkap bekerja di Fakultas Kedokteran Universitas Kairo dan kampus Ain Shams. Keduanya universitas milik pemerintah Mesir.
Kementerian Kesehatan menjelaskan, dalam penggerebekan yang berlangsung Selasa dinihari, 6 Desember 2016, aparat menemukan uang jutaan dolar.
Ini merupakan kasus jaringan penjualan organ tubuh manusia terbesar yang diungkap di Mesir.
"Tertuduh yang ditangkap telah mengeksploitasi situasi ekonomi sejumlah warga Mesir dan membuat sengsara para pasien yang membutuhkan tindakan itu demi sejumlah uang. Ini pelanggaran hukum," ujar Kementerian Kesehatan dalam pernyataannya, seperti dilansir Daily Mail.
Saat ini, pemeriksaan difokuskan pada rumah sakit swasta dan pusat kesehatan, baik yang memiliki izin maupun tidak, yang diduga sebagai tempat transplantasi dan pengumpulan organ tubuh manusia dilakukan. Dengan penangkapan tersebut, Kementerian Kesehatan mencabut izin praktek para dokter itu sementara waktu.
DAILY MAIL | MARIA RITA