TEMPO.CO, Jakarta - Panglima militer Israel mengatakan negaranya akan menanggapi serangan Iran pada akhir pekan meski beberapa negara Barat mendesak Israel untuk menghindari eskalasi konflik di Timur Tengah.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memanggil kabinet perangnya untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari 24 jam pada Senin atas serangan rudal dan drone Iran.
Kepala Staf militer Israel Herzi Halevi mengatakan negaranya akan merespons namun tidak memberikan rincian.
“Peluncuran begitu banyak rudal, rudal jelajah, dan drone ke wilayah Israel akan ditanggapi dengan tegas,” katanya di Pangkalan Udara Nevatim di Israel selatan.
Serangan Iran – yang dilancarkan sebagai pembalasan atas serangan Israel terhadap kompleks kedutaan besarnya di Damaskus awal bulan ini – telah meningkatkan ketakutan akan perang terbuka antara Israel dan Iran.
Hal ini juga meningkatkan kekhawatiran bahwa kekerasan yang berakar pada serangan Israel di Gaza semakin menyebar di Timur Tengah.
“Kita berada di tepi jurang dan kita harus menjauh dari situ,” Josep Borrell, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, mengatakan kepada stasiun radio Spanyol Onda Cero.
“Kami harus menginjak rem dan gigi mundur.”
Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron juga menyampaikan seruan serupa. Ini juga sejalan dengan seruan Amerika Serikat dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menahan diri.
“Baik kawasan ini maupun dunia tidak mampu menanggung lebih banyak perang,” kata Guterres pada Minggu malam. “Sekarang adalah waktunya untuk meredakan dan mengurangi ketegangan.”
Rusia menahan diri untuk tidak mengkritik sekutunya Iran di depan umum atas serangan tersebut. Namun, menyatakan keprihatinan tentang risiko eskalasi pada Senin dan juga menyerukan untuk menahan diri.
“Eskalasi lebih lanjut bukanlah kepentingan siapa pun,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Belgia dan Jerman memanggil duta besar Iran atas serangan itu, di mana Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal yang menurut militer Israel hampir semuanya dapat dicegat.
Sebagian besar rudal dan drone ditembak jatuh oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel dan dengan bantuan dari AS, Inggris, Prancis, dan Yordania.
Serangan itu terjadi sebagai respons terhadap serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pada 1 April, yang menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam, termasuk dua jenderal.
Kekhawatiran akan eskalasi regional
Serangan balasan Teheran terhadap Israel telah meningkatkan kekhawatiran bahwa kekerasan akan semakin meluas di wilayah tersebut.
Khawatir akan bahayanya, Presiden AS Joe Biden telah mengatakan kepada Netanyahu bahwa Washington tidak akan mengambil bagian dalam serangan balasan Israel terhadap Iran.
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada Oktober, bentrokan telah meletus antara Israel dan kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran di Lebanon, Suriah, Yaman dan Irak.
Israel mengatakan pihaknya berusaha menghancurkan kelompok Palestina Hamas setelah mereka memimpin serangan terhadap Israel pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 1.139 orang berdasarkan statistik Israel, dan menawan sekitar 250 orang lainnya.
Lebih dari 33.700 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan Israel di Gaza, menurut pihak berwenang Palestina, dan sebagian besar wilayah tersebut telah menjadi puing-puing.
Badan-badan bantuan telah memperingatkan bahwa sebagian wilayah Gaza sedang menghadapi kelaparan di tengah pembatasan ketat Israel terhadap pasokan makanan dan bantuan kemanusiaan.
Pilihan Editor: Israel Kembali Beraktivitas Normal Paska-sirine Peringatan Serangan Udara Berbunyi
REUTERS | AL JAZEERA