TEMPO.CO, Berlin - Pemerintahan Kota Augsburg di Jerman mengambil langkah proaktif setelah muak memperingatkan para pejalan kaki yang kerap menggunakan telepon seluler atau smartphone dan kemudian mengalami kecelakaan lalu lintas.
Pemerintah Augsburg memasang tanda lalu lintas di trotoar agar trem yang datang terlihat oleh pejalan kaki yang terlalu asyik menggunakan smartphone.
Kebijaksanaan pemasangan rambu lampu lalu lintas di trotoar itu terkait dengan kecelakaan yang menimpa dua pejalan kaki di Kota Augsburg belum lama ini akibat dihantam kereta listrik atau trem karena terlalu asik dengan smartphone di tangan mereka.
Keduanya hanya mengalami luka-luka, tapi seorang gadis berusia 15 tahun yang asyik dengan smartphone-nya tidak beruntung. Dia dihajar trem dan terlempar beberapa meter sebelum maut menjemput.
Dari insiden tersebut, otoritas di Augsburg memutuskan memasang rambu lalu lintas di tanah di dua tempat halte trem pada Selasa, 26 April 2016. Lampu di trotoar itu akan menyala merah setiap trem mendekat atau ketika lampu pengatur lalu lintas berwarna merah.
"Kami menyadari bahwa pengatur lalu lintas normal tidak berada di garis yang menjadi perhatian pejalan kaki," kata pejabat di kota tersebut, Tobias Hermes. "Karena itu, kami memutuskan memasang lampu lintas di trotoar agar tampak jelas bagi pengguna jalan," tuturnya.
Beberapa warga Augsburg gembira dengan ide tersebut. "Saya pikir ide itu masuk akal," kata seorang warga setempat kepada The Augsburger Allegemeine. "Satu hal yang sering saya lihat, banyak anak muda menyeberang di lampu merah, dia harus berhenti ketika melihat tanda lalu lintas berwarna merah di trotoar," ucapnya.
Meski demikian, banyak juga pejalan kaki merasa takut melihat tanda lalu lintas di trotoar. "Saya merasa takut para pengguna smartphone begitu kecanduan sehingga di trotoar harus dipasang lampu pengatur lalu lintas agar bisa menjadi perhatian jika trem datang," kata seorang warga kepada koran setempat.
ODDITY CENTRAL | CHOIRUL AMINUDDIN