TEMPO.CO, Lahore - Jumlah korban tewas hingga Senin, 28 Maret 2016, menjadi 72 orang, sedangkan yang mengalami luka-luka lebih dari 300 orang. Mereka tewas akibat ledakan bom bunuh diri di sebuah taman di Lahore pada Minggu petang waktu setempat, 27 Maret 2016.
Sebuah saluran televisi swasta dalam siaran beritanya mengatakan banyak orang berdoa untuk korban di lokasi ledakan pada Senin pagi waktu setempat. Ledakan bom, menurut siaran televisi, menimbulkan bola api kemudian menghantam kerumunan orang di dekat Taman Gushan Iqbal. "Puluhan orang tewas atau berdarah-darah."
Baca juga: Bom Lahore Bunuh 65 Orang, Taliban Incar Umat Kristiani
Sejumlah saksi mata mengatakan anak-anak berteriak sebagaimana orang-orang berteriak karena kehilangan lengan, sedangkan korban lainnya mencari keluarga tercintanya. Javed Ali, 35 tahun, yang tinggal di seberang taman dekat pusat kota, mengatakan kekuatan ledakan luar biasa hingga membuat jendela rumahnya bergetar.
"Sepuluh menit kemudian, saya keluar rumah. Ada potongan daging manusia menempel di tembok rumah kami. Orang-orang menangis, saya mendengar suara raungan ambulans," katanya.
Baca juga: Identitas Pengebom Lahore di Pakistan Terungkap
Dokter mengatakan suasana hiruk pikuk berlangsung di rumah sakit. Staf medis mengobati korban luka di lantai dan koridor rumah sakit. Saksi mata lainnya mengatakan para korban sebagian diangkut dengan becak dorong dan kendaraan seadanya ke rumah sakit sebelum ambulans tiba di tempat kejadian.
"Pelaku bom bunuh diri masuk ke taman dan meledakkan dirinya dekat taman bermain anak-anak," kata pejabat pemerintahan setempat, Muhammad Usman, kepada wartawan.
DAILY TIMES | CHOIRUL AMINUDDIN