TEMPO.CO, Kopenhagen - Penemuan sebuah salib logam kuno oleh detektor amatir ini kemungkinan bisa mengubah sejarah kekristenan Denmark. Penemuan bersejarah tersebut terjadi saat Dennis Fabricius Holm tengah berjalan santai menikmati liburannya pada Jumat pagi pekan lalu. Ketika dia sedang berjalan di lapangan dekat Kota Aunslev, secara tidak sengaja, dia menemukan sebuah salib liontin Birka.
"Saya berjalan pada Jumat pagi ketika tiba-tiba detektor logam sederhana saya mendeteksi sesuatu," kata Holm, seperti dilansir Independent, Jumat, 18 Maret 2016.
Saat itu Holm mengaku tidak mengetahui persis tentang benda yang ditemukannya tersebut. Seperti biasa, Holm membersihkannya dan menganggap itu adalah perhiasan biasa.
Namun, setelah di-posting ke media sosial, penemuannya tersebut sontak langsung menjadi heboh. Para netizen lantas memintanya membawa benda itu ke museum.
Holm mengikuti saran para netizen. Ia kemudian bertemu dengan Malene Refshauge Beck, kurator dan arkeolog di Ostfyns Museum.
Beck mengaku terkejut dengan penemuan tersebut, karena itu adalah sebuah benda yang sangat bersejarah dan bernilai tinggi.
"Ini adalah penemuan yang benar-benar sensasional, yang berasal dari paruh pertama sekitar tahun 900 (abad kesepuluh)," ujar Beck.
Sang arkeolog seakan tidak percaya bahwa benda tersebut masih dalam kondisi yang sangat baik. Menurut dia, benda itu merupakan salah satu artefak Kristen paling terawat yang pernah ditemukan di Denmark.
Salib emas itu memiliki bobot seberat 13,2 gram dan panjang 4,1cm. Pahatannya terbuat dari gold threads halus dan pelet filigree kecil. Pada sisi sebaliknya, tidak ada ukiran, tapi memiliki mata kecil di bagian atas untuk dikaitkan pada rantai.
Independent melaporkan, salib tersebut mungkin pernah dikenakan seorang wanita Viking.
Penanggalan dari salib diperkirakan berasal dari tahun 900-950 Masehi. Itu menjadi hal terpenting karena akan menunjukkan bahwa orang Denmark telah memeluk agama Kristen lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.
Saat ini Jelling Stones dan dua Runestones besar yang dibuat pada 965 Masehi di Jutland dianggap representasi tertua dari salib Yesus di Denmark.
Namun, dalam catatan sejarahnya, misionaris Kristen telah hadir di negara itu sekitar 200 tahun sebelum itu, tapi gagal mengkristenkan Viking.
Baru sekitar tahun 1050 atau akhir periode Viking, banyak penduduk Denmark yang mulai memeluk Kristen, terutama setelah muncul pengaruh dari perdagangan dan ekspansi Kerajaan Jerman ke selatan.
Beck menuturkan dampak dari temuan tersebut adalah catatan sejarah Denmark harus diubah dan perlu disesuaikan.
INDEPENDENT | IB | TIMES | YON DEMA