TEMPO.CO, Islamabad - Bekas penguasa militer Pakistan yang dihadapkan pada tudingan pengkhianatan, Pervez Musharraf, diizinkan meninggalkan negara tersebut untuk mendapat perawatan medis di Dubai. Keberangkatan Musharraf pada Jumat, 18 Maret 2016, terjadi sehari setelah pemerintah mencabut pelarangan berpergian yang dikenakan Mahkamah Agung kepadanya.
Media Pakistan menunjukkan sejumlah gambar Musharraf sedang meninggalkan rumahnya dengan pengawalan konvoi menuju bandar udara di Karachi. Dia memasuki lapangan terbang melalui sebuah pintu gerbang untuk staf dan menuju Dubai dengan pesawat Emirate.
"Saya seorang tentara, dan saya mencintai tanah air saya," kata Musharraf kepada wartawan di lapangan terbang. "Saya akan kembali dalam beberapa pekan atau bulan," ucapnya.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Chaudhry Nisar Ali Khan berujar pada Kamis, 17 Maret 2016, bekas penguasa itu diperbolehkan melakukan perjalanan ke luar negeri untuk berobat setelah mendapatkan jaminan dari pengacaranya. Musharraf berjanji akan kembali dalam empat-enam minggu untuk menghadapi tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
"Musharraf membutuhkan pemeriksaan seorang dokter di Dubai mengenai masalah punggung. Beliau sudah berkali-kali diperiksa di rumah sakit sebelumnya," tutur pengacara Musharraf.
Musharraf mengambil alih kekuasaan pada 1999 setelah melakukan kudeta berdarah terhadap Perdana Menteri Nawaz Sharif. Dia berkuasa selama sembilan tahun.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN